"WELKAM BEK JEAAANNN""anying lu kaki keseleo doang perawatan intensif. lakik bukan? katanya lu ngestan twice"
"baru keluar rumah sakit tomlol"
"itu jean kan? dia hampir seminggu ngga masuk kalo ngga salah"
hari ini, sekelas benar-benar heboh. iya, karena kedatangan pertama jean setelah tidak hadir
kurang lebih hampir seminggu."begitulah. gua ngga diizinin main sampe beneran recover." jean menghela sembari menatap kakinya dengan tatapan pasrah. anak-anak kelas yang mengerubungi meja jean ber-oh ria mendengarkan penjelasannya.
"tapi kayaknya kek bukan lu banget aja gitu dah sampe harus jalanin perawatan intensif. turnamen lain lu mau sampe luka kayak gimana kek terobos
ae noh sekolah. ada yang nyaranin lu ya pasti?""kan keseleonya parah anjir, ya udah pastilah—"
"ada yang nyaranin." sela jean.
"SIAPA???" ucap semua yang mengerubungi meja jean secara serempak.
kemudian, jean tampak berpikir dengan keras, membuat yang lain menatapnya dengan kebingungan.
"milea...? meila? melia...? melinda???"
pas sekali, meilia memasuki kelas sembari menenteng tas ransel hitamnya. "kalo mau ngegosipin gue, minimal bisa nyebut nama
gue yang bener.""oh, itu dia orangnya." tunjuk jean santai.
kini, mereka semua bergantian mengerubungi meilia yang baru datang.
"kalian berdua pacaran???"
"CIEEE ADA YANG JADIAAAN"
"pj dong!"
"mei, gimana ceritanya lo jadian sama jean?"
mata meilia membeliak. "hah, jean? apaan, ngawur. dia aja belum masuk dari kemarin."
"... itu orangnya di depan lo."
"apa sih, jangan ngelawak." ketus meilia. "dia orang yang gue kasih racikan kemarin-kemarin. nggak mungkin itu jean."
shanaya mendekatkan mulutnya pada telinga meilia, membisikkan sesuatu. "mei, itu beneran jean..."
"ah, nay, lo juga kenapa sih? ikut-ikutan mereka." meilia menggosok telinganya yang geli.
"kalo gua bilang gua beneran jean, gimana?" jean beranjak, menunjukkan kartu identitas siswanya.
"... eh?"
˖ ࣪ ‹ 𖥔 ࣪ ˖
"hei, gua dari tadi ngajak lu ngomong, kok lu ngga bales?"
waktu istirahat telah tiba. semenjak meilia tahu bahwa siswa yang ia rawat pada hari itu adalah jean alistair, ia berhenti berbicara dengannya. jean yang tidak tahu apa-apa memutuskan untuk menyusulnya menuju kantin.
"kalo gua ada salah, gua minta maaf," ia berjalan sedikit lebih cepat, menyesuaikan langkahnya dengan meilia yang sudah ia susuli. "meski kayaknya gua ngga pernah salah sama lu sih."
meilia hanya masuk dalam antrian, mengambil baki makanannya. jean pun mengambil bakinya juga. "kalo lu tetep diemin gua kayak gini—"
"apaan? lo mau cincangin gue?" jutek meilia, memilih honey chicken sebagai lauk makanannya.
jean yang melihat segera menyamakan lauk makanannya dengan cewek galak itu. "dengerin dulu. gua belum selesaiin kalimat gua."
KAMU SEDANG MEMBACA
.
Fanfictionsiapa sangka rebutan paralel pertama bisa berujung jatuh cinta? #1 in jaeminju [21/2/2023] ☆