<06>

2.1K 164 3
                                    

selamat membaca
.
.
.
.

"semua manusia itu hidup dengan penuh kepalsuan"

.
.
.

"

ga usah supir gue udah mau jemput" tolak gracia

"yaudah kalo gitu gue temenin sampe lo dijemput" kekeh orang itu ingin menemani gracia berjalan mendekat dan duduk disamping gracia.
sekarang gracia merasa sangat tidak nyaman dan sedikit menjauh dari orang itu

"gak usah mids gue bisa sendiri" gracia masih berusaha menolaknya
sebenarnya gracia sangat tidak suka dengan hamids karena dulu waktu kelas 10 gracia pernah berteman dengan hamids satu-satunya teman laki-laki yang ia miliki, hamids selalu menemani dan mengantar kemanapun gracia pergi sampai semua siswa menganggap mereka berdua berpacaran
waktu itu hari-hari pertama ia mengikuti osis dirinya sangat sibuk mengikuti rapat bersama kakak kelas sampe harus pulang sore
dan waktu itu hamids yang memang mengikuti ekskul basket juga lagi pulang sore dan akhirnya gracia memilih untuk pulang bersama
namun saat diperjalan tiba-tiba hamids menepikan mobilnya
dan tanpa diduga ia menyatakan perasaannya kepada gracia
namun gracia menolaknya dengan sopan karena ia hanya menganggap hamids sebagai teman dekatnya dan itu tidak lebih
terlihat dari wajah hamids yang kecewa dengan jawaban dari gracia tiba-tiba hamids mendekatkan wajahnya pada gracia dan mencium bibir gracia tanpa persetujuannya
hal itu membuat gracia membenci dan memilih menjauh dari hamids.
hamids sudah meminta maaf berkali-kali benar gracia sudah memaafkannya namun sifat gracia padanya berubah tidak seperti dulu lagi dan hamids sadar itu karena kesalahannya.

karena hal itu walaupun gracia ramah kepada semua orang namun dirinya hanya berteman dengan anin dan siska karena menurutnya hanya mereka berdua yang memang benar-benar tulus kepadanya dan selalu melindunginya

"dia balik sama gue" terdengar suara dari seseorang yang turun dari motornya dan mendekati gracia

"katanya lo nungguin supir gre?kok lo mau pulang sama shani" tanya hamids pada gracia
dan ya orang itu adalah shani

"mobilnya lagi mogok jadi sama gue"jawab shani datar

"iy..iya mids"
gracia ragu-ragu ketika ingin menjawab pasalnya dirinya sangat bingung dengan situasi saat ini

shani menarik tangan gracia membawanya pergi menuju motornya berada

"naik" perintah shani

gracia tidak menjawab dan langsung naik ke atas motor shani sesuai perintahnya
hening tidak ada percakapan sama sekali diperjalanan.
akhirnya shani memulai percakapan menanyakan dimana alamat rumah gracia dan gracia memberi arahan alamat rumahnya

••

"makasih" ucap gracia ketika sampai dirumahnya sambil memberikan helm milik shani

"hmm" jawab shani dengan gumaman sambil menyangkutkan helm yang dipakai gracia tadi di jok belakang motor

"lo kok tadi masih disitu?nungguin gue ya pasti?" tebak gracia dengan pd nya

"gausah geer emang tadi gue mau pulang aja" jawab shani jujur karena memang tadi sehabis dari perpustakaan dirinya ke toilet sebentar untuk mencuci muka dan waktu mau pulang ia melihat gracia yang sepertinya tidak nyaman didekati seseorang yang duduk disampingnya itu

"ishh nyebelin bgt jadi orang" jawab gracia kesal

"lo lebih nyebelin" jawab shani sambil menghidupkan motornya dan pergi begitu saja
gracia tidak akan tau jika shani sedikit tersenyum dibalik helm fullfacenya itu karena ekspresi menggemaskan gracia saat kesal

"lah malah main pergi aja"

gracia berjalan masuk kedalam rumah ketika ia akan membuka pintu supirnya itu memanggilnya

"maaf ya non tadi mobilnya mogok dijalan jadi gak bisa jemput baru aja mau ngehubungi non gracia" ucap supirnya meminta maaf

