05

1K 83 3
                                    

paginya ohm bangun ia menuruni tangga melihat papanya sedang berkutat dengan alat dapur. kemarin setelah makan siang gulf mengajak ohm dan Drake untuk menginap dirumahnya karena gulf masih ingin bersama dengan ohm ia juga ingin mendengar cerita tentang kehidupan ohm selama ini ohm yang diajak tentunya tidak menolak

"pagi pa"

"pagi nak" gulf mengangkat kepalanya menatap ohm dengan tersenyum. ohm pun menatap gulf dengan tersenyum namun air matanya tiba tiba turun

"hey kamu kenapa nak?" gulf panik melihat ohm yang tiba tiba menangis

"ngapapa pa, ohm cuma ngga nyangka ternyata ohm udah ketemu papa" ohm menghapus air matanya. ia memang masih berfikir ini mimpi

gulf tersenyum melihat anaknya tanganya terulur untuk mengusap pipi ohm

"sudah ayo sarapan dulu papa udah masak, boleh papa minta tolong panggilin phi sama temen kamu?" ohm mengangguk lalu ia bergegas naik untuk memanggil win dan Drake

setelah berkumpul mereka mulai sarapan bersama hati ohm menghangat ia tidak pernah merasakan sarapan seperti ini saat bersama daddynya.

"lagi ngapain nak?" gulf duduk disofa samping ohm. setelah selesai sarapan tadi ohm membantu gulf merapihkan meja makan dan setelahnya ia duduk di sofa ruang tamu

"ohm mau kuliah pa, kemaren ohm ngga kuliah" gulf mengangguk mengusap kepala ohm. dan setelahnya ohm pun mulai melakukan kuliahnya.

sore harinya mereka berkumpul di taman belakang mereka duduk sembari memakan cemilan dan sedikit bercerita hal hal lucu

"ohm kabar semuanya gimana?"

"kakek, nenek, oma, opa, semuanya baik pa" gulf mengangguk ia sangat rindu dengan kedua orangtuanya namun entah kenapa ia tidak berani untuk pulang

"pa ohm ngga akan maksa papa buat ikut ohm pulang tapi setelah ini papa jangan pindah pindah lagi ya ohm nanti bakal sering sering kesini"

"iya nak papa ngga akan kemana mana lagi"

"ohm boleh papa tanya sesuatu?" ohm menganggukkan kepalanya

"kabar daddy kamu gimana?"

"daddy ya pa, daddy baik tapi dia sekarang selalu ngehabisin waktunya dikantor daddy dirumah cuma pas pagi sama malem"

"kalo dirumah pun daddy selalu dikamar keluar cuma pas makan" sambung ohm

gulf menundukkan kepalanya jujur ia sangat merindukan mantan suaminya mereka berpisah karena suatu kesalahan yang belum tentu benar adanya.

"pa semuanya udah terbukti papa ngga salah, nenek sama kakek udah nyari tau dan ternyata selama ini kalian dijebak" ohm menggenggam tangan gulf. walaupun ia tidak memaksa gulf untuk ikut pulang namun tidak ada salahnya berharap

"maksudnya gimana, terbukti apa?" win menatap ohm dan gulf bergantian dia bingung mendengar ucapan ohm

gulf mengusap pundak win dan ia mulai menceritakan semuanya. win tentunya terkejut se jahat itu daddynya dulu

"papa ngga pernah ceritain ini karena papa ngga pengen kamu benci sama daddy kamu nak" gulf mencoba memberi penjelasan agar win tidak marah

"percaya sama papa daddy kamu itu daddy yang baik untuk anak anaknya"

"tapi dia bukan suami yang baik buat papa" ucap win menatap mata papanya, gulf terkejut mengapa anaknya bisa berfikir seperti itu

"win tau papa selama ini sering nangis sendirian malem malem win juga tau siapa penyebabnya" sambung win

where's papa? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang