SongFict: Pilu Senada Lagu

[stephanierenataa :: Kesedihanku]

Song: Kesedihanku by Sammy Simorangkir
....................................................................................

Aku melangkahkan kaki keluar dari rumah sakit ini. Rasa sepi kembali menyelimutiku. Langkahku kini terasa berat untuk meninggalkanmu dibelakang berdua dengannya. Sambil kulantunkan lagu Kesedihanku milik Sammy Simorangkir.

Sepinya hari yang ku lewati

tanpa ada dirimu menemani

sunyi ku rasa dalam hidupku

tak mampu aku tuk melangkah

Tak tahan lagi, air mataku pun mencuat keluar. Kepergianmu berdampak sangat besar dalam hidupku. Terbayang wajah tegasmu yang selalu menyunggingkan senyum hanya untukku. Hal yang akan kuingat selamanya, namun kini telah sirna.

Masih ku ingat indah senyummu

yang selalu membuatku mengenangmu

terbawa aku dalam sedihku

tak sadar kini kau tak di sini

Walau kenyataan kini telah berbeda, walau kamu sudah merelakanku bersama yang lain, walau sudah tak mungkin lagi kita bersama. Tapi ketahuilah, kamu 'kan selalu ada di hatiku, menempati sebuah tempat yang tak akan pernah tergeserkan.

Kamu menyuruhku untuk mencari yang lebih baik darimu, tapi bagaimana mungkin jika kamu lah yang terindah di dalam hidupku?

Keluhan demi keluhan sudah kulontarkan pada sang takdir, mengapa cerita cinta kita tidak dapat berakhir indah seperti yang selalu kita bayangkan?

Engkau masih yang terindah

indah di dalam hatiku

mengapa kisah kita berakhir

yang seperti ini

Kini tak kusangka, langkah kakiku membawa diriku menuju tempat favorit kita, sekaligus saksi kisah cinta indah yang selalu kita rajut bersama.

Aku teringat pada saat aku ditinggalkan semua orang, kamulah yang berdiri paling depan untuk merengkuhku, saat kebahagiaan menghampiriku, kamu juga yang pertama ikut mengecap rasa itu.

Di hadapanku kini sepasang kekasih tengah bermesraan seperti yang selau kita lakukan. Aku hanya bisa menatap mereka hampa dan kenangan tentang kita muncul di pikiranku.

Air mataku kini pun sudah tak sanggup lagi untuk keluar, menggoreskan rasa perih yang semakin menjadi di hatiku mengingat pertama kamu mendiamkanku demi wanita lain dan memilih bersamanya, terlebih ketika pertama kamu membuka matamu setelah koma dua bulan, aku lah orang yang kamu lupakan. Bahkan kamu lebih percaya padanya yang mengaku sebagai kekasihmu dan mengusirku pergi, mengatakan jika benar aku kekasihmu, maka kamu sudah merelakan ku pergi.

Hampa kini yang ku rasa

menangis pun ku tak mampu

hanya sisa kenangan terindah

dan kesedihanku

Apa yang kini dapat kulakukan lagi selain mengenang semua dalam duka? Kini aku kembali sendiri. Tak ada lagi yang mau menompang bebanku, berbagi kebahagiaan serta duka denganku. Mungkin keputusanku sejak awal memang sudah benar. Tak ada gunanya lagi aku hidup tanpamu, aku menggoreskan pisau silet di pembuluh darah di leherku.

Pusing mulai kurasakan. Perlahan cahaya gelap mulai menelanku, dan wajah tampan dengan senyum manis milikmu yang muncul dibenakku terakhir kali dan semua menjadi gelap.
.....
END