Besok adalah hari pentas seni dilaksanakan di SLB citra indah. Itu artinya, dia harus kesana bersama Dinda seperti yang sudah dia katakan pada Panjul. Tapi sampai malam ini pun Bayu masih belum membicarakan tentang pentas itu pada Dinda, dia terlalu gugup dan takut Dinda akan menolak ajakannya.
"Gw pura-pura sakit ajalah.." Bayu langsung menghubungi Panjul.
"Halo Jul?"
'Halo Bayu, kenapa lo telepon?'
"Gw gak jadi ke citra indah kayaknya, gw gak enak badan dari tadi sore."
'Udah lo gak usah alasan segala. Gw tahu lo pasti belum ngajak temen sebangku lo itu kan?'
"I..iya.. Gw takut Jul, gimana kalau dia gak mau ikut?"
'Gw yakin dia pasti mau ikut. Percaya sama gw. Tapi saran gw lo pake baju yang bagusan dikit biar dia terkesima sama lo'
"Kalo dia gak mau ikut gimana?"
'Yaudah lo gak usah dateng.' Panjul langsung menutup teleponnya.
"Lah kok di tutup?" Bayu melemparkan hpnya dengan kesal, dan berbaring di tempat tidurnya.
Besok adalah kesempatannya untuk mengungkapkan perasaannya pada Dinda.
"Kak Banyu!" Bayu memasuki kamar Banyu.
"Kenapa Bay, sini duduk."
"Kak, gw besok mau ke citra indah."
"Yaudah gw anter."
"Gak, jangan. Gw mau pergi sama Dinda."
"Berdua aja?"
"Iya. Kita bisa naik taksi online kok."
"Oh.. terus.."
"Gw minta tolong.."
Keesokan paginya jam 9 siang Bayu sudah datang ke rumah Dinda dengan pakaian rapi dan tak lupa setangkai mawar yang sudah disembunyikan di balik badannya. Yang membuatnya berbeda kali ini Bayu melepas kacamatanya dan menampakan matanya yang indah walaupun ada sedikit cacat disana. Bola mata kirinya terlihat lebih mengarah kedalam daripada mata kanannya yang terlihat normal.
tok..tok..
Bayu mengetuk pintu rumah Dinda dengan hati-hati.
"Bayu.. sama siapa kesini?" Tanya Alin.
"Sendiri tante.. Dindanya ada tante?"
"Ada. Sebentar tante panggilin."
Tak lama Dinda datang menghampiri Bayu. Dinda seketika langsung terpesona melihat penampilan Bayu yang lebih dewasa dari biasanya.
"Widih.. rapi banget. Mau kemana?" Tanya Dinda.
"Mmau ke SLB Citra Indah."
"Terus?"
"Gw mau ngajak lo kesana. Temenin gw, sekalian mau gw kenalin ke temen-temen band gw."
"Lo main band?"
"Iya.."
"Kok lo gak pernah bilang kalau lo anak band."
"Gw malu."
"Lo jadi apa di band lo?"
"Vocalis."
"Yang bener? Keren banget! Tahu gitu lo nyanyi depan gw." Dinda semakin merasa kagum pada Bayu, di balik kekurangannya, Bayu ternyata sangat memiliki bakat yang tidak bisa dimiliki semua orang termasuk dirinya. Walaupun Dinda belum pernah mendengar suara Bayu, Dinda yakin Bayu memiliki suara yang bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Fiksi PenggemarMenceritakan tentang siswa dengan gangguan penglihatan bersama satu-satunya teman yang dimilikinya di sekolah barunya. monggo mampir..