~End~BL~ 2 Novel Gabung 1 : Qiān fēng yī hè (3)

Bab 96 Cerita Ekstra 18: Morris X Bingge

Terima kasih telah jatuh cinta padaku④

Morris tidak pandai berbicara buruk kepada orang lain. Dia sendiri bukan orang seperti itu. Dia bahkan merasa terlalu kejam untuk mengabaikan perasaan Kapten Yi Yang. Dia telah dalam keadaan linglung sejak tadi malam.

Memutuskan untuk menerima takdirnya dan menemui Kapten Yi Yang, tapi dia merasa lega.

"Oke, ayolah, aku ada di konsulat x," kata Morris kepada partner nominalnya.

Sayang sekali partner ini tidak mau menjadi partner nominalnya.

Yang botak adalah karena kepribadian pihak lain, cinta itu begitu sunyi sehingga mereka tidak melancarkan serangan sengit, membuat orang tidak bisa mengatakan tidak padanya.

Saat itu sudah larut malam, dan Morris sementara pergi ke Konsulat X untuk menangani hal-hal yang dipercayakan kepadanya oleh orang lain.

Setelah berbicara dengan orang-orang di kantor konsulat, pihak lain dengan hormat mengirim Morris keluar.Morris melewati aula dan melirik ke ruang tunggu.Ada sosok yang tidak bisa diabaikan duduk di set sofa.

Itu adalah Kapten Yi Yang, memegang majalah kertas, merasakan tatapan Morris, dan menyipitkan mata dengan ringan.

Saat dia melihat Morris, Brother Bing meletakkan majalah itu dan berdiri tegak, meskipun dia tidak berbicara, Morris mengerti arti dari es batu besar yang menyapanya.

Sampah lembut, Morris, tersenyum secara refleks, dan sering kali hangat secara menyesatkan.

Nyatanya, dia memperlakukan semua orang seperti ini. Di permukaan, dia lembut dan toleran. Yah, itu semua demi makanan. Siapa yang bukan bayi secara pribadi.

Kapten Yi Yang segera datang, dan melirik alien di konsulat Mata orang ini masih terpaku pada wajah rekannya Qingjun.

"Ayo pergi." Melihat suasananya tidak benar, Morris segera meraih pergelangan tangan Kapten Yi Yang dan pergi. "Aku sudah menunggu lama, apakah kamu lapar?"

Nadanya lembut, dan matanya hangat.

Jika bukan karena komunikasi sebelumnya yang penuh perlawanan, Kapten Yi Yang akan mengira Morris juga menyukainya.

"Tidak," kata Brother Bing dengan linglung dengan wajah yang tidak berubah.

Titik pandang terakhir adalah Morris dan tangannya.

Ini sangat memuaskan Pria yang telah menunggu di ruang tunggu selama lebih dari satu jam merasakan sedikit rasa manis.

Meskipun Kapten Yi Yang mengatakan dia tidak lapar, Morris mengatakan dia akan makan malam, dan Kapten Yi Yang tidak keberatan.

Di meja makan, dia makan lebih banyak daripada Morris.

"Batuk" Morris melihat postur tubuhnya dan sangat ingin tahu, "Kamu tidak makan di siang hari?"

Kapten Yi Yang mendongak, dengan tatapan yang sepertinya mengatakan ya, lalu diam-diam membungkus sisa makanan Morris.

"Pergilah ke rumahku malam ini." Morris masih belum terbiasa dengan gaya rumah Brother Bing yang terlalu sederhana dan kasar. Dia masih seorang tuan muda yang mulia yang suka bersenang-senang.

Dan ketika dia memilih untuk bergabung dengan tentara, dia mungkin akan mengalami sakit kepala untuk sementara waktu.

Morris melihat Kapten Yi Yang berhenti makan sepenuhnya, menatapnya dengan mata gelap, dan ketika kulit kepalanya mati rasa, dia tiba-tiba tersenyum dan menyapa.

Cara "kamu" tersenyum sungguh memesona, pikir Morris dalam hati, kata-kata pujian berputar-putar di bibirnya, tetapi dia menelannya dengan paksa.

Karena dia tidak ingin menanggapi perasaan Kapten Yi Yang, Morris merasa lebih baik dia menjadi sedikit lebih dingin.