Keesokannya Jennie datang ke rumah Rose yang di sambut baik oleh kedua orang tua dan eonnie nya Rose sedangkan gadis dingin itu hanya menatap datar kearah Jennie yang senyum lebar menampilkan gummy smile duduk di kursi meja makan untuk sarapan pagi bersama.
"Aunty, uncle, boleh nggak kalo Jennie yang nganter Rosie ke sekolah sekalian mau ke Perusahaan," Jennie tersenyum
"Boleh kok, Rosie di antar sama Jennie eonnie ya, jangan naik sepeda nanti pulang sama Lisa aja," suruh Jiyong di balas angguk pelan saja oleh Rose
Senyum semakin mengambang di wajah cantik Jennie, mereka sarapan dengan tenang dan hening, Rose hanya diam tanpa ekspresi apa pun. Alice hanya tersenyum melihat Jennie yang tampak menyukai adiknya, dia geleng geleng kepala pelan melihat wajah bahagia Jennie pagi ini.
Setelah selesai sarapan mereka langsung pamit pergi dan Alice juga ikut pamit kepada kedua orang tua nya untuk bekerja di rumah sakit, setelah itu Jiyong pun pamit pada istrinya, setelah semua berangkat bekerja, Yoona bersiap siap untuk pergi ke butik milik nya.
Di dalam mobil milik Jennie Kim hanya ada keheningan diantara mereka, Rose yang memilih melihat keluar jendela mobil sedangkan Jennie fokus ke depan sesekali melirik kearah gebetan nya yang diam dengan wajah datar dan dingin.
"Rosie, nanti pulang sekolah, aku jemput ya," Jennie membuka suara memecah keheningan diantara mereka
"Nggak usah, gue pulang bareng Lisa," tolaknya dengan suara dingin
Jennie terdiam sejenak mendengar penolakan oleh Rose, tidak lama kemudian mobil memasuki pekarangan sekolah lalu berhenti di dalam area sekolah, Rose membuka pintu mobil lalu turun.
"Makasih," ucapnya dingin tanpa menoleh berjalan menuju koridor sekolah
Jennie kembali terdiam memandang kepergian Rose yang masuk ke dalam koridor sekolah, helaan nafas samar dia hembuskan, lalu dia mengemudikan mobil milik nya keluar dari pekarangan sekolah menuju Perusahaan milik dia.
"Dingin banget sikap nya, bahkan untuk berpamitan saja tidak hanya mengucapkan terimakasih tanpa menoleh padaku," gumam Jennie merasa sedih melihat sikap Rose
"Semangat Jen, jangan nyerah, berjuang terus dapatin hatinya," ujarnya lagi menyemangati dirinya
Mobil memasuki kawasan gedung perusahaan perlahan lahan laju pelan hingga berhenti di depan pelantaran utama Perusahaan, dia turun dari mobil kemudian melangkah masuk ke dalam gedung Perusahaan, wajah datar dan dingin membuat para karyawan membungkuk hormat saat dia melewati nya.
Memasuki ruang kerja berjalan menuju kursi lalu duduk menatap berkas berkas dokumen yang berada di meja kerja, sejenak dia menghela nafas lalu mulai memeriksa dan fokus.
***
Jisoo sedang duduk dengan wajah yang tampak fokus dengan kertas kertas putih yang tergeletak di meja kerja nya, dia dengan teliti membaca tulisan disana.
Tokk.. Tokk.. Tokk..
Terdengar suara pintu di ketuk oleh seseorang membuat Jisoo menghentikan kerjaan nya sejenak.
"Masuk," suruhnya menatap pintu
Cekleek
Pintu ruangan terbuka menampakkan seorang lelaki berjas putih tersenyum ringan, dia berjalan masuk ke dalam ruang kerja Jisoo sedangkan Jisoo membalas dengan senyum tipis.
"Silahkan duduk dokter Sehun-sii," kata Jisoo mempersilahkan dokter muda yang seumuran dengan nya
Sehun mengangguk dan duduk di kursi berhadapan dengan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Hubby (End)
FantasyJennie Kim jatuh cinta terhadap gadis remaja yang usia nya jauh berbeda dari dirinya, gadis yang dingin dan cuek namun hangat jika sudah mengenalnya. "Hai, Rosie..," sapanya Gadis remaