𝟎𝟒

16 1 0
                                    

𝟬𝟰. 𝗞𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻


↜💛💛💛↝

"Bahkan mereka dari awal sudah kayak hewan liar lepas," kata Asha denga santainya.

"Jadi kalian jangan heran kalau mereka sering berantem," ucap Retta.

Pak produser, pak cameramen, pak Andy, bu Yuni, dan semua orang yang ada di ruangan disana tersenyum canggung saat mendengar cerita awal pertemuan mereka. Mereka ternyata menyeramkan.

"Sesi wawancara documenter hari ini cukup sampai sini saja dulu, besok akan dilanjutkan kembali," ucap pak produser. "Tapi sebelum itu, kalian di foto terlebih dahulu yaa, biar jadi kenang-kenangan."

"Lihat sini, senyum semuanya. 1, 2, 3." Instruksi pak cameramen yang memotret mereka.

Difoto tersebut tidak ada yang tersenyum. Hanya ada raut wajah kesal dan malas yang mereka tunjukkan.

*

🕊🕊

*

Suasana malam hari di kamar asrama sangat tenang dan sepi. Belum ada tanda-tanda gaduh. Winda baru sampai kamar, karena ia ada pekerjaan paruh waktu saat pulang sekolah sampai jam 10 malam.

"Eh tante Winda pulang," celetuk Zoya. Disaat yang bersamaan, Zoya mendengar suara menguap yang besar. "Good morning tuan putri," ucap Zoya pada Qaila.

"Enak banget baru bangun jam segini," celetuk sinis Divya. Qaila tidak peduli dengan sindiran kedua mahluk tersebut.

Jam di dinding sudah menunjukan waktu pukul 12 malam, dari keenam mahluk tersebut belum menunjukan waktu mereka untuk tidur. Retta dan Winda seperti biasa mereka menghabiskan waktunya untuk belajar, belajar, belajar, dan belajar.

Kalau Divya sedang bertelepon ria dengan pacarnya. "Ayang aku belum ngantuk, aku kangen sama kamu, aku engga sabar buat ketemu kamu besok."

Kalau Qaila, sedang asik ngefangril idol korea. Zoya asik bermain game di ponselnya. Dan Asha sedang menggambar. Saat sedang sibuk melakukan kegiatannya masing-masing, ada notif pesan masuk dari nomor tidak dikenal. Semuanya mendapatkan pesan tersebut kecuali Asha.

Zoya melihat kearah Retta yang sedang memperhatikan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zoya melihat kearah Retta yang sedang memperhatikan ponselnya. "Retta, apa kau juga mendapat pesan dari seseorang tak dikenal?" tanya Zoya. Sontak Retta, Winda, Qaila, dan Divya menoleh kearah Zoya, "Pesan tentang Diah?" tanya mereka berbarengan. Tidak lama, pesan muncul kembali.

 Tidak lama, pesan muncul kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crazy FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang