Tak menunggu lagi, Irwan segera pergi ke restoran miliknya untuk menemui isterinya.
Setelah sampai di restoran Irwan langsung pergi menemui isterinya di ruangan kerja. Dibalik kaca dia melihat isterinya terlihat melamun. Wajahnya terlihat begitu sembab seperti baru selesai menangis.
"Ma." panggil Irwan.
Maya segera mengusap wajahnya, takut ada air mata yang tertinggal di wajahnya.
"Loh papa kesini?"
"Iya. Papa mau ngasih tau mama."
"Ngasih tahu apa pa?"
"Bu Alin mengijinkan Dinda menjadi anak angkat kita."
Wajah sedih Maya seketika berubah cerah. Dia langsung memeluk suaminya tanpa bertanya lagi untuk memastikan.
"Pa, akhirnya pa. Pa, cepet telepon Bayu tanyain warna kesukaannya Dinda, terus Dinda sukanya apa."
"Ma, ini masih jam sekolah."
"Gak apa-apa pa, telepon aja."
Bayu dan Dinda tidak saling mengobrol seperti biasa. Dinda masih merasa tidak enak pada Bayu.
"Ada yang bisa mengerjakan soal di papan tulis?" tanya pak agus guru matematika mereka.
'Papa papa papa' suara ponsel Bayu berbunyi.
"Apa itu!" Teriak pak Agus.
"Maaf pak hp saya." Kata Bayu, langsung mencoba menutup telepon dari ayahnya.
"Selama pelajaran harusnya hp kamu dimatikan!
"Iya pak maaf." Kata Bayu lagi.
Tak lama suara dering pesan masuk terdengar dari hp Bayu.
"Bayu.." Kata pak Agus lagi.
"Itu sms pak." Kata Bayu.
"Sekali lagi hp kamu bunyi, kamu keluar dari kelas bapak."
"Iya pak maaf."
Setelah pelajaran selesai, sekolah masuk ke jam istirahat pertama.
Bayu langsung mengambil ponselnya, dan mulai membaca isi pesan dari ayahnya tersebut. Bayu mulai mendekatkan hpnya dengan jarak yang sangat dekat dengan matanya, dan itu membuat Dinda merasa kasihan.
"Bay mau gw bantu bacain gak?"
"Gak usah Din gw masih bisa baca kok." Kata Bayu yang masih membaca pesan ber font besar di hpnya.
"yaudah." Dinda tidak memaksa Bayu untuk dibantu olehnya. Dia takut Bayu akan tersinggung kalau dinda terus menawarkan bantuannya.
'warna kesukaan Dinda? Dinda suka apa?' Bayu membaca pesan Dinda dalam hati.
"Din lo suka warna apa?" Tanya Bayu langsung.
"Gw suka warna hijau muda." Jawab Dinda.
"Terus lo suka apa? Tokoh idola atau kartun favorit gitu."
"Gw suka Harry Style. Ulang tahun gw masih 7 bulan lagi, ntar aja kalo mau ngasih kado."
"Apaan sih, gw cuma penasaran aja." Kata Bayu kikuk.
"Keliatan banget ni bocah boongnya." Kata dinda tak bersuara agar tak bisa didengar Bayu.
"Mau ke kantin gak?" Tanya Dinda.
"Mau!"
"Yaudah yuk!" Tangan Dinda sudah bersiap mengangkat tangan Bayu. Namun niat itu tidak dinda lakukan, mengingat Bayu meminta agar Dinda tidak secara tiba-tiba memegang tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionMenceritakan tentang siswa dengan gangguan penglihatan bersama satu-satunya teman yang dimilikinya di sekolah barunya. monggo mampir..