Livia menunggu ziandra bosan.,gadis itu memandang sekelilingnya dengan tatapan kosong. kenapa ziandra lama sekali?. padahal livia sudah datang sedari jam 12.00.
Livia terperanjat kaget karena sesuatu yang dingin menyentuu kulit wajahnya. di ujung sana seorang berperawakan tinggi dan mengenakan hoodie dan jeans datang menghampiri.
"ziandra?"ucap livia.
zaindra mendekati dan melihat gemas livia yang sedaritadi kedinginan karena menunggu dirinya. ziandra menyodorkan sebucket bunga . "buat lo"
Livia menerimanya dengan senang hati. namun dalam perasaannya livia mempertimbangkan perasaannya , perasaan lo ke gue bener-bener beneran.
"sorry ,gue ngerepotin"maaf livia. "kata siapa lo ngerepotin?, gue sih ga apa-apa selama ya.. mungkin lo jadi pacar gue"pinta ziandra. "gue tau lo gabisa langsung menerima secara gue kan musuh lo"
"sewot mulut lo, bosen gue bahas ini mulu"pinta livia. "semua tergantung sama lo, gue cuman minta jawaban sama lo selama 2 hari," livia mengulas senyum tipis.
"mau jalan-jalan?"ajak ziandra. "boleh " balas livia.
lo sempurna liv, banyak yang pengen dapetin lo.
"taman? mau disini?" tanya livia, ziandra memberhentikanmobilnya tepat di sebelah taman. ziandra membantu mengemasi barang' livia yang berceceran di mobilnya sebelum mereka turun dari mobil.
"bagus zi" ucap livia. "liat! ada patung nya zi!!" ziandra tersenyum bahagia karena melihat tingkah livia seperti anak kecil. "sini gue potoin" tawar ziandra.
abang' liviaaa
keyno : pantes kaga ada di rumah jam segini
revanza ; tau gitu tadinya mau gue marahin
laskar : lo bawa adek gue?
iya gue bawa, gue jaga kok las : ziandra
sky : dah lah las, lo ga usah ganggu hubungan adek lo
jendra : iya dari pada lo ganggu lo cari cewek aja
sama kakak gue las mau? imbal balik ; ziandra
laskar : kakak lo yang mana?
zeyya , ipa 4 las : ziandra
mahesa : gass aja lass, klo kaga sama gue aja
laskar : baik -baik aja lo sama adek gue.
"ehh.."ucap ziandra. "stop dulu zi, nikmatin waktu lo , ntar lo bakal susah nyari momen kaya gini" ujar livia. ziandra yang melihat prilaku livia yang benar-benar berbeda ,hanya tersenyum manis, senyumannya itu tak pernah luntur.
kini keduanya sedang menikmati angin malam itu. keduanya merenung dengan senyuman. " liv, lo pernah denger suatu kata pepatah ga sih?" tanya ziandra. "pernahlah, kenapa?" jawab livia. " gue pernah denger ,cinta itu seperti angin. kau tak dapat melihatnya, tapi dapat merasakannya.'
"jadi gue harap perasaan yang lo ungkapin 2 hari lagi bukan yang lo liat, tapi yang lo rasain dari perasaan lo." ucap ziandra.
sedari tadi livia terdiam , melamun, memikirkan suatu hall janggal. "kenapa?"tanya ziandra. " ada yang gak beres"ujar livia. "bentar, liv kita harus pergi dari sini, ada yang perhatiin kita dari tadi"
"gue kira lo ga nyadar" ucap livia. " lo kira gue bakal sebodoh itu?"balas cowok itu tidak terima.
diam-diam livia senang karena berhasil menggoda ziandra.namun, perhatiannya kemudian teralihhkan ke arah motor yang berada di belakang mobil mereka.kening cewek itu mengerut "hah.. crystal?" ucapnya sendiri.
"kenapa liv?"tanya ziandra yang ikut menoleh ke arah belakang. "stop!, suruhan si laska pasti."
"SIAL, LASKARSAEYNO!!!"umpat ziandra. "maaf, zi. abang gue emang brengsek"katanya. "gapapa"balas ziandra. yang sebenarnya ia sangat ingin membunuh laskar sekarang juga.
"udah, lo pulang sekarang aja ya, takut malah nanti bukan suruhan si laskar" suruh ziandra.
"gue balik!!" teriaknya. "kenapa lo?" tanya jendra. penasaran. mahesa menggeleng.
"laskar, bisa gak si lo gak usah ganggu waktu gue !"marah livia. "jangan sampe gue rusakin setiap hubungan lo!! sama siapapun itu!!" peringat livia kepada abang cap buayanya itu.
"gila..gila adek gue!!"skyzi bertepuk heboh.
"yang ada lo yang gila anj*ing"sahut keyno.
Di kamar, pandangan livia mendongak kembali. "gue harus bilang apa ke ziandra" livia di bebankan oleh pikiran-pikirannya. livia harus memikirkan jawabn apa yang akan livia berikan kepada ziandra, jawaban apa yang akan livia pilih saat ujian, jawaban apa yang akan livia pilih saat di suruh ikut papa atau mama. "semuanya berat.. gue capek"
" gue takut nyusahin ziandra, atau mungkin gue ajak abang-abang gue sama sahabat gue ziandra tinggal di rumah gue ya? gue berharap dengan begitu gue hidup tenang?"
"boleh, gue juga udah muak di rumah liv" ucap seseorang dari sambungan telfon, syaza.
"gue sih boleh-boleh aja" ucap mazaya
"masalah apa lagi lo sya?" tanya feyla.
"yaudah ntar gue kabarin lagi ya , baybay!" pamit livia .
'''
KAMU SEDANG MEMBACA
Goldyliv
Teen Fiction[harap Follow akun author sebelum membaca!!] • •notice !! Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. • • • • • [semua berkaitan dengan i...