Happy reading!
♡
♡♡
♡♡"Joy."
Di hadapan Joy sekarang ada Kenan, Arka dan Jihan. Saat itu sedang istirahat di sekolah. Joy dan Sean juga telah menyelesaikan skorsing mereka.
"Apa?"
"Em, begini.." Arka terlihat ragu-ragu untuk berbicara.
Jihan jelas tidak sesabar Joy yang sedang menunggu Arka berbicara, dia dengan cepat memotong ucapan Arka.
"Joy, bisakah kamu membantu kami mengajarkan anak-anak OSIS cara berbicara tanpa gugup di hadapan semua orang?"
Seolah takut Joy menolak, Jihan menambahkan. "Ya, kau tahu bahwa anak-anak OSIS hanya sedikit dan jumlah anak-anak OSIS yang mendaftar cukup banyak. Jadi kami membutuhkan orang untuk meringankan tugas kami."
Kenan masih diam meskipun dia tidak bisa menyembunyikan tangannya yang berkeringat dingin, takut Joy menolak mereka.
Joy jelas menangkap maksud sebenarnya dari perkataan Jihan, mereka menggunakan alasan mengajari anak OSIS untuk mencoba dekat dengan Joy.
Meskipun benar calon anggota OSIS sangat banyak tetapi, kenapa mereka meminta bantuannya daripada guru-guru yang menawarkan bantuan kepada mereka sebelumnya.
Jelas-jelas Joy melihat Kenan dan anggota OSIS yang lain menolak untuk menerima bantuan dari guru. Alasannya, mereka ingin menunjukkan kepada guru bahwa mereka ingin mandiri.
Mereka pasti berpikir Joy tidak mengetahui hal itu. 'Benar-benar penipu ulung,' pikir Joy.
Tetapi, bagaimana Joy bisa menolak mereka yang tulus kepada Joy sebelumnya?
"Tidak masalah."
Joy melihat ekspresi tiga serangkai itu berubah seolah-olah beban yang mereka tampung sedari tadi telah diangkat dan mereka bebas karenanya.
'Joy, seharusnya kamu menikmati masa muda mu dengan tenang..' pikir Joy.
"Kalau begitu, kami akan menemui mu nanti saat pulang sekolah."
• • •
Sesuai dengan janjinya, sekarang Joy berada di ruang OSIS bersama dengan Kenan dan anggota OSIS lainnya.
Joy sedang mengajari salah satu calon anggota OSIS yang merupakan penggemar Joy.
Dia adalah adik kelas yang sebelumnya memuji Joy saat pertandingan basket waktu itu, namanya Vera.
Sedari tadi Vera menatap Joy tanpa berkedip. Sementara di dalam hatinya, dia berteriak histeris dan memiliki keinginan untuk kayang.
Bayangkan saja menjadi Vera! Joy adalah idolanya! Dan sekarang sang idola berada di hadapan Vera dan sedang berbicara dengannya!
Dari pojokan, Jihan memperhatikan perilaku Vera yang agak aneh. Entah kenapa, dia tidak suka melihat Vera yang hanya memperhatikan Joy dan tidak serius dengan latihannya.
Akhirnya karena tidak tahan, Jihan menghampiri keduanya. "Joy, sebaiknya kamu mengajari yang lain. Biar aku yang mengajari Vera, dia kelihatan linglung sedari tadi."
Vera ingin berteriak, 'Tidak! Aku baik-baik saja dengan kak Joy!' tetapi, dia tidak berkutik melihat tatapan tajam Jihan yang seperti ingin membunuhnya jika dia berbicara sepatah katapun.
Vera hanya pasrah ketika melihat sang idola yang pergi. Di matanya, Joy menatapnya dengan senyum sembari ditarik jauh dari orang-orang yang tidak ingin melihatnya bahagia, seperti wakil OSIS ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐄𝐗𝐈𝐎𝐑𝐄: 𝐓𝐡𝐞 𝐌𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲 𝐎𝐟 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐥𝐬
Mystery / Thriller【 END 】 ALEXIORE Series #1 - - - Blurb: Dia Alexiore, seorang gadis dengan kedinginan melebihi rata-rata tiba-tiba menghembuskan nafas terakhirnya tanpa kejelasan. Dia memasuki dunia novel untuk menjalankan misinya. Pertama, dia diberi misi untuk me...