Jam pulang sekolah tiba kali ini Bayu memilih untuk keluar kelas setelah kelasnya sepi. Sementara Dinda ragu apa dia harus meninggalkan Bayu atau tidak. Dia sendiri yang meminta Bayu agar menjauh, tapi hatinya sendiri menolak untuk meninggalkan Bayu.
"Gak pulang Din?" Tanya Bayu.
"Ini.. mau pulang." Jawab Dinda setelah itu langsung beranjak dari kursinya dan meninggalkan kelas.
Setelah dirasa sepi Bayu akhirnya keluar dari kelasnya dan tanpa Bayu sadari Dinda berdiri cukup jauh dibelakangnya dan mengikutinya perlahan.
'Mana bisa gw ninggalin lo Bay.' Kata Dinda dalam hati.
Setelah sampai digerbangnya Bayu segera menghubungi ayahnya, tapi sayangnya teleponnya tidak aktif. Bayu lalu menghubungi kakaknya namun teleponnya tidak diangkat.
Setelah 30 menit menunggu ayah dan kakak Bayu belum bisa dihubungi.
"Pak Deni kemana sih?" Dinda segera menghubungi pak Deni sopir keluarga Bayu.
"Halo pak, Pak Deni kok gak jemput Bayu?"
'Saya sakit tipes mbak udah seminggu.'
"Oh.. yaudah pak cepet sembuh."
"Iya mbak makasih."
Dinda menutup teleponnya. Saat Dinda kembali melihat Bayu, Bayu sudah tidak ada ditempatnya.
"Loh? Kok ilang?" Dengan panik Dinda segera mencari Bayu.
Dinda terus mencari Bayu sampai dia melihat Bayu dilampu merah tengah menyebrang bersama beberapa orang.
"Tuh anak nekat banget sih."
Tak lama lampu lalu lintas berubah warna, orang-orang yang berada dibelakang Bayu segera berlarian menghindari lampu hijau, sampai beberapa orang menabrak Bayu hingga membuat Bayu terjatuh.
"Bayu!" Dinda segera berlari menghampiri Bayu yang tengah berdiri kebingungan sambil menutup telinganya karena suara klakson yang begitu keras.
Tiba-tiba sebuah motor menabrak Bayu sampai Bayu terjatuh.Beberapa pengendara membantu Bayu dan mengangkat Bayu ke tempat yang lebih aman.
"Bayu! Bay!" Bayu yang merasakan kepalanya sedikit sakit tersenyum setelah mendengar Dinda memanggilnya.
"Mbak kenal?" Tanya salah satu orang.
"Temen saya pak." Jawab Dinda.
"Din, gw seneng lo masih peduli sama gw."
"Mana yang sakit?" Tanya Dinda panik.
"Gw gak apa-apa." Bayu mencoba duduk.
Tiba-tiba darah keluar dari kepala Bayu.
"Darah, Bay kepala lo berdarah!"
"Gw gak.." Mendadak kepala Bayu terasa sangat sakit sampai Bayu tidak sadarkan diri.
"Bayu! Pak tolong pak."
Irwan yang sedang dalam perjalanan untuk menjemput Bayu, tapi dijalan dia melihat Dinda yang tengah menangis sambil dikelilingi banyak orang. Karena penasaran Irwan segera menghentikan mobilnya dan segera menghampiri Dinda.
"Dinda.." Irwan memanggil Dinda.
"Om.. om tolong Bayu om! Tolong Bayu!" Dinda menangis dengan keras.
"Bayu!" Irwan terkejut melihat Bayu sudah tak sadarkan diri.
Sesampainya di rumah sakit, Bayu segera ditangani oleh dokter. Sedangkan Dinda dan Irwan menunggu diluar ruangan dengan cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionMenceritakan tentang siswa dengan gangguan penglihatan bersama satu-satunya teman yang dimilikinya di sekolah barunya. monggo mampir..