.

9. after party

cw: mention of narcotics.
3000+ words, happy reading!

"i love you so much, sanjaya."

"i love you so much too, millie."

"aku bakal ngelakuin apapun demi kamu. i'm not joking."

"oh, iya?"

"iya."

"then... will you consume this with me?"

"itu bukannya toxic? nggak boleh dikonsumsi?"

"kamu nggak pernah nyobain ini?"

"san, aku nggak mau!"

"but you said kamu bakal ngelakuin apapun demi aku. kalo janji tepatin dong."

"i-iya... aku sayang kamu. aku bakal konsumsi, tapi dikit aja..."

"good girl."

˖ ࣪ ‹ 𖥔 ࣪ ˖

"TERUS AJA BELAIN MILLIE! EMANG KALO KAMU GITU TERUS BAKAL BIKIN DIA STOP APA?! NGGAK!"

"KAMU AJA YANG DASARNYA BENCI SAMA MILLIE! YANG LALU ITU UDAH BERLALU, JANGAN BENCI DIA MENTANG-MENTANG DIA BUKAN ANAK SAH KITA!"

"YAUDAH, ITU SALAH KAMU DONG? TERUS SEKARANG KITA NGEBIARIN DIA BEGITU BAKAL NGASIH DAMPAK POSITIF APA? GAK ADA!"

"HEH, APAPUN YANG BISA BIKIN MILLIE SENENG ITU BUKAN URUSAN KAMU! KAMU KOK IBUNYA SENDIRI TAPI SELALU BIKIN DIA NGERASA TERPOJOK MULU."

millie hanya mengintip dari belakang tembok, lalu segera lari menuju kamarnya.

ia mengunci pintu, dan tangisannya pecah.

"aku juga nggak mau kecanduan..." monolognya memeluk kedua kakinya.

ia pun membuka ponselnya.

babe ❤️

san... aku sedih... |
aku harus apa? |

| konsumsi yang warna merah

millie pun mengonsumsi pil berwarna merah itu sampai isinya habis, yang ternyata adalah pil tidur.

millie tidak sadarkan diri selama 3 hari.

"millie...?" katherine mengetok pintunya. ia dipanggil oleh orang tua millie untuk mencoba membujuknya.

"please, stop... stop consuming them..."

millie yang masih tidak mau membukakan pintu pun hanya menangis tanpa bersuara.

˖ ࣪ ‹ 𖥔 ࣪ ˖

"kenapa, mil?" tanya jean santai, memasukkan kedua tangannya dalam saku celana.

"don't you think we should get back together?"

"what do you mean?" jean mengernyit.

"i mean, we were always so compatible for each other! even that now we already broke up, it seems like people just never move on from us. that's how powerful we are!"