CHAPTER 22 | 🔥 My Posessive Boyfriend

1.2K 130 6
                                    

Happy reading


✧✧
✧✧

"Apa kakak, grandpa dan grandma tinggal di sini selama ini?"

Sekarang Zea, Zayyan dan Richard tengah berada di dalam sebuah mansion besar yang menjadi tempat tinggal Zea bersama dengan kakek dan neneknya.

Zea mengangguk sekilas untuk menanggapi pertanyaan Zayyan. Lalu membawa mereka ke suatu tempat di bagian belakang rumah.

Meskipun penasaran kenapa dibawa ke halaman belakang, keduanya mengikuti Zea tanpa mengatakan apapun.

Namun, ketika dihadapkan dengan dua tumpukan tanah yang diletakkan berdampingan, Richard melemas dengan kedua lutut yang berada di atas tanah.

"Bagaimana bisa?"

Richard sangat terkejut ketika menyadari bahwa dua tumpukan tanah yang ternyata merupakan makam kedua orang tuanya.

Zayyan bahkan sampai tidak bisa berkata-kata ketika mengetahui bahwa kakek dan nenek yang sama sekali tidak pernah dilihatnya ternyata telah bersatu dengan tanah.

'Kita bahkan belum pernah bertemu.' Pikir Zayyan dengan sedih.

Sebelumnya ketika mendengar bahwa dia akan bertemu dengan kakek dan neneknya, Zayyan merasa antusias. Dia akhirnya bertemu dengan anggota keluarganya yang lain setelah bertahun-tahun hidup hanya bersama dengan sang ayah.

Zayyan pernah berpikir bahwa kakek dan neneknya membencinya karena kehilangan anak mereka dan salah satu kehadiran yang paling mereka nanti-nantikan.

Meskipun semua orang berkata bahwa itu bukan salahnya, Zayyan tidak pernah berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Jika saja dia tidak egois mungkin dia tidak akan kehilangan dua orang yang berharga untuknya.

Zayyan tidak pernah melupakan masalah ini meskipun dia tidak lagi menunjukkan di depan semua orang bahwa dia tidak lagi memikirkan masalah itu.

Bahkan setiap malam dia susah tidur dan lebih sering begadang dan tidak tertidur selama beberapa hari.

Di samping mereka, Zea terdiam sembari memerhatikan perilaku keduanya dan akhirnya berjalan mendekati kedua makam di sana.

Dia meletakkan dua bunga tulip ungu di dekat foto kakek dan neneknya, sembari berkata, "Grandpa, grandma. Zea membawa dad dan Zayyan untuk bertemu dengan kalian."

Tatapan Zea terlihat sangat hangat, nada bicaranya terlihat sangat memanjakan saat dia berbicara di dekat makam.

"Zea telah menepati janji Zea pada kalian. Sekarang, saatnya kalian yang menepati janji kalian. Jadi, tolong berbahagialah di atas sana."

Setelah menyelesaikan ucapannya dan membersihkan makam dari beberapa daun-daun yang terjatuh do atas makam, Zea berdiri dan melirik Richard serta Zayyan.

"Zea akan menunggu di rumah."

Zea jelas paham bahwa mereka pasti memiliki beberapa hal yang akan mereka katakan dengan kakek dan neneknya. Lagipula, Zea tidak ingin menganggu ayah dan adiknya. Jadi dia melangkah ke dalam rumah dengan santai.

Setelah berada di dalam kamarnya, Zea membuka ponselnya dan melihat banyak notifikasi di layarnya. Zea melihat sekilas berita tentangnya yang kini tinggal di negara berbeda dari negara tempat dia debut menjadi model.

Menggeser platform yang mengunggah berita itu, Zea mengalihkan perhatiannya kepada pesan yang dikirimkan teman-temannya di grup mereka.

Menggeser platform yang mengunggah berita itu, Zea mengalihkan perhatiannya kepada pesan yang dikirimkan teman-temannya di grup mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐀𝐋𝐄𝐗𝐈𝐎𝐑𝐄: 𝐓𝐡𝐞 𝐌𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲 𝐎𝐟 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐥𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang