𝟎𝟔

13 1 0
                                    


𝟎𝟔. 𝐂𝐮𝐫𝐢𝐠𝐚

↜💛💛💛↝

"Pulang sekolah," bisik Zoya pada Retta saat berpapasan di koridor sekolah.

Mereka janjian saat pulang sekolah nanti, mereka akan pergi ke taman belakang sekolah.

*

🕊🕊

*

"Disini tempatnya?" tanya Qaila setibanya di bawah pohon beringin.

"Dari petunjuknya sih, iya disini tempatnya," jawab Winda.

"Apa jangan-jangan ada barang bukti yang terkubur disini," duga Zoya.

"Bisa jadi tuh," ucap Divya setuju.

"Dari petunjuknya sih di pohon beringin, arah jam tiga. Berarti disini," tunjuk Retta. "Mungkin saja ada barang bukti yang terkubur dibawah pohon beringin ini."

"Yaudah kita gali aja," usul Zoya.

Divya merasa ragu untuk membantu menggali tanah seperti yang lain. Divya menemukan sebuah ranting, ia menggunakan itu untuk menggali.

Qaila yang melihat hal tersebut merasa jengkel, "Heh tuan putri. Itu bukan gali namanya. Itu namanya ngorek tanah," komen Qaila.

"Kalau lo engga mau bantu, yaudah engga usah bantu," sahut kesal Zoya saat melihat tingkah Divya.

"Iya-iya," gerutu Divya seraya menggali.

Disisi lain, tak jauh dari tempat mereka sedang menggali. Azam, Hariz, Levi, Ezra, dan Gibran melihat Retta, Zoya, Winda, Qaila, dan Divya sedang menggali tanah. Kelima laki-laki tersebut menghampiri mereka.

"Kalian mencari apa ditanah?" tanya Ezra.

Retta, Zoya, Winda, Qaila, dan Divya terkejut melihat kehadiran mereka. Mereka berpikir keras mencari alasan.

"Eumm...itu si—Asha sembunyiin barang kita disini," alasan Zoya. Sepertinya ucapan Zoya tidak bisa dipercaya oleh kelima laki-laki tersebut.

Kelima laki-laki tersebut menaikan salah satu alisnya dan menunggu jawaban yang benar. Tidak berselang lama ada notif pesan yang masuk dari ponsel Retta dan Winda saja.

Retta dan Winda memberi tahu Zoya, Qaila, dan Divya tentang pesan yang baru saja masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Retta dan Winda memberi tahu Zoya, Qaila, dan Divya tentang pesan yang baru saja masuk. Mereka bertatap-tatapan. Mereka ragu untuk memberi tahu kepada kelima laki-laki tersebut.

Retta memberanikan diri memberi tahu yang sebenarnya terjadi. "Begini, sebenarnya kita berlima mendapatkan pesan dari seseorang yang tidak kita kenal. Pesan tersebut berisi tentang si Diah. Katanya si Diah meninggal bukan karena bunuh diri melainkan karena dibunuh. Dan kebetulan kami sangat kenal dengan Diah, jadi kami mau mencari bukti," jelas Retta.

Crazy FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang