[helloreo :: Colours]

171 25 0
                                    

Song: Sad Song by We The Kings
........................................................................
"Gak bisa, Cherry. Kamu harus istirahat!"

"Ihh, nggak mau, ah! Cherry capek istirahat terus. Lagian Cherry udah sembuh kok, Bun. Bunda tenang aja."

"Tap--"

"Iya, iya deh iya. Cherry istirahat. Udah Bunda makan aja sama Kak Nia. Bunda belum makan, 'kan?"

Cklek!

Bersamaan dengan suara itu, seorang gadis berambut pirang dengan manik matanya yang berwarna biru masuk ke dalam kamar bernomor 1107. Ia menarik napas lega, setidaknya bisa lepas dari paksaan ibunya soal 'harus istirahat'.
"Hey, kamu siapa?"

Gadis itu terperanjat kaget. Ia menggerakkan kursi rodanya mendekat ke arah kasur pasien yang tertutup tirai.

Di kasur itu, ada seorang pemuda tampan, yang mata hijaunya dapat menyihir Cherry untuk mendekat ke arahnya. Ia menggunakan kacamata yang entah mengapa membuat penampilannya 100% lebih tampan.

Cherry segera menggeleng. Bersihkan otakmu, Cherry!

"Aku tanya, kamu siapa?" ulangnya sedikit marah. Cherry hanya dapat menatap takut-takut pada sosok itu.

"Che-Cherry."

"Checherry?" ulang pemuda itu agak heran, "namamu panjang sekali."

"Bukaaann," bantah Cherry pelan, "namaku Cherry. Kamu?"

"Gak penting," jawab pemuda itu terkesan acuh, "apa yang kamu lakukan di kamarku? Kamu salah kamar."

Cherry menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Maaf, aku hanya menghindar dari seseorang," balasnya jujur, "tapi enak juga aku bisa salah kamar, ketemu cowok ganteng," lanjutnya dengan gumaman kecil yang tentu saja bisa pemuda itu dengar. Karena hanya ada mereka berdua di kamar ini.

Pemuda itu mendengus. "Arka."

"Hah?"

Ia memutar bola matanya malas, seolah geram dengan respon gadis yang lambat ini. "Namaku Arka."

"Yee, kalo itu aku juga tahu. Orang namamu ada kok di papan kasur ini."

"Terus kenapa masih nanya?!" Arka geram, namun susah untuk menahan tawanya juga. Entahlah, namun kehadiran gadis aneh ini di kamar rawatnya cukup memberinya hiburan di hari-hari yang sepi.

"Kamu sakit apa?" tanya Cherry menatap Arka yang sedang menoleh ke jendela, menatap langit siang hari yang terik namun cerah.

"Aku kecelakaan," jawab Arka singkat, padat, dan jelas. "Kamu sendiri?" tanyanya yang cukup dirundung rasa penasaran. Apa gadis itu lumpuh? Karena ia sendiri berjalan dengan kursi roda.

"A-aku...." Cherry terdiam sebentar, membuat dahi Arka mengernyit.

"Aku cuma sakit demam, kok," jawab Cherry selanjutnya dengan senyum lebarnya. Demam? Kenapa harus pake kursi roda segala? pikir Arka dalam hati. Namun pemuda itu tak ambil pusing.

"Arka, aku balik ke kamarku dulu, ya! Kalo mau nyamper, aku di kamar 1109. Daaah!" ucap Cherry seraya mengayuh kursi rodanya keluar dari kamar Arka.

Setelah gadis itu keluar, tanpa sadar ia tersenyum kecil.

***

"Arka, kamu hebat banget! Ya ampun, kenapa gak dari dulu aja bilang kalo kamu bisa ngelukis?!" seru Cherry heboh ketika melihat hasil karya Arka yang dibuatnya beberapa jam lalu. Arka hanya memutar bola matanya malas.

"Lebay."

"Ini gak lebay, tahu!" sanggah Cherry, "aku juga pengen jadi pelukis."

"Oh ya? Emang kamu bisa ngelukis?" tantang Arka justru membuat Cherry makin tertarik.

SongFict: Pilu Senada LaguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang