~End~BL~ 2 Novel Gabung 1 : Qiān fēng yī hè (3)

Bab 62 Anak kedua (10)

Karena pihak lain menolak, Wen Qiuxing tidak memaksanya.

Tapi segera, lelaki itu keluar dengan kusut, dengan ekspresi aneh di wajahnya, dia memandangnya, dan kemudian ke bayi pirang yang menyusu di pelukannya, seolah-olah dia sedang memperkirakan sesuatu.

Wen Qiuxing bukanlah orang mati, tetapi bayangan sebesar itu menghalangi cahaya, dan jika dia tidak bergerak untuk waktu yang lama, dia menjadi marah: "Apa yang terjadi?"

Mendongak, saya melihat Patung Pasir Yang Mulia memperkirakan bayi itu.

     sangat menarik.

Dia berpikir, sejak Zai Zai lahir, Patung Pasir Yang Mulia merawatnya secara pribadi. Tidak bisakah kamu cukup melihat setelah hari ini?

Namun, semuanya tidak sesederhana yang dipikirkan Wen Qiuxing.

Pria pirang itu mengamati bayi itu dengan ekspresi rumit, dan akhirnya menoleh ke Wen Qiuxing: "Dia juga bisa menyelamatkanku dari sakit kepala."

Kesimpulan ini sangat mengejutkan Wen Qiuxing: "Oh?"

Dia melirik ke arah kamar mandi, mengingat sangat luas, Patung Pasir Mulia biasanya pusing saat mandi, tapi tidak hari ini?

     Itu sangat baik.

Wen Qiuxing berkata dengan pikiran terbuka: "Di masa depan, Anda akan memiliki anak kedua, dan kami bertiga akan selalu berada di sisi Anda. Saya jamin Anda tidak akan pernah sakit kepala lagi selama sisa hidup Anda."

Pada saat ini, putra mahkota kecil baru saja selesai makan susu, dan Yang Mulia Raja mengangkat putranya, memeluk putranya, dan bersendawa.

Namun, putra mahkota cilik itu menarik keras rambut pirang ayah sang raja.

Bayi yang berusia lebih dari satu bulan memiliki cengkeraman jari yang kuat.

"..." Raja acuh tak acuh, atau tidak berdaya.

Untungnya, Wen Qiuxing segera melihat kekejaman putranya, dan bergegas maju untuk melepaskan ikatan ayah dan anak yang saling mencintai dan membunuh, dan berkata sambil tersenyum: "Bajingan kecil, mengapa dia tidak menangkapku ketika aku memeluknya?"

Raja mengerutkan bibirnya: "Saya tidak mengerti."

Wen Qiuxing menyentuh kecantikannya yang subur dan tersenyum: "Mungkin karena rambutmu indah? Anak-anak menyukai benda yang berkilau."

Pasti begitu.

Raja yang sombong itu melembutkan matanya.

Setelah beberapa saat, ketika tidak ada yang siap, dia mencium pipi pasangannya, lalu berjalan-jalan dengan anaknya.

Wen Qiuxing mengeluarkan suara 'tsk', dan memperingatkan di belakang: "Pergi perlahan, hati-hati dia memuntahkan susu!"

Tapi ayah konyol itu sudah pergi tanpa melihat ke belakang.

Di ruang tertutup dengan suhu yang nyaman di istana, seorang pria jangkung, kokoh, dan tampan, yang dulu dikenal sebagai raja paling kejam di antara tujuh bintang utama, sedang menggendong putra mahkota kecilnya dan berjalan dengan angkuh di pasar saat ini.

Penduduk bumi yang hanya mengira mereka berdua akan jalan-jalan, menampar dahi mereka dengan terlambat.

Tidak, Patung Pasir Yang Mulia akan memamerkan bayinya!

Wen Qiuxing segera mengirim pesan ke pihak lain.

-Anda tidak ingin bayi saya mendapatkan sedikit sinar matahari atau saya akan menghajar Anda.

Secara alami, tidak ada balasan yang diterima untuk pesan ini.

Yang Mulia Raja tenggelam dalam kegembiraan karena tidak pusing bahkan setelah meninggalkan Wen Qiuqiu, tetapi dia masih ingin mengunjungi Wen Qiuqiu, dan dia akan kembali setelah berjalan kaki singkat.