Bab 2

2.1K 71 4
                                    

"Aleta, pekerjaan kamu itu apa sih? sampai-sampai kamu tidak pernah memberi tahu mamah sama papah, tentang pekerjaan kamu." Tanya mamah-nya.

"Mah, Aleta udah pernah bilang. Kalau, Aleta kerja di perusahaan seseorang." Bohong Aleta.

"Kenapa gak kerja di perusahaan papah saja, kenapa juga harus bekerja di perusahaan orang lain." ucap mamah Dayana.

"Aku mau belajar mandiri mah, biar gak bergantung sama papah terus." lanjut Aleta, beralasan.

"Aleta, papah mau bicara sama kamu." ucap sang papah, mulai membuka suara.

"Kenapa pah?" Tanya Aleta, penasaran.

"Papah akan menjodohkan kamu, dengan anak om Arlo."

Uhuk! Uhuk!

Aleta tersedak makanannya."Pah...udah Aleta bilang kesekian kalinya, Aleta gak mau di jodohin. Aleta bisa pilih pasangan hidup Aleta sendiri." Tolak Aleta.

"Aleta, papah sudah menyepakatinya bersama om Arlo.  Arlo sudah banyak membantu keluarga kita dan papah harap kali ini kamu tidak mengecewakan papah lagi.

"Pokoknya Aleta gak mau pah." lanjutnya melenggang pergi begitu saja.

"Aleta..." Panggil papah Agra, sedikit meninggikan nada suaranya.

"Mas, sudah. Bisa kita bicarakan lagi nanti, kalau terus kita desak. Dia akan semakin keras kepala." ucap mamah Dayana, menenangkan sang suami.

"Apa-apaan sih papah, udah gak jaman tau jodoh-jodohan. Dikira jaman Siti Nurbaya." Gerutu Aleta, tak menghentikan kegiatannya yang sedang memakai skincare malamnya.
Sebelum tidur, tak lupa Aleta juga melepas kacamata dan dua kuncir kudanya.

•••

Beberapa minggu berlalu. Aleta memulai kegiatannya seperti biasa. Kembali lagi, menjadi Anna si model cantik, sexy dan bahenol. Sorry lebay haha...

"Anna, lo di tawarin perpanjang kontrak sama perusahaan Ganendra Company. Gimana, lo setuju gak?" Tanya Raya.

"Beneran?"

"Iya, kemarin mereka mengirimkan email, menawarkan perpanjang kontrak sama lo. Karena lo yang jadi modelnya minggu lalu, produk mereka habis terjual, dan sekarang mereka menawarkan untuk perpanjang kontrak lagi selama satu tahun. Dengan bayaran 3 kali lipat."

"Gue pikir-pikir dulu deh."

"Kalo kata gue terima aja, kesempatan gak datang 2 kali loh An." saran Raya.

"Kasih gue waktu selama beberapa hari untuk mikir-mikir Ray." mohon Anna.

"Oke gue kasih waktu selama 3 hari, untuk lo berpikir. Gue sih gak maksa, keputusan ada di tangan lo, dan gue terima apapun itu keputusan lo." ucap Raya, memeluk Anna sekilas.

"Thanks Ray, lo selalu ngertiin gue, dan gue berterima kasih juga sama lo, udah nemenin gue dari awal karir, sampai sekarang."

"Sama-sama An. Lo udah gue anggap sebagai saudara gue sendiri." lanjut Raya, dan berakhir mereka saling berpelukan. Umur mereka tidak jauh berbeda, hanya Raya lebih tua 2 tahun dari Anna.

Singkat cerita. Anna memulai karirnya setelah lulus SMA. Anna memang suka dengan makeup, jadi ia memasuki jurusan Makeup Artistic. Awalnya Anna melamar sebagai make-up Artis atau yang biasa kalian sebut sebagai (MUA). tapi ia malah tak sengaja di tawari menjadi model dan hingga sekarang Anna masih bertahan dengan karirnya.

Dua Kepribadian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang