~End~BL~ 2 Novel Gabung 1 : Qiān fēng yī hè (3)

Bab 34

Begitu dia selesai berbicara, sisi lehernya diserang oleh giginya, seolah-olah sebagai pembalasan atas godaannya yang tidak disengaja, gigi Si Han menusuk ke permukaan tempat darah mengalir dengan sedikit kekuatan, meninggalkan lingkaran bekas.

Song Xingye hampir tidak menangis pada saat itu, dan mengerutkan wajahnya dengan keras dan mendesis: "Kamu ..." Sebelum anjing itu bisa mengatakan apa-apa, Si Han sudah mengangkat kepalanya, pupil matanya yang gelap membuat orang gelisah tanpa alasan. .

"..." Song Xingye merasa bersalah, menyesali bahwa dia telah begitu jahat sekarang, tapi Si Han benar-benar sakit saat menggigit seseorang, dia mengangkat tangannya dan menyentuh tempat bekas luka itu tertinggal, lalu teringat gigitannya. diambil sebelumnya, bukankah lebih buruk Apakah itu sakit?

Setelah menatap Song Xingye untuk waktu yang lama, Si Han perlahan kembali ke penampilan sebelumnya, dengan ujung lidahnya menyentuh giginya, seperti binatang buas yang baru saja mengisi perutnya: "Manusia tidak memiliki estrus, tapi. .." Dia tidak mengatakan apa-apa setelah itu, tetapi mundur dua langkah untuk menjaga jarak aman dari Song Xingye.

“Itu yang aku katakan.” Song Xingye diam-diam merasa lega saat mengetahui bahwa Si Han tidak marah, barusan!  Dia pikir Si Han akan menghisap darahnya: "Ya, benar." Dia menyerahkan kantong kertas itu: "Buka hadiahnya."

“Apa itu?” Si Han mengambilnya, mencium bau buku, mengangkat alisnya: “Buku?”

Song Xingye hampir ingin bertepuk tangan untuknya: "Hidungmu sangat pintar."

"Buku apa?" Si Han mengulurkan tangannya dan mengeluarkan yang tebal, dan ketika dia melihat kata-kata 'Dongeng Grimm', ekspresinya tak terlukiskan.

... Dia memberi Song Xingye cerita yang harum dan realistis, dan Song Xingye memberinya salinan dongeng Grimm sebagai balasannya.

"..." bagus, romantis, dan penuh makna.

Tabrakan antara kepolosan dan dunia orang dewasa...?

Saya tidak tahu hal-hal berarti apa yang dipikirkan Si Han. Alasan mengapa Song Xingye mengirim buku ini sangat sederhana. Dia hanya berpikir bahwa Si Han belum membacanya, jadi dia tidak akan membelinya secara gratis: "Bagaimana tentang buku ini? tidak?"

Si Han tidak bodoh, dia langsung mengerti maksud Song Xingye, dan mengangkat alisnya lagi: "Kamu memberiku buku ini, tapi menurutmu aku tidak memilikinya?"

Itu benar-benar gaya Song Xingye.

"Tidak." Keinginan Song Xingye untuk bertahan hidup pecah dalam sekejap, dan dia memiringkan kepalanya dan berkata, "Bukannya menurutku kamu tidak memilikinya, tapi bagaimana aku harus mengatakannya, kamu membimbingku untuk menafsirkan realitas di dunia, saya harap Anda akan bermimpi sesekali."

Itu benar, itu dia!

Si Han biasanya terlalu serius.

Penjelasan gemetar itu bertepatan dengan pemahaman Si Han, dan hatinya bergetar.

Memegang tangan buku, menggosok ujung jari pada karakter kecil berlapis emas, gerakan sederhana, tetapi mengungkapkan rona sentimentalitas yang melekat, apakah Anda kadang-kadang bermimpi?  Dia meregangkan wajahnya yang tampan dan berkata dengan suara rendah, "Terima kasih."

Song Xingye dengan cepat melambaikan tangannya: "Sama-sama."

"Aku sangat menyukai hadiah ini." Si Han menatap dalam-dalam ke putri duyung kecil yang kusam, mencondongkan tubuh ke depan, menghembuskan nafas yang sedikit hangat, dan berkata perlahan, "Ada sangat sedikit orang yang peduli apakah aku membutuhkan mimpi."

"Asalkan kamu menyukainya." Hadiah ini benar-benar bukan hadiah yang tidak terduga, Song Xingye menggaruk wajahnya karena malu.

“Apakah kamu juga sangat berhati-hati dengan teman lain?” Si Han bertanya dengan tenang, dengan akhir yang lembut.