Aku kembali!
Maaf yaaa aku hampir lupa sama book yang ini:(
InsyaAllah nanti sebisa aku bakal double update😁
Selamat membaca!
Aku menunduk saat langkahku perlahan mendekat pada laki-laki yang selalu berdiri di teras rumahnya. Menatap anak-anak yang biasanya bermain di halaman masjid yang lumayan lega.
"Permisi," ucapku pelan.
Ia menoleh, kemudian mengangguk dan hanya berdeham. Sukses membuat jantungku berdetak cepat.
"Ya Allah, sampai kapan aku menyukai dirinya? Aku takut akan melupakan-Mu." gumamku lalu beristighfar.
"Firda!" panggil seseorang membuatku menoleh ke belakang.
Mendapati Umi Nina yang tersenyum padaku seraya melambaikan tangannya. Aku kemudian berjalan menghampirinya.
"Ada apa, Umi?" tanyaku sopan.
"Firda, bisa kamu ajak Jaemin membantu ngajar ngaji di masjid?" alih-alih menjawab, Umi Nina bertanya. Membuatku menahan napas beberapa detik.
Maksudnya, aku dan Mas Jaemin mengajar bersama?
Bersama dengan orang yang kusuka?
Subhanallah, pikiranku mulai tak karuan.
Aku melirik sebentar pada Ma Jaemin yang hanya berdiam diri tanpa menatapku. Kemudian beralih kembali pada Umi Nina.
"Bisa, Umi. Sekarang?" Umi Nina mengangguk, ia mengelus lenganku. "Terimakasih, ya, Firda." aku mengangguk dan ikut tersenyum.
"Yaudah, Mas, kamu ikut Firda untuk mengajar ngaji. Umi hari ini mau pergi sama abi mu, jadi kamu gantiin Umi sementara. Itung-itung pdkt sama anak-anak disini." ucap Umi seraya mengelus bahu Mas Jaemin.
Namun kalimat terakhir yang Umi lontarkan seakan-akan membuatku berpikir macam-macam.
'Itung-itung pdkt sama anak-anak disini.'
'Itung-itung pendekatan diri sama Firda disini.'
Aku tersadar, menggeleng seraya beristighfar. Aku tidak boleh berpikir aneh. Mas Jaemin laki-laki yang sangat menjaga batasnya pada perempuan yang bukan mahramnya, termasuk diriku.
Mas Jaemin menatap kepalaku yang tertunduk, "kamu kenapa?" tanya nya membuatku tersentak.
Aku tertawa canggung. "Eh-hehehe, saya nggak apa-apa, kok, Mas. Mari, ke masjid." ajakku dan segera meninggalkan dirinya yang berjalan di belakangku.
—Na Jaemin—
"Shodaqallahu'adzim!" ucap mereka serentak.
Aku kemudian berdiri, menatap anak-anak dihadapanku yang mulai kembali sibuk bercanda atau mengobrol.
"Adik-adik, dengar kakak sebentar, bisa?" seruku membuat mereka kembali diam dan mulai menatapku lagi.
"Bisa, Kak Firda!" jawab mereka.
Aku tersenyum. Kemudian melirik Mas Jaemin yang hanya menatap anak-anak disini dalam diam.
"Adik-adik, ada yang tau nggak, di samping Kak Firda ada siapa?" tanyaku pada mereka membuat Mas Jaemin sontak menoleh padaku. Dan aku hanya tersenyum menanggapi.
Salah satu dari mereka menunjukkan tangannya, kemudian berdiri.
Ternyata Chenle dengan gamis merah maroon dan peci hitamnya yang selalu dipakai miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE | NCT
FanfictionBecause we both like to imagine :) • Start; 25 Oktober 2022