7. Ketoprak

98 23 2
                                    

Dua gadis remaja tengah menikmati semangkuk mie, Florence dan Cayla memutuskan untuk bolos pelajaran terakhir dan bersantai di warung bu Oda. 

"Aera beneran gak ikut?" Biasanya yang paling semangat jika urusan bolos adalah Aera, namun ntah makhluk baik mana yang membuat Aera memilih untuk tidak bolos kali ini. 

Florence hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, sebab mulutnya saat ini sangat penuh dengan mie. Jika sudah berurusan dengan mie, tidak ada yang bisa menganggu Florence. 

"Bu, Mienya satu lagi dong." Ucap Florence yang langsung mendapat pukulan kecil dari Cayla.

"Lo gila ya? Lo udah makan 3 mangkok mie, Flo?? Gak, gak ada mie lagi. Gak jadi bu mienya,"

Florence mengerucutkan bibirnya, namun Cayla tidak akan luluh hanya dengan seperti itu. Malah gadis itu balik menatap Florence dengan wajah yang menyeramkan. Nyali Florence menjadi ciut seketika. 

Soalnya Cayla kalo marah sebelas dua belas sama Mami nyereminnya. Florence mengambil kembali mangkuk yang hanya tersisa kuah dan menyereputnya menggunakan sendok.

"Ketoprak yuk, Cay"

"Lo cacingan ya?"

"Mulut lo,"

"Ya lagi lo udah makan 3 mie, masih belum kenyang juga?"

Florence menggeleng pelan, "Belum, gue masih laper banget. Nih lo denger cacing di perut gue pada demo"

"Males ah gue panas banget, Flo"

Bibir Florence semakin mengerucut kebawah. Jalan kearah sana itu banyak banget anak cowok yang suka nongkrong gak jelas. Florence gak berani kalo sendiri. Meskipun Cayla gak bisa berantem juga, tapi kalo ada Cayla, Florence ngerasa aman.

"Cay, ayolah. Please,"

"Panas Flo. Nah tuh ada kak Idan, minta temenin dia aja tuh," Ucap Cayla menunjuk dengan dagunya kearah Aidan yang berjalan kearah mereka atau lebih tepatnya ke warung bu Oda.

"Aneh banget, masa gak deket tiba-tiba minta anterin nemenin makan ketoprak"

"Weitss, ada apa nih eneng-eneng ngumpul disini? Pada bolos ya?"  Ujar Aidan lalu mengambil tempat kosong disamping Cayla di ikuti dengan Januarta.

"Nah pas banget, Kak anterin temen gue nih. Dia mau makan ketoprak, tapi gak berani kesananya"

Florence sontak mencubit lengan Cayla. Perempuan satu ini emang suka asal kalo ngomong.

Meskipun bener Florence emang takut, tapi gak minta tolong ke Aidan juga. Florence jadi malu kan, mana dia juga gak deket cuma sekedar kenal nama aja.

"Nggak kok kak, gue udah gak pengen," Sanggah Florence sambil mengibas-ngibaskan tangannya memberi isyarat 'nggak jadi'

"Yaelah Flo, udah sana. Kak Aidan juga gak gigit"

"Eh sek, tadi siapa namanya? Flo? Florence bukan? Go Hugo, ini awewe maneh laper Go" Teriak Aidan dengan nyaring.

Padahal Florence belum bilang apa-apa. Gimana kalo nanti salah? Ya tapi biarin sih, paling Aidan yang malu.

Pria yang bernama Hugo menyembulkan kepalanya dari balik pintu warung. Sejak kapan Hugo ada disini? perasaan tadi Aidan cuma sama Janu aja.

Florence semakin dibuat kelimpunan ketika Hugo berjalan mendekat kearahnya.

"Kenapa?"

"Itu yang cantik, Florence namanya sama kaya gebetan lu, laper mau ketoprak gak berani kesana katanya mah,"

ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang