Sementara itu dikamar Bayu, Bayu tengah ragu apa dia harus menelepon Panjul atau tidak. Dia ingin, tapi dia juga malu, malu jika dia membicarakan 'sakit jantungnya', dia akan diejek oleh teman sebandnya itu.
'Panjul Panjul'
"Astaga!" Bayu terkejut saat mendengar nama Panjul terdengar dari ponselnya.
"Panjang umur banget nih anak." Bayu lalu mengambil ponselnya.
"Halo, apaan jul?" tanya Bayu.
"Apaan apaan. Lo yang apaan! main ngilang aja."
"Gw gak ngilang."
"Terus kenapa lo gak ada kabar? Sibuk sama temen baru?"
"Temen apaan? Gw gak punya temen disana. tapi ada sih satu temen sebangku."
"Cewek apa cowok?"
"Cewek."
"Asiik, pepet siapa tau cantik."
"Cantik atau enggak, itu enggak ngaruh. Dimata gw semuanya burem!" Kata Bayu kesal.
"Biasa dong nadanya. Elo masih mending bisa liat dunia. Beda sama gw sama anak-anak lain. bersyukur lo."
"Astagfirullah sorry. Gw kebawa kesel pas lo ngomongin temen sebangku gw?"
"Emang teman sebangku lo itu ngebuli elo?"
"Enggak sih."
"Terus kenapa lo kesel?"
"Gw gak tau. Perasaan gw aneh banget kalo tangan gw dipegang sama dia. Takut serangan jantung gw. Gak enak banget rasanya.
"WAlhamdulillahirobil alamin wajib syukuran nih gw sama anak-anak."
"Syukuran buat apaan?"
"Syukuran kalo ternyata elo itu masih 'lurus'."
"Yaiyalah gw lurus. Terus hubungan gw masih lurus sama temen sebangku gw apaan?"
"Ya itu artinya elo naksir dia Bayu."
"Masa sih?"
"Ya iyalah. Eh denger ya sampe sekarang aja gw kalo ngobrol sama Asma rasanya udah kayak jantungan."
"Bukan serangan jantung kan?"
"Bukan bego!"
"Alhamdulillah." Bayu mengucap syukur karena dia merasa tidak akan mati karena serangan jantung.
"Terus kapan lo mau nembak dia?"
"Nembak?"
Bayu diam.
'apa dia mau sama cowok kayak gw?' pikir Bayu."Woy! ngelamun lo."
"Kayaknya enggak deh, gw gak bakal nembak dia."
"Kenapa? Elo takut ditolak?"
"Enggak. Tapi gw takut kalau gw nembak dia, sikapnya bakal berubah ke gw. Gw cuma punya dia disana."
"Ribet juga kalo gitu."
"Udah deh enggak usah ngomongin itu dulu. Emosi gw. Eh, btw gimana anak-anak?" Bayu mengalihkan pembicaraan.
"Pada sehat. Band kita juga udah lumayan bagus."
"Syukur deh. Elo jangan nyeritain ini soal tadi ke anak dark side yang lain ya."
"Tenang aja. Rahasiamu aman di t.angan Panjul."
"gak yakin gw."
tok tok tok
"Jul udahan dulu ya. kayaknya nyokap gw masuk kamar deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionMenceritakan tentang siswa dengan gangguan penglihatan bersama satu-satunya teman yang dimilikinya di sekolah barunya. monggo mampir..