Happy Reading
Xiao Zhan tidak tahu bagaimana peri membuat sebuah ramuan cinta yang menyebabkan manusia jatuh cinta. Namun yang pasti, efeknya benar-benar membuatnya hampir mengubah kebiasaan nya sedikit demi sedikit.
Jam pembelajaran akan selesai dalam waktu 10 menit. Xiao Zhan menumpu dagunya menatap ke depan. Dia tidak tengah fokus memperhatikan apa yang tengah di jelaskan, tapi fokus memperhatikan sosok yang menjelaskan.
Bibirnya tidak pernah berhenti tersenyum, melihat Wang Yibo adalah salah satu bentuk hiburan tersendiri baginya. Dia merasa senang ketika Wang Laoshi menjelaskan dengan wajah poker dan suara berat yang dalam. Bahkan sekarangpun Xiao Zhan rela duduk paling depan selama 3 jam pelajaran jika Wang Yibo yang mengajar.
Setiap gerak gerik yang sosok itu lakukan tidak lolos sedikit pun dari tatapannya. Hingga akhirnya jam pulang tiba dan pembelajaran segera di hentikan. Xiao Zhan memasukkan alat tulis dan buku-bukunya ke dalam tas. Ia berdiri seraya menggendong tas keluar kelas.
Setelah sampai rumah ia tidak tahu apa yang harus di lakukan. Tidak ada seorangpun di rumah. Dengan langkah yang lunglai Xiao Zhan melemparkan tas ke sembarang tempat dan menjatuhkan tubuhnya ke sofa.
Ia menggosok matanya yang sedikit lelah lalu membuka ponsel, mencari sesuatu untuk menghilangkan rasa bosan. Tangannya terus men-scroll ponsel hingga tanpa sadar matanya terpejam dan Xiao Zhan mengeluarkan suara dengkuran pelan.
....
Wang Yibo tengah berolahraga di salah satu taman pada sore hari. Tidak ada kesibukan setelah pulang dan ia memilih pergi ke tempat ini. Pakaian yang di gunakan sangat simple, hanya training dan kaos hitam pendek polos.
Setelah dua kali memutari area taman dengan joging, ia memutuskan untuk duduk di salah satu bangku taman yang kosong. Pandangannya langsung berhadapan dengan taman bermain kecil untuk anak-anak yang terlihat ramai.
Sambil bersantai menikmati waktu sore Wang Yibo menatap langit sore sambil mendengarkan lagu pada earphone yang tersambung dengan bluetooth. Itu sangat menenangkan hatinya untuk beberapa saat, ya beberapa saat karena suara rengekan salah satu anak mengganggu ketenangan itu. Wang Yibo menaikan volume musiknya, tidak ada rengekan lagi.
Ia memejamkan mata, menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya. Tepukkan pelan terasa, dan berubah menjadi goncangan pelan di iringi suara memanggil.
"Paman!"
Panggilan paman itu di ucapkan sebanyak tiga kali sampai akhirnya Wang Yibo membuka mata untuk melihat siapa gerangan sosok yang mengganggunya.
Ketika mata bulat yang jernih bertemu tatap dengannya, tanpa sadar ingatan nya merujuk pada seseorang yang juga mempunyai mata yang persis. Anak kecil berumur kisaran empat tahun mengguncang tangan nya pelan sekali lagi.
"Paman, bisa bantu A-Zhao?" Anak bernama A-Zhao itu berkata lalu mengulurkan sebuah permen chupa chups.
Wang Yibo tersenyum tipis, memperlihatkan wajah ramah untuk anak-anak.
"Apa yang harus paman bantu? Untuk apa permen ini?"
Anak itu dengan sudah payah duduk pada kursi taman yang cukup tinggi itu . Pipinya putih dan berlemak dengan rona merah yang menghiasinya tampak bergerak sedikit saat naik ke atas tempat duduk.
Wang Yibo membantunya untuk naik dan menerima permen yang di sodorkan padanya. Setelah permen, seutas tali pita merah muncul dari kantong belakang celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]Wang Laoshi! Wo Ai Ni [YiZhan]
FanfictionXiao Zhan benar-benar membenci Wang YiBo, laki-laki yang dengan keji membakar buku berharganya. Buku-buku porno kesayangannya.Teori Benci jadi Cinta apakah akan terjadi di Antara Xiao Zhan dan Wang YiBo? Bagaimana Xiao Zhan melancarkan aksi balas de...