[1]

17 1 0
                                    

HAPPY READING!


Jam menunjukkan pukul tujuh lebih sepuluh. Seorang gadis dengan seragam lengkap dan memakai jaket kulitnya itu melangkah keluar dari mobil.

Saat gadis itu hendak pergi menuju kelas, dengan tiba-tiba dirinya di tabrak oleh seorang laki-laki yang ia tebak, laki-laki itu anak kelas 10.

"Baju gua jadi kusut," Nadanya menaik, diri-nya hampir saja marah.

"Siapa lo?!" Hardik seseorang dari ujung sana.

Gadis itu terdiam sejenak, "Siapa lagi, tuhan. Hael lama banget," Dia lalu menundukkan pandangannya.

"Berani banget ngebentak anak buah gua!" Ucap salah satu dari gerombolan laki-laki yang datang menghampiri-nya— Kian

"Dia yang duluan, bukan gua," Gadis itu menjeda ucapannya . "Kalau-pun dia ngga mulai duluan, gua yang mulai duluan." lanjutnya.

Di paling belakang, ada seorang laki-laki yang hanya terdiam, memperhatikan pertikaian kecil yang terjadi, sampai ia sudah tak kuat menahan dirinya yang sudah geram kepada gadis itu.

"Ikut gua." Ajak seorang lelaki, yang sepertinya dia-lah ketua dari segerombolan laki-laki.

"Penting?" matanya menjadi tajam, memperhatikan sosok laki-laki tinggi, besar yang berada di hadapannya ini.

Mendengar hal itu, dia mendekat dan mencengkram bahu sang gadis dengan sangat erat. Tak lupa tatapan meng-intimidasi.

Yang ditatap seolah tak takut, malah menatap tajam kembali. "Kenapa?" Tanya gadis itu dengan alis yang terangkat sebelah.

Laki-laki itu menyiapkan tangannya, dirinya sudah ancang-ancang bak ingin memukul sang gadis yang berada di hadapannya. Hitungan ketiga, ia akan memukulnya.

satu..

dua..

tiga..

Tangannya sudah berada tepat di hadapan pipi sang gadis, hanya saja ada seseorang yang menahan tangannya dengan sangat keras.

Seseorang yang baru saja datang itu langsung menghempaskan tangan laki-laki yang ingin menampar sang gadis dengan sangat keras. "Gausah nyari masalah sama anak baru, sher." ucap-nya.

Lelaki yang ingin memukul sang gadis itu di panggil Asher, tepatnya Asher Velour D'arcy. "Lo juga ga ada sangkut paut nya sama ini cewek, hael," bisiknya pada Hael.

Hael, lelaki yang menolong sang gadis dari Asher. "Semua masalah lo sama ini cewek, itu berarti masalah gua juga." setelahnya mengatakannya, Hael membawa sang gadis pergi menuju ruangannya.

Di-perjalanan menuju ruangan yang di maksud Hael. Hael membisikan sesuatu pada sang gadis, "Lain-kali jangan nyari masalah sama Asher"

Sesampai-nya di ruangan milik Hael, sang gadis melihat banyak sekali lelaki yang sudah menunggunya sedari tadi. "KYREN GUA AKHIRNYA BALIK!!" Seru laki-laki yang mempunyai semangat yang tiada habis-nya. —Aksana Whesley

Gadis yang di-pangfil Kyren oleh Aksana ini adalah murid baru di sekolah Sajakraa. Ia, Kyrena Lhrastsha Schvenko, anak bungsu dari delapan bersaudara. yang pastinya, semua orang yang berada di ruangan Hael dan Hael itu adalah Kakak dari Kyrena.

>>>

Suasana ricuh tak karuan, banyak siswa yang sibuk mencari tempat duduk, ada juga yang sudah mendapatkannya. Geng-geng ternama di Sajakraa tentu sudah mendapat tempat duduk khusus, tak ada yang berani mendudukinya.

Tempat duduk milik Goldyliv berapa di paling depan, dekat dengan para penjual kantin.

Tempat duduk itu sudah mereka dapatkan dari kelas 10, hingga sekarang kelas 12. Goldyliv sudah ada sejak angkatan 5, hingga sekarang angkatan 13.

Goldyliv berjalan dengan santai, layaknya sirine ambulance, mereka menarik semua perhatian siswa-siswi yang berada di kantin.

Banyak sekali siswa-siwi yang bermimpi ingin menjadi salah satu pacar dari anggota Goldyliv. Menjadi salah satu pacar anggota geng motor yang paling disegani? WHY NOT!

Namun hanya haluan belaka, nyatanya tidak ada satu-pun yang berhasil.

Diujung sana, sekumpulan anak-anak Salvatore baru saja datang. Mereka heran, mengapa banyak sekali orang-orang yang berkumpul di meja milik Goldyliv, "Gila, hari ini rame bener," Celetuk Lux.

"Apa ada pusat perhatian lain?" Tanya Kaiser.

"Hello, girls,"

Kian beranjak pergi menuju arah Kyrena, dan teman-temanya. Kyrena memilih untuk diam, tidak meladeni Kian yang duduk di hadapanya.

"Ehh.. buset, sombong abizz," Ucap Kian.

"Come on girls, bareng kita," Ucap Skylar seraya mendekati Kyrena.

"Oopss, sorry bro. She's our." Kedatangan Oliver membuat Salvatore kembali ke meja mereka.

GoldylivTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang