𝟎𝟗

19 1 0
                                    


𝟎𝟗. 𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐃𝐢𝐜𝐮𝐫𝐢𝐠𝐚𝐢?

↜💛💛💛↝

Setelah 2 minggu terlewat dari tuntutan orang tua Keysa. Mereka dapat bebas tanpa adanya tuntutan tersebut. Entah apa yang dilakukan oleh Asha sehingga mereka dapat bebat dari tuntutan tersebut.

Mereka berlima penasaran tentang tindakan yang dilakukan Asha. Dan Retta, Winda, Zoya, Qaila, dan Divya masih mencurigai Asha.

Bahkan mereka sekarang lagi mengikuti kemana Asha pergi.

"Kalian sedang apa disini?" tanya orang itu. Orang tersebut muncul tiba-tiba dari belakang.

Retta, Winda, Zoya, Qaila, dan Divya terkejut saat mereka berbalik dan melihat orang itu. Bagaimana mungkin, jelas-jelas tadi mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri. Kalau Asha masuk ke toko sepatu. Dan sekarang berdiri dibelakang mereka berlima.

"Ee-eum itu, kita lagi diskusi jadi mau beli kue atau engga," alasan Zoya dan tunjuknya pada toko kue yang ada disebrang jalan.

"Kue? Buat siapa? Ada yang ulang tahunkah?" Asha bertanya-tanya.

"Buat kamulah. Kan kamu udah bantuin kita bebas dari tuntutan orang tua Keysa," imbuh Retta yang mencoba membantu alasan Zoya.

"Ah iya kita lagi diskusi itu," ujar Divya.

"Engga usah beli. Nih aku udah beli," ujar Asha yang mengangkat kedua kotak yang berisi kue.

Lagi-lagi mereka dibuat terkejut dengan Asha. Kok bisa dia tiba-tiba sudah megang kotak berisi kue?

Apa tadi mereka salah lihat orang?

*

🕊🕊

*

Asha sedang memotong kue dan merasa ada yang memperhatikannya. Ia melihat kearah sekitarnya. Saat ia melihat orang yang disekitarnya, mereka langsung membuang atau melihat kearah lain.

"Kenapa? Kalian dari tadi ngelihatin akukan?"

"Engga kok," jawab Winda.

Asha tidak percaya. Mereka terlalu jelas menatapnya.

"Kalian tidak sedang mencurigaiku kan?"

Pertanyaan Asha tersebut membuat mereka berlima membeku. Gawat. Apa jangan-jang sudah tahu, kalau sedang dicurigai? Tanya batin mereka.

Retta, Zoya, Divya, Qaila, dan Winda saling melihat satu sama lain. Asha yang melihat tersebut merasa heran.

"Sepertinya memang benar kalian lagi mencurigaiku," ujar Asha menghela nafas. "Aku minta maaf,"

"Maaf kenapa?" bingung Retta.

"Iya, aku minta maaf. Kalian pasti mencurigaiku karena toples kaca itu kan?"

"Engga Sha. Kita engga lagi mencurigai siapa-siapa kok," ujar Winda.

"Ohh kirain kalian curiga sama aku tentang masalah toples itu. Soalnya aku yang mecahin toples kaca itu," ucapnya.

"Hah? Apa? OH JADI ELO YANG MECAHIN TUH TOPLES. ASAL LO TAU YA. GARA-GARA ULAH LO. GUE SAMA MAPIR YANG KENA IMBASNYA," emosi Divya yang menggebu-gebu.

"Iya tau kok,"

"Wahh masih bisa santai lo jawabnya," tunjuk Qaila. Qaila ingin menghampiri Asha tetapi dicegah oleh Zoya yang ada disampingnya.

"Sabar ouy, sabar," ucap Zoya yang mencoba menenangkan Qaila.

Crazy FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang