Chapter 13

285 42 2
                                    

•••

Sore itu Giselle pergi kesebuah dance studio yang cukup populer dikalangan Dancer untuk menemui Yujin. Tak lupa Giselle membawakan sekantung makanan ringan juga minuman kaleng untuk Adik dari Jihoon tersebut.

"Hai Adik Ipar..."

"Dasar gadis gila, aku punya nama!"

"Aku juga punya nama kalau kau lupa."

"Cepat katakan aku tidak punya banyak waktu."

"Kau sangat mirip dengan Kakakmu itu."

"Jadi?"

Giselle terkekeh geli melihat wajah Yujin yang merah padam sebab kesal terhadapnya, "Maafkan aku, aku hanya bercanda kemarin. Kau akan mengerti humorku jika sudah dewasa nanti."

"Justru itu, kau terlihat kekanak-kanakan dengan mengatakan humor bodohmu itu," Giselle tersenyum mendengarnya, "Kenapa tersenyum? Sadar jika yang aku katakan itu benar?" Lanjut Yujin.

"Kau menyebalkan tapi juga menggemaskan itu sebabnya aku tersenyum."

Yujin berdecak, "Tck aku tahu kalau aku menggemaskan. Kenapa kau berpacaran dengan Jihoon Oppa maksudku kenapa harus Kakakku?"

"Kami tidak berpacaran."

"Jadi kau mengada-ada?"

"Tidak juga. Aku menyukai Kakakmu jadi aku menganggapnya sebagai calon kekasihku, lagipula kami akan segera berpacaran tenang saja."

"Gila. Kau bisa menyukai pria lain jangan Kakakku, dan jika kau hanya bermain-main lebih baik hentikan permainan sampahmu itu sekarang sebelum kau menyesal."

"Aku serius dengan ucapanku bahwa aku menyukai Kakakmu."

"Kau tahu, sudah cukup banyak tanggung jawab Oppa selama ini. Sejak kehadiranmu dalam kehidupan Jihoon Oppa membuatnya makin tak punya waktu dirinya sendiri, untukku, dan juga Eomma."

"Kau cemburu karena Jihoon jadi lebih sering bersamaku?"

"Kau tak mengerti, dengan adanya dirimu orang yang harus Oppa lindungi juga bertambah. Itu sebabnya aku bertanya kenapa harus Kakakku?"

"Bukankah manusia tidak bisa mengatur kemana hatinya berlabuh? Aku pun begitu. Aku berjanji padamu bahwa aku akan mencintainya sepenuh hati, aku tidak akan pernah menyakitinya jika itu yang kau takutkan. Sungguh."

Mendengus kasar, setidaknya Yujin sedikit merasa lega mendengar pernyataan Giselle walau tak sepenuhnya percaya pada apa yang diungkapkan gadis itu.

"Tetap saja," Menghela nafas, "Jadilah gadis yang baik, Oppa tidak suka gadis nakal dan urakan seperti dirimu."

"Akan aku buat dia menyukainya mulai sekarang."

"Jika saja di sini bukan tempat umum aku sudah mencakar habis wajahmu itu."

Giselle mengangguk, "Aku bisa mengadukanmu pada Jihoon."

"Dia tidak akan percaya padamu, sudahlah bicara denganmu membuat suasana hatiku memburuk."

Yujin beranjak pergi namun ditahan oleh Giselle yang menyodorkan kantung plastik yang nampak berisi itu padanya, "Bawa ini bersamamu, jangan dibuang."

Yujin mengambil bungkusan itu dan melihat ke dalamnya, ada beberapa minuman serta makanan ringan, "Kau mau menggagalkan program dietku?"

"Itu hanya camilan, kau juga masih kecil tidak boleh diet seperti itu."

"Terserah apa katamu, pergilah!"

Happy In Sin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang