[winterinnight :: Aku dan Kenangan]

279 31 0
                                    

Song : Heartbeat Song by Kelly Clarkson
....................................................................................
» This is my heartbeat song and I'm gonna play it
Been so long I forgot how to turn it up up up up all night long
Oh up up all night long «

"Pergi! Aku nggak mau lihat kamu lagi!" dia berteriak marah pada lelaki berambut hitam legam dengan senyum manis itu.

"Dan kamu mengabaikan penjelasanku?" lelaki itu bertanya sambil menatap ia tak percaya.

"Penjelasan dan permintaan maaf di hari sebelumnya udah cukup membuat aku sadar siapa kamu sebenernya," sambutannya terdengar tajam dan penuh kecurigaan.

Bibir si pemuda terbuka setengah, tetapi langsung terkatup saat melihat kilatan amarah di mata gadis berambut ikal tersebut. "Fine, aku pergi ...," ucapan tak bersemangatnya diikuti helaan nafas berat. Tanpa ragu ia mengambil tas sebelum berjalan menuju pintu kamar. Tepat sebelum memutar handle pintu, dengan wajah menahan amarah ia berkata, "kamu sudah keterlaluan kali ini."

Aku tak bisa berbuat apapun selain memandangi si gadis yang fokusnya tak lepas dari pemuda itu. Sepeninggal lelaki tersebut, gadis itu menjatuhkan dirinya di atas lantai kayu. Tubuhnya meringkuk seperti janin, wajahnya tersembunyi di balik kedua lengannya. Hanya lelehan air mata yang terlihat menetes satu persatu tiada henti sampai beberapa jam ke depan.

» You, where the hell did you come from?
You're a different, different kind of fun
And I'm so used to feeling numb
Now, I got pins and needles on my tongue
Anticipating what's to come
Like a finger on a loaded gun «

Mataku masih memiliki satu fokus yang sama, yaitu pada si gadis yang tengah bersandar mesra dalam rengkuhan pemuda itu. Mereka menonton film bersama di dalam kamar, penuh canda tawa sampai akhirnya si pemuda mematung dan menatap gadis itu dalam.

"Kamu dari mana sih?" tanya pemuda tersebut dengan wajah serius.

Tetapi yang diajukan pertanyaan hanya bisa mengerutkan kening. "Apa sih maksud kamu? Aku nggak ngerti."

Si pemuda menghela nafas, tiba-tiba saja bersandar pada sofa dengan ekspresi tak bisa diartikan. Perempuan di sebelahnya lantas saja bingung. Dengan gerakan lambat, gadis itu mendekat dan menyentuh pipi laki-laki tersebut.

"Kamu kenapa?" tanyanya khawatir.

Pemuda itu awalnya tak mau balik menatap kekasihnya, tetapi beberapa detik setelah dipaksa akhirnya ia menoleh dengan sorot tak percaya sambil geleng-geleng kepala. Ekspresi si gadis semakin bingung.

"Kupikir kamu dari dunia lain," ucapan si pemuda membuat mata gadis itu terbelalak. Tepat ketika ia akan membentak sebal, telunjuk si pemuda menempel di bibir gadis itu. "Kamu terlalu menyenangkan, selalu membuat hatiku melompat-lompat tak karuan. Tidak seperti gadis lain."

» I can feel it rising
Temperature inside me
Haven't felt it for a lifetime «

Sore itu matahari menyengat permukaan tubuhku. Terasa hangat dan sangat nyaman. Baru saja aku mulai menikmatinya, cahaya matahari tiba-tiba terhalang oleh sesuatu. Ya, dia berdiri sombong membelakangiku. Ingin rasanya kuteriaki agar menjauh, namun pemuda itu justru berbalik dan menatapku dengan cengiran lebar sambil mengangguk senang. Tak lama kemudian, aku merasakan tubuhku dipeluknya dari belakang. Yah, ini memang tak sehangat sengatan matahari, tapi terasa sangat nyaman apalagi saat dia membawaku berlari memasuki taman.

Saat itulah, pemuda yang sejak tadi memelukku tiba-tiba menyerahkanku pada gadis berambut ikal di depannya. Pakaiannya sangat cantik, membuatku iri setengah mati.

"Ini seriusan buat aku?" tanya gadis itu memekik kegirangan sambil memelukku erat.

Tak sampai lima detik, ia meletakkanku di kursi panjang agar bisa mendekap pemuda yang tadi bersamaku. Hatiku menghangat, melihat mereka melempar senyum satu sama lain. Kesendirianku yang ditemani oleh angin tak membuatku bersedih ataupun berkecil hati. Justru melihat mereka saling mengungkapkan rasa cinta serta keinginan untuk mengikat hubungan membuatku sangat gembira.

"Boneka beruang ini akan aku letakkan di kamar. Biar kalau aku kangen sama kamu, aku bisa peluk dia kapanpun," ucapnya sambil memandangku dengan mata berbinar.

Iya, aku adalah boneka beruang.

"Aku bisa datang kapanpun kamu merindukanku, Sayang," si pemuda berujar sambil mengecup kening gadis itu.

Ah, aku ingat sekali kata-kata pemuda itu pada si gadis. Sayangnya, dia sering mengingkari janjinya. Aku, yang hanya bisa duduk diam memerhatikan mereka bertengkar hebat kini sudah tercabik-cabik. Gadis itu mengoyak tubuhku dengan pisau lipat yang ia simpan di laci meja, mengeluarkan butiran putih seperti kapas yang membuatku nyaman untuk dipeluk.

Aku sangat berantakan, tak berbentuk manis seperti pertama kali pemuda itu menemukanku. Mirip seperti hati gadis itu yang kini hancur berkeping-keping akibat kekecewaan mendalam.

Tapi diantara kemarahan yang membuatku hancur tak berbentuk, ia melempar pisau kecil itu ke sembarang arah lalu merengkuhku kuat.

"Maaf ..., maaf ...," suara bergetarnya. "Aku tak bermaksud menyakitimu."

Aku tau, dia sangat mencintai pemuda itu. Perasaannya sama seperti ia yang menatapnya nanar dari ambang pintu yang terbuka lebar. Pemuda itu kembali, dan aku bisa melihat dengan jelas jejak air mata di wajahnya. Tergesa, ia mendekati gadis itu dan memeluknya erat dari belakang. Meski di awal gadis itu memberontak dan menolak, tapi pemuda itu tak melepas pelukannya dan berulang kali membisikkan,

"Aku mencintaimu. Kutegaskan kembali, tak ada perselingkuhan, kamu salah paham," bibirnya mengecup puncak kepala si gadis meski ia terus berontak dalam rengkuhan. "Aku akan terus memelukmu hingga kamu menerimaku kembali."

Aku tau. Pada akhirnya, aku hanyalah seonggok barang tak bernilai ketika sudah rusak.

"Aku akan menjahit kembali boneka itu. Dia adalah saksi bisu perjalanan cinta kita. Sadar, kan?"

Aku tersenyum mendengarnya. Kesedihan serta goyahnya kepercayaan mereka sudah gugur. Dan berkat ucapannya pula, aku tau apa yang membuatku berharga.

Kenangan yang tersimpan dalam diriku.
......
END

SongFict: Pilu Senada LaguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang