Malam harinya Banyu pergi ke kamar Bayu. Dilihatnya Bayu tengah sibuk membaca bukunya.
"Bay."
Senyum sumringah terpancar dari bibir Bayu saat mendengar Banyu memanggilnya.
"Bay, besok lo jangan keluar kamar."
"Temen kakak mau kesini ya?"
"Iya."
"Iya besok Bayu bakal di kamar aja." Kata Bayu masih tersenyum.
Setelah puas mendengar jawaban Bayu, Banyu langsung meninggalkan kamar Bayu.
"Sampai kapan kakak nyembunyiin Bayu." Gumam Bayu.
Keesokan paginya, hampir semua orang berkumpul untuk sarapan kecuali Bayu yang masih ada dikamarnya.
"Bayu mana ma?" Tanya Irwan.
"Bayu kayaknya masih tidur pa."
"Mama sama papa mau pergi dulu sampe malem, kalau nanti ada apa-apa jangan lupa kasih kabar."
"Iya pa." Jawab Banyu.
"Pa, ma, Dinda hari ini sama besok mau nginep dirumah ibu ya." Kata Dinda.
"Iya gak apa-apa, nanti minta dianterin pak Deni aja ."
"Gak usah ma, Dinda mau jalan kaki aja, itung-itung olah raga paling 15 menit sampe."
"Oh yaudah kalo gitu, nanti titip salam ya sama ibu."
"Iya ma."
Dinda tidak berpamitan pada Bayu, dia takut menggangggu tidur Bayu.
Tepat pukul 8 Tomas dan 2 orang lainnya datang ke rumah Banyu. Sebelum teman-temannya datang, Banyu sudah lebih dulu menyimpat foto-foto keluarga mereka. Sehingga teman-temannya tidak akan menanyakan Bayu.
"Beneran datang kalian?" Tanya Banyu.
"Dateng dong. Pantesan aja lo gak pernah ngajak kita kerumah lo, takut uang lo dipinjem ya sama kita ya?"
"Enggak lah."
"Adek lo mana?" Tanya Tomas.
"Lagi pergi sama nyokap bokap." Kata Banyu berbohong. "Yaudah masuk!"
Sesampainya Dinda dirumah ibunya, dia sudah sibukan dengan membantu ibunya membuat jajanan pasar pesanan tetangganya yang mengadakan acara syukuran.
"Kenapa gak minta bantuan tetangga bu?" Tanya Dinda.
"Ngapain minta bantuan tetangga kalo ibu masih bisa sendiri."
"300 banyak lo bu. Untung Dinda pulang, jadinya bisa bantuin ibu. Nanti lain kali kalo ibu dapet pesenan banyak kayak gini, kasih tahu Dinda. Pasti Dinda bantuin ibu."
"Tugas kamu itu sekolah, belajar yang bener bukan bantuin ibu."
"Tapi kan kalo ibu kecapean terus sakit gimana?"
"Ibu masih 40 tahun masih muda ibu ini."
"Iya deh, yang masih muda." Kata Dinda sambil tertawa.
"Betah gak disana?" Tanya Alin.
"Betah bu, keluarganya Bayu baik sama Dinda."
"Alhamdulillah kalau gitu. Tapi kapan kamu mau ngasih tahu ayahmu?"
"Dinda gak mau ngasih tahu ayah." Kata Dinda dengan kesal.
Sementara itu Bayu kembali meraba jam tangannya untuk kesekian kalinya.
"Ini udah jam 1 siang. Udah pulang belum ya?"
Bayu memegangi perutnya yang sudah kelaparan. Dia ingin keluar kamar tapi takut teman-teman kakaknya belum pulang. Sependengaran Bayu sudah tidak terdengar lagi suara orang lain malah hening. Tapi dia masih tidak berani keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionMenceritakan tentang siswa dengan gangguan penglihatan bersama satu-satunya teman yang dimilikinya di sekolah barunya. monggo mampir..