Keesokan harinya di sekolah, Dinda sudah melihat Bayu sudah duduk anteng di kursinya.
"udah bisa masuk kelas sendiri nih?" tanya Dinda.
"udah kok. tadi gw berangkatnya pagian sebelum sekolah rame."
"ooh gitu."
"mama ngajak lo buat makan bareng di luar."
"kenapa ngajak gw?"
"katanya kangen."
"apa yang di kangenin dari gw?"
"suara lo kali."
"ngaco lo. tapi ntar gw kasih tau ibu dulu ya."
"iya."
jam istirahat
"gak ke kantin?" tanya Bayu.
"enggak gw bawa bekal kok."
"oh.."
"kalo lo mau ke kantin yaudah gw anter."
"enggak usah gw bisa sendiri kok."
"yakin?"
"iya."
"yaudah hati hati lo."
"iya bawel."
Dengan perlahan Bayu keluar kelas. sedangkan Dinda sejak tadi tidak merasa tenang, dia takut Bayu ada yang mengganggu.
"ngintip aja ah."
Dinda memperhatikan Bayu sampai ujung lorong dia berusaha meyakinkan diri bahwa bayu akan baik-baik saja.
belum ada 1 menit Dinda menikmati makan siang uduknya, terdengar suara alarm kebakaran berbunyi kencang.
saat hendak ikut yang lain ke luar area sekolah dia baru ingat kalo bayu juga masih di kantin.
dengan cepat Dinda ke kantin dan melihat bayu yang tengah meringkuk disana. tak ada yang membantunya.
"kenapa gak ada yang bantuin Bayu sih!" gerutu dinda pelan. lalu lari menghampiri Bayu.
Bayu tersentak kaget saat merasakan seseorang merangkul tubuhnya.
"Bay ini gw. ayo bangun!"
rasa tenang menyelimuti Bayu kali ini. dia yakin dia akan aman bersama Dinda.
tak lama mereka sampai di luar sekolah bersama ratusan siswa lain yang juga menyelamatkan diri.
"kebakaran dimana sih?" tanya salah satu siswa.
"di ruang guru sama gudang." sahut siswa lainnya.
sejak tadi Dinda terus menggenggam tangan bayu yang entah mengapa membuat jantung Bayu merasa berdetak berkali kali lebih cepat. jujur dia tidak suka.
Bayupun mencoba melepaskan tangannya dari Dinda, tapi justru tangan Dinda malah semakin kencang menggenggam tangan Bayu.
"Din, lepas Din udah aman." kata Bayu.
"ntar aja, takut lo ilang. disini itu orang-orangnya banyak banget mana seragamnya sama lagi, takut kalo lo ilang gw susah nyari elo ntar."
mendengar penjelasan Dinda, Bayu hanya bisa pasrah walaupun dia sudah tidak tahan merasakan detak jantungnya sendiri.
"perhatian! kepada seluruh siswa dan siswa agar pulang ke rumah masing-masing. untuk hari ini dan besok sekolah diliburkan karena ada insiden kebakaran. silahkan mengambil tas ke kelas masing-masing dengan tertib dan hati-hati begitupun saat keluar area sekolah. ingat tertib." kata kepala sekolah memberi intruksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionMenceritakan tentang siswa dengan gangguan penglihatan bersama satu-satunya teman yang dimilikinya di sekolah barunya. monggo mampir..