part 39

1.1K 48 0
                                    

Delapan bulan kemudian

Dirumah
~~~~~~~~

Dirumah reysan sekarang sedang ramai dengan kedatangan keluarga Rey dari Indonesia

"San bunda mau tanya udah berapa bulan san" ujar bundanya Rey sembari mengelus perut sandrina

"Sembilan bund"ujar sandrina yang membalas ucapan bundanya Rey

"Bentar lagi dong berarti emang hplnya kapan" ujar bundanya Rey lagi

"Minggu ini sih bund hpl nya" ujar sandrina sembari mengelus perutnya

"Mau lahiran dimana" ujar bundanya Rey

"Maunya sih dirumah sakit tapi ga tau juga takut tiba-tiba lahiran dirumah" ujar sandrina

"Yaudah deh bunda mah bantu doa aja ya sand" ujar bundanya Rey dan dianggukan sama sandrina

"Makasih bund"ujar sandrina

"Yaudah bunda pulang dulu ya Rey sand" ujar bundanya Rey yang sudah dijemput pake mobil soalnya mau langsung kebandara

"Iya hati hati bund" ujar Rey sama sandrina barengan

Sekarang hanya menyisakan Rey  dan sandrina

"sayang,mas Boleh tanya sesuatu"

"boleh mas,tanya apa"

"soal pertanyaan bunda tadi"

"kenapa"

"kamu mau lahiran dmna"

"Ehem" deheman sandrina

"kalau aku mau dirumah boleh gak mas kaya waktu aku ngelahirin Eza"

"Boleh aja sih tapi aku ga tau cara liat pembukaannya" ujar Rey yang duduk disamping sandrina

"Ya kan bisa sambil video call minta diajarin caranya sama dokter atau ga dokternya Dateng kerumah " ujar sandrina yang bersandar dibahu Rey

"Iya sih, tapi tadi aku di chat katanya dia ga bisa datang sayang" ujar Rey

"Yaudah bilang dari sekarang, bilang kalo aku maunya lahiran dirumah aja" ujar sandrina

"Yaudah nanti sembari aku minta ke dokternya untuk ajarin liat pembukaan" ujar Rey yang langsung dianggukan sama sandrina

Dua Minggu kemudian

Sandrina sudah mulai kontraksi sejak tadi pagi tapi ia belum memberitahu Sean karena Lia pikir ini hanya kontraksi palsu tapi semakin lama sakitnya semakin teratur,usia kandungannya memang sudah 41 Minggu "mas aku sudah kontraksi"

Rey yang baru saja keluar kamar mandi terkejut mendengarnya "dari kapan?, kontraksi palsu apa bukan?" tanya rey

"bukan,sakitnya sudah teratur dari pagi,aku pikir kontraksi palsu ternyata bukan"

"yasudah mas siapkan barang untuk persalinan kamu" Rey langsung mengambil kain dan beberapa keperluan lainnya perutnya mulai kontraksi lagi dan memang sekarang Rey sudah mahir untuk melihat pembukaan

"Shhhh"perutnya mulai kontraksi lagi, sandrina mengatur nafasnya dengan baik, galama dari itu rey datang lalu mengusap pinggang sandrina

"huuuhhh huhhh huhhhhh" sandrina terus mengatur napasnya,tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus perutnya yang keras dan tangan kiri ia gunakan untuk menyanggah pinggangnya sedangkan rey dari tadi mengelus punggung sandrina

"sebentar lagi sayang" ucap rey pada sandrina dengan suara pelan

"bantuin berdiri mas" Rey langsung membatu sandrina berdiri dari ranjang,suara ringisan sandrina terdengar oleh rey

"mau jalan-jalan biar cepat?" tanya Rey diangguki oleh rey dengan dibantu rey cukup lama sandrina jalan memutari rumah, jika kontraksi datang sandrina berhenti sebentar

"shhh sakitt mass uhhh" sandrina mulai merasakan kontraksi lagi

"duduk dulu" rey membantu sandrina untuk duduk disofa,rey jongkok mensejajarkan wajahnya pada perut sandrina,kemudian rey mencium perut sandrina dan memeluknya.

setelah kontraksi berhenti mereka melanjutkan jalan kembali mengitari rumah, sandrina mengalungkan tangannya dileher rey Sementara rey mengusap punggung sandrina ketika kontraksi datang dan lebih sakit dari sebelumnya

"mas sakitt huhh huhhh" adu sandrina dengan suara pelan

Btw yang nanya Eza kemana Eza lagi sama pengasuhnya dikamar

"kita cek pembukaannya ya" rey mengajak sandrina kekamar tamu,sampai dikamar tamu dengan pelan rey menidurkan sandrina lalu mulai mengecek pembukaan sandrina

"aduhhh sakitt banget mas shhh" sandrina meringis kesakitan saat tangan rey mulai memasuki vaginanya untuk mengecek pembukaan

"maaf sayang,udah pembukaan lima"ujar Rey sembari mengeluarkan jarinya pelan pelan

"mas sakitth" ucap sandrina,rey kening sandrina cukup lama mengecup

"sabar ya, sebentar lagi" ujar Rey pelan tepat ditelinga sandrina

~~~~~~~~

jam menunjukkan pukul 22.23 dan sandrina sudah pembukaan 10,semakin lama semakin sakit rasanya,saking sakitnya sandrina sampai menangis

"mass mau ngedenn eennghhh,dedeknya dorong terus eeennggghh" sandrina refleks mengeden ketika merasa ada dorongan

"jangan didorong sayang,ketubannya belum pecah" ujar Rey

"sakittttt bangetttt huf hufff huff" ringisan sandrina

"aukkhh mas ketubannya pecah egghh aaghhh sakitnya" "ayo yank rambutnya sudah keliatan"

"aaaggghhh uugghh ughh akkhh..aw aw"

"eennnggghhhhhhhhhhhhh nnnggghhhhhh akkhhh aaaakkhhh" sandrina mengejan hingga mukanya merah

"ayo yank" ucap Rey memberi semangat

"eeemmmhhhh eeeengghhh emmm"

"bagus sayang,sedikit lagi" ucap rey yang berada didepan vagina sandrina

"eeemmmhhhh aduhh masshh sakit gak kuatt,nnnggghhhh dedeknya besar gak kuat nnnggghh"

"bisa sayang kamu pasti bisa demi si adik eza"

"eeeggggghhhhh emmmmmh"

Plopp...

"good kepala dedeknya udh keluar"

"eeeegggghhhh nnnnnnggghhhhh hah hahh hahh"

"eeeeennmgggghhh emmmmmng hiiikkkkkkk aw aw" tubuh bayi itu pun meluncur seutuhnya diiringi tangisan bayi yang keras,rey. Langsung meletakkan nya didada sandrina

"jagoan lagi sayang" ujar rey tersenyum

"Hikss hikss hiks hallo dek ini mama sayang" ujar sandrina

Setelah itu Rey langsung membersihkan vagina sandrina setelah selesai membersihkan vagina sandrina rey langsung membersihkan bayi kedua mereka yang baru saja lahir

Setelah selesai membersihkan bayi nya Rey langsung menidurkan bayi nya di box bayi yang ada disamping sandrina

dan Rey lanjut membersihkan kain kain bekas sandrina lahiran tadi

dan Rey lanjut membersihkan kain kain bekas sandrina lahiran tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Rafael anugrah efrianda

Jangan lupa vote and komen

See you

                               Tamat

Mama Muda {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang