<10>

2K 177 3
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
"Bintang yang tak tampak
Pada langit malam itu
Suatu saat pastinya akan bersinar"
.
.
.
.
.
.

"shann...shanii....yuhuuu...." panggil ara berteriak ketika baru saja masuk ke dalam rumah shani

"shani lagi sakit dodol malah teriak-teriak lo" marah feni

"yaelah fen palingan juga gak denger tu anak orang rumahnya segede gini" ucap ara santai

mereka bertiga pergi keruang tamu meninggalkan ara mereka malas meladeninya

"bi shani masih sakit?" tanya feni pada pembantu shani

"iya non shani masih dikamarnya
tapi tadi ada temennya kesini nengokin non shani" ucap bibi

"hah siapa bi?" tanya ara penasaran karena hampir tidak ada yang pernah ke rumah shani kecuali mereka ber empat

"bibi juga gak tau namanya non" jawab bibi karena lupa menanyakan nama teman shani

"mending tanya shani langsung" ucap oniel

"iya juga yak tumben bener lo niel" ucap desy setuju

mereka berempat segera menuju keatas dimana kamar shani berada
tidak mengetuk pintu terlebih dahulu mereka langsung masuk kedalam kamar shani begitu saja karena memang sudah kebiasaan mereka

shani terlihat masih tidur
dengan ide jailnya mereka melompat keatas kasur shani bersamaan tidak memperdulikan jika shani masih sakit

shani yang kaget membuka matanya melihat keempat temannya sudah diatas kasur menatap mereka dengan tatapan kesal
sedangkan yang ditatap malah cengengesan

"shan tadi siapa yang kesini?" tanya ara

"gak ada" bohong shani

"gak usah bohong lo orang bibi jadi saksinya" ucap ara lagi

"kepo" jawab shani singkat dan segera bangkit untuk mencuci mukanya badannya sudah merasa enakan sekarang

mereka berempat saling bertatap seakan bertanya 'siapa?' dengan bahasa mata mereka
mereka berempat benar-benar tidak tau siapa sebenarnya orang itu dan mereka berfikir pasti orang itu orang yang sama yang waktu itu diantar pulang oleh shani

••

mereka berlima kini tengah berkumpul di ruang tv yang berada di lantai dua
dengan ara dan oniel yang asik bermain ps
sedangkan shani feni tengah duduk di atas sofa mengobrol dan kadang sibuk bermain handphone sendiri-sendiri
dimana desy? orang itu tengah duduk diantara oniel dan ara melihat mereka berdua bermain ps dengan camilan yang ada ditangannya tak lupa juga mulutnya yang kadang mengomel karenan oniel yang noob main psnya

"gimana niel rasanya kena bantai?" tanya ara dengan sombongnya karena memenangkan permainan psnya dengan skor yang sangat tinggi

"yaelah gitu doang aja sombong lo ra" ucap desy yang ikut kesal dengan kesombongan ara
bahkan lawannya aja santai-santai aja nerima kekalahannya

"bidadari makan bakwan iri bilang kawannn!!!"

"kalo bakwannya dua jadi baktwo xixixi" oniel membalas pantun ara

ara dan desy terdiam mendengar jokes oniel tadi biasanya desy akan ikut tertawa tapi kali ini sungguh tidak lucu menurutnya

"lawan gue sekarang ra?" ucap desy merebut stik ps dari tangan oniel mengabaikan oniel

"gass lah"
mereka berdua lanjut bermain dengan oniel yang terdiam merenung padahal menurutnya jokes nya tadi ada peningkatan

"tadi lo dicariin kak vienny" ucap feni tiba-tiba

badgirl tapi kok?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang