3. study together

248 29 12
                                    


"kenapa, mil?" tanya jean santai, memasukkan kedua tangannya dalam saku celana.

saat ini, ia sedang berdua dengan millie, mantannya, di koridor dekat ruang uks lebih tepatnya. koridor ini cukup sepi, hanya anak-anak pmrlah yang biasanya berlalu-lalang di sekitar sini.

laporannya cukup diserahin ke bu cantika aja kan? batin meilia, menggenggam laporan absensi peserta pmr dengan kedua tangannya. basically, laporan tentang eskul pmr.

"don't you think we should get back together?"

meilia menghentikan langkahnya, dan ia pun segera bersembunyi di balik tembok. sialan, gue nggak pengen nguping cuma urgent banget. tunggu di sini sebentar aja deh.

"what do you mean?" jean mengernyit.

itu kan suara jean... perempuan itu tanpa sadar sedikit meremas laporan eskul pmr karena genggamannya yang terlalu kuat.

"i mean, we were always so compatible for each other! even that now we already broke up, it seems like people just never move on from us. that's how powerful we are!"

"then what about sanjaya? were you guys compatible for each other?" sindir jean. "i think you forgot that you literally dump me after him."

"n-no, i was wrong about him! he wasn't as nice as you and—"

"as sensational as i am?" jean menghela. "don't act like i don't know what you really are. you only date for the sensation, and for the attention. you only like the thought of dating guys that you think are from your 'league' and stuff."

"JEAN! YOU'VE CROSSED THE LINE! YOU DIDN'T EVEN LISTENED TO WHAT AM I SAYING!"

meilia merasa tegang, apa gue tinggal aja nih...? nggak enak banget nguping terus.

"SINCE WHEN DID YOU BECAME LIKE THIS!!! I LOVE YOU BUT YOU SHOULD KNOW YOUR BOUNDARIES!!! KAMU PASTI BEGINI KARENA MEILIA SI LONT—"

"you, should know your boundaries." jean menangkup pipi millie dengan kasar. matanya melotot menatap millie dengan begitu tajam, sehingga perempuan berwajah cantik itu merasa sangat amat ketakutan.

"just be glad you're a girl. i might hit you if you weren't," final lelaki itu, kemudian meninggalkan tempat tersebut tanpa sepatah kata apa pun sebagai salam perpisahan.

"mei...?"

meilia terkejut. ia segera menyeka air matanya dan berlari menuju ruang uks karena percakapan mereka yang telah selesai.

jean tidak menyangka, bahwa percakapan mereka semua telah terdengar oleh meilia.

˖ ࣪ ‹ 𖥔 ࣪ ˖

"kalo soal yang ini, pertama kita bikin garis bantu dulu. kita bikin garis DE, garis DE ini adalah garis yang sejajar sama garis AB, nah maka dari itu sudut D adalah alpha—"

"mei, sorry, kagak jadi. jean udah balik," ucap bianca, kemudian memindahkan buku tulis matematikanya begitu melihat jean sudah balik.

meilia tahu, itu seperti secara halus bilang "mei, sorry, kagak jadi. jean udah balik. dia kan peringkat 1 paralel, lo peringkat kedua."

"woi jean, boleh tolong bantuin gue gak??? ini ada soal penyelesaian geometri bidang datar, gue bingung banget. mau cepet-cepet cabut habis selesai."

jean hanya melirik meilia dari ujung matanya dan tersenyum pada bianca. "gua ngerti, tapi kayaknya penjelasan meilia lebih gampang buat dipahamin."

.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang