2. Cheese cake

148 23 3
                                    

Sesuai dengan rencana keduanya disekola tadi. Florence dan Aera tiba di rumah Aera 30 menit yang lalu. Cayla pun ikut bersama mereka, namun gadis itu harus pulang terlebih dahulu karena ada les.

Meskipun belum belajar seperti biasa karena masih hari pertama sekolah, namun tidak ada alasan untuk Cayla bolos Les.

Setelah kepulangan Cayla, kedua remaja itu bingung ingin melakukan apa. Namun secara spontan Florence bilang menginginkan cheese cake dan akhirnya keduanya memutuskan untuk membuatnya.

Saat sedang membuat ternyata bahan yang mereka perlukan masih kurang. Jadilah Aera yang pergi membelinya.

Sambil menunggu Aera, Florence mencampurkan bahan yang tersedia lebih dahulu, supaya tidak memakan banyak waktu.

Terdengar suara langkah kaki yang mendekat, Florence meyakini itu adalah Aera, "Tolong ditakar dulu aja Ra, nanti kalo udah masukin sini baru sekalian di mix" Ucapnya masih terfokus dengan adonan yang dibuat.

"Bikin apa?"

Florence refleks mengangkat kepalanya. Ia terkejut mendengar suara laki-laki yang menjawabnya. Gadis itu sedikit merasa malu karena salah orang.

"Eh, ini mau bikin cheese cake kak," Jawab Florence dengan gugup.

Hugo mengangguk-nganggukkan kepalanya, ia menaruh tasnya diatas kursi dan berjalan mendekat kearah Florence, "Bisa?" Tanyanya.

Florence menganggukan kepalanya dengan mantap. Ia sangat yakin dengan kemampuannya dalam membuat makanan.

"Mau dong,"

"Belum jadi kak,"

"Ya nanti kalo udah jadi."

Gadis itu hanya membalasnya dengan anggukkan kepala. Dalam hati ia berharap agar Aera segera kembali, Florence merasa sedikit risih karena Hugo terus memperhatikan gerak geriknya.

"Kak Hugo gak ganti baju dulu?"

"Ngusir?"

Florence sedikit panik mendengar pertanyaan Hugo. Meskipun ya sedikit benar tapi tidak sepenuhnya seperti itu. Ia menggeleng - gelengkan kepalanya dengan cepat.

"Eh nggak gitu kak, maksud saya kan ini cuacanya lagi panas. Kak Hugo masih pake seragam gitu emang gak gerah?"

Hugo tertawa kecil melihat respon Florence. Di tambah dengan wajah panik gadis itu sambil menjelaskan agar Hugo tidak tersinggung dengan ucapannya.

Pria itu sebenernya juga tidak bermaksud membuat Florence takut. Ia hanya iseng saja.

"Bercanda, ini mau naik. Sorry ya bikin lo gak nyaman" Hugo mengambil tas yang ia taruh di kursi tadi dan berjalan ke arah tangga.

Namun baru beberapa langkah, pria itu kembali lagi mendekati Florence.

"Ada yang ketinggalan kak?"

"Ada, gue lupa ngajak lo kenalan, mumpung gak ada Aera. Gue Hugo" Sama seperti tadi di kelas, Hugo mengulurkan tangannya namun kali ini Florence yang membalas uluran tangannya.

"Florence, kak" Ucapnya dengan senyuman manis.

Hugo sedikit terpana dengan senyuman milik Florence. Ntah apa namanya, tapi rasanya ia ingin melihat senyuman itu setiap hari.

"ABANG JAUH-JAUH LO DARI TEMEN GUE!"

Hampir satu jam keduanya menghabiskan waktu untuk membuat cheese cake. Florence dan Aera tersenyum dengan mata yang berbinar ketika merasakan gigitan pertama cheese cake yang mereka bikin.

"Chef Flo emang the best. Ini enak banget asli," Puji Aera dengan dramatis sambil mengambil cheese cake. Padahal mulutnya masih penuh.

"Lebay deh lo, oh iya ini buat abang lo," Ucap Florence menyodorkan sepiring cheese cake yang sengaja sudah ia pisahkan.

Aera menganggukan kepalanya, "ABANG MAU GAK? KALO GAK MAU AERA ABISIN NIH," Teriak Aera menggema di setiap ruangan. Bahkan Florence pun terjolak kaget mendengar suara teriakan Aera.

Tak lama kemudian Hugo datang dengan baju yang lebih santai. Pria itu langsung mengambil cheese cake dan memakannya.

Tak ada respon apapun yang diberikan oleh Hugo, melainkan ia justru memegang keningnya sambil memijat pelipisnya. Melihat itu Florence sedikit merasa panik.

Apakah rasa cheese cake yang ia buat tidak enak?

"Gila, ini lo beli cheese cake dimana? Enak banget. Parah sih," Komentarnya.

Florence menghela nafasnya lega. Ia pikir Hugo akan mengatakan hal yang buruk.

"Lebay banget deh lo," Sinis Aera. Padahal ia sama lebaynya dengan Hugo.

Florence melirik arloji miliknya, pukul 15.50. Sudah sore, ternyata lama juga ia berada di rumah Aera.

"Ra, gue balik ya. Udah sore,"

"Oke, naik apa?"

"Ojol kaya biasa,"

"Gak usah, sama gue aja. Sekalian mau jemput Helen. Tunggu ya gue ambil jaket dulu."

Aera menganggukan kepalanya, kali ini ia membiarkan abangnya berdekatan dengan Florence. Untuk memastikan gadis itu aman sampai tujuan.

"Bener, sama abang gue aja. Eh ini lo juga bawa cheese cakenya"

"Ini udah cukup. Kebanyakan ntar gak ada yang makan," Ucap Florence sambil menunjukan kotak makan yang berisikan cheese cake.

Tak lama Hugo telah siap, "Yuk, udah kan?" Tanyanya yang di balas anggukan oleh Florence.

"Duluan ya Ra, titip salam sama ibu lo"

"Aman, hati hati ya lo kalo bang Hugo ngebut cubit aja. Lo juga jangan ngebut bawa temen gue,"

"Iye iyee, yuk Flo,"

Florence menganggukan kepalanya dan mengikuti Hugo berjalan keluar rumah.

To be continued...

ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang