10. Hari terbaik

60 6 0
                                        

Ini sudah 4 hari, Bayu tadinya berpikir Banyu akan sedikit berubah padanya, tapi ternyata tidak. Hari itu adalah pertama dan terakhir kalinya Banyu bicara padanya.

Suasana hatinya yang senang hanya bertahan 3 hari, hari berikutnya sampai saat ini dia kembali merasa diabaikan oleh Banyu. Hubungannya dengan Dinda juga masih tidak terlalu baik. Mereka saling bicara tapi hanya bicara seperlunya.

"Emang gak seharusnya gw berharap lebih sama kak Banyu. Gw jadi kangen sama Dinda." Gumam Bayu menjelang tidurnya.

Keesokan harinya semua orang sudah berkumpul diruang makan untuk sarapan.

"Dinda, nanti abis makan temenin mama ke mall yuk."

"Boleh." Jawab Dinda.

"Bayu ikut ma!"

"Enggak. Kamu itu anak laki-laki, hari ini mama mau me time sama Dinda."

Bayu langsung cemberut mendengarnya.

"Emang mama mau beli apa?" Tanya Dinda.

"Mama mau beli baju, buat mama sama kamu."

"Baju? Gak usah ma, baju Dinda banyak kok. Mama aja yang beli nanti Dinda temenin."

"Kamu juga harus beli baju, soalnya besok itu mama sama papa diundang di acara pembukaan hotel baru milik temennya papa kamu. Dan semua anak mama harus ikut."

"Ma, aku dirumah aja deh. Aku gak betah diacara acara kayak gitu." Kata Banyu.

"Enggak bisa. Kamu harus ikut, sekalian mama mau kenalin kamu ke temen-temen papa kamu."

Banyu kali ini tidak bisa menolak jika ibunya sudah bilang begitu.

"Mama yakin mau kenalin Bayu juga ke temen-temen papa." Kata Bayu pelan. Dia sadar kehadirannya mungkin hanya akan menjadi bahan cemoohan orang-orang disana. Dia tidak peduli semua cemoohan itu, tapi dia takut keluarganya lah yang akan di ejek. Mengingat Banyu saja masih 'menyembunyikannya'.

"Sejak kapan kamu diajarin buat bicara seperti itu?" Kali ini Irwan yang bicara. "Apa papa pernah bilang kalau papa malu sama kamu?"

Bayu menggeleng.

"Apapun keadaan anak papa, papa gak akan pernah malu sama anak papa, selama anak papa itu anak yang baik, dan tidak berbuat hal yang buruk. Jadi kalian gak boleh nolak ajakan papa sama mama, paham?"

"Iya pa." Sahut Dinda, Bayu, dan Banyu bersamaan.

Setelah makan siang, Maya segera bersiap-siap di kamarnya. Maya benar-benar menantikan saat-saat seperti ini. Merasakan bagaimana pergi berbelanja dengan Dinda.

"Mama nanti pulang jam berapa?" Tanya Irwan.

"Paling sore udah pulang pa."

"Yaudah papa anterin ya?"

"Gak usah. Mama aja yang bawa mobil."

"Papa takut mama kecapean. Dari kemarin-kemarin mama itu gak ada istirahatnya loh."

"Udah papa tenang aja. Kalau nanti mama ngerasa gak enak badan, mama pasti kasih tahu papa."

"Bener ya? Hp jangan dimatiin."

"Iya Pa tenang aja. kalau gitu mama pergi ya."

Sementara itu Dinda yang baru keluar kamar dikagetkan dengan Bayu yang berdiri didepan pintu.

"Astaga Bayu! Lo mau bikin gw jantungan apa?"

"Enggak! Sorry bikin lo kaget. Gw cuma mau.."

"Mau apa?"

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang