𝐀𝐋𝐄𝐗𝐈𝐎𝐑𝐄: 𝐓𝐡𝐞 𝐌𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲 𝐎𝐟 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐥𝐬

CHAPTER 52 | ☄️ N e m e s i s

[Tuan rumah, Jane dan Eve terlihat sangat lucu dan manis! Apalagi saat mereka sedang memperebutkan anda!]

Rose hanya bergumam rendah. Pikirannya kembali menjelajahi misi saat ini. Tidak ada petunjuk yang bisa diberikan Rose yang asli kepadanya lewat masa lalunya. Oleh karena itu, dia perlu menyelidiki semuanya dari awal.

Di jalan menuju ke rumah—Rose tidak pergi ke markas setelah pertemuan mengenai kerja sama dengan perusahaan segitiga itu, melainkan langsung pulang ke rumah-Rose mengingat bahwa saat itu Rose dibantu oleh teman lama ayahnya agar pembagian warisan itu berjalan lancar.

Orang tua Rose telah mempersiapkan semuanya sebelum mereka meninggal. Padahal saat itu Rose masih kecil.

'Bagaimana kalau Rose ternyata punya adik? Apa mereka tidak ingin membagi warisan itu dengan adiknya? Atau orang tua Rose tidak berniat untuk memiliki anak lagi?'

Rose tidak menyimpan nomor sahabat lama ayahnya yang pernah membantunya saat itu jadi dia tidak bisa menanyakan apapun padanya.

Rose kembali ke kamar orang tuanya dan memutuskan untuk mencari ponsel salah satu orang tuanya ... atau bahkan keduanya?

Siluman kelinci yang sebelumnya diperlakukan tak acuh itu tidak peduli dengan sikap Rose sebelumnya. Siluman kelinci itu mengangkat kedua kepalan tangannya dan berteriak, [Semangat tuan rumah!]

Rose mencari didalam lemari—dibawah pakaian-pakaian orang tua Rose dan akhirnya menemukannya disana.

Saat itu masih sore hari sehingga Rose tidak berniat berlama-lama di rumah. Setelah mendapatkan ponsel kedua orang tuanya, Rose menyimpannya di kamarnya dan pergi berkunjung ke markas XERZ.

[Tuan rumah mau pergi kemana?]

"Markas."

[???] Siluman kelinci yang tidak memahami maksudnya akhirnya diam dan tidak menanyakan apapun.

Setelah sampai di markas, Rose pergi menemui Lark.

"Pemimpin,"

"Hm," Rose berdehem sembari memperhatikan kelima pria yang mulai hari ini adalah anggota inti organisasinya.

"Mereka berkembang dengan sangat cepat, terutama yang bernama Santana dan Draco. Hari ini, mereka berhasil membawa 20 karung beras sembari mengitari lapangan selama hampir 50 kali." Lark menjelaskan tingkat kemajuan kelima orang itu sesuai dengan pengamatannya kepada Rose tanpa disuruh.

Rose mengangguk, "Bawa Ahn dan Han ke ruangan ini besok. Biarkan mereka bermain bersama juga."

Lark menundukkan kepalanya. Entah mengapa dia sepertinya kurang memahami pemimpinnya sendiri. Pelatihan besok yang ada dipikirannya sejak tadi, jelas berbeda dari apa yang Rose pikirkan.

"Baik pemimpin," jawab Lark saat melihat Rose yang telah berjalan keluar ruangan tanpa menunggu balasannya.

Hal semacam inilah yang membuat Lark sangat takut kepada Rose.

Bukan hanya Rose pandai dalam segala hal, dia juga memiliki penjaga setia yang sangat kuat dan hebat.

Penjaga itu adalah Ahn dan Han—sepasang saudara dari keluarga berbeda yang telah dirawat oleh Rose sejak mereka kecil.