"iya gpp kok pak lagian gre tadi juga dianterin temen"
untung aja tadi ada shani jika tidak terpaksa dirinya akan pulang dengan hamids

"temen apa temen non?" tanya pak agus dengan nada menggoda pasalnya pak agus tidak pernah melihat teman gracia yang itu

"temen pakk!!!" ucap gracia menekankan katanya dan pergi menuju kamarnya

••

"shan kenapa lo kerasukan? jadi ngeri liat lo senyum-senyum sendiri gitu" ucap desy yang tengah duduk di sofa euang tamu di rumah shani sambil menonton tv tak lupa dengan cemilan yang sangat banyak berada di meja
tidak hanya ada desy disana namun juga ada feni,oniel,dan ara

"ngapain kalian kesini?" tanya balik shani yang baru saja memasuki rumahnya sudah melihat teman-temannya itu berkumpul diruang tamu

memang selalu seperti ini teman-temannya itu sudah terbiasa memasuki rumah shani walaupun tidak ada shani
dan shani tidak mempermasalahkan hal itu

"ya gpp kita gabut aja, lagian lo kok baru pulang sih?" tanya ara yang memang acara sekolahnya sudah selesai dari sebelum sore tadi

"iya kita tadi juga gak liat lo sama sekali" imbuh oniel

"tadi gue ketiduran di perpus" jawabnya sambil menyomot snack milik teman-temannya

"sampek jam segini?" tanya ara lagi

"gak tadi gue nganterin orang pulang"

"hah siapa shan? shan shani!!!!!" tanya ara penasaran namun shani tidak mendengarnya malah langsung pergi kekamarnya

"wah gila siapa yang udah buat shani kayak gitu wehh" ucap feni

"iya lo liat kan tadi sampe senyum-senyum gitu apalagi udah dianterin pulang bukan shani banget"
desy juga sangat penasaran karena shani selalu enggan ketika didekati orang yang menyukainya ia tidak pernah meresponnya apalagi senyum-senyum gitu seperti bukan shani saja

"eh bentar dianterin pulang?berarti orang itu satu sekolah dong sama kita?" tanya oniel yang menyadari hal itu

"bener juga tumben bener lo niel,tapi siapa? apa kak vienny?" ucap ara yang setuju dengan ucapan oniel

"yeee yang gak bener mah lo ra bukan gue" kesal oniel

"tapi gak mungkin banget sih kalo kak vienny kalian liat aja gimana sifat shani kalo ke kak vienny" ucap feni

"udah biarin ajalah nanti juga kita tau sendiri daripada kita pusing nebak siapa lebih baik kita nonton film aja nih gue punya rekomendasi film yang bagus" ucap ara

"bener tuh,cepet puter ra" ucap desy yang setuju dengan ucapan ara

mereka berempat asik menonton film dengan genre action tak lupa dengan cemilan yang berada ditangan mereka masing-masing bahkan mereka tidak peduli dengan oemilik rumah ini
seperti mereka aja yang punya rumah dasar.

••

selesai dengan urusan bersih-bersihnya shani merebahkan dirinya diatas kasur

tiba-tiba ia teringat dengan tingkah laku gracia yang menurutnya sangat cerewet menyebalkan namun disaat yang bersamaan sangat menggemaskan

shani tersadar dari lamunannya mengapa dipikirannya selalu muncul gracia ia menepis fikiran itu berharap gadis itu tidak muncul lagi dipikirannya namun hasilnya sama saja

dan jujur saja shani beru kali ini merasakan perasaan seperti ini
rasanya seperti nyaman ketika berada disamping gadis itu
terakhir dirinya merasa seperti ini ketika mamanya selalu menemaninya tidur menyuapinya untuk makan dan selalu berada disamping shani
rasanya ia melihat ketulusan sosok mamanya di diri gracia

terhanyut dengan fikirannya tanpa sadar shani terlelap tanpa peduli jika teman-temannya masih berada dibawah

tbc......

kok judulnya gitu? tungguin aja ceritanya nanti juga tau hehe

see you next part

terimakasih sudah membaca

badgirl tapi kok?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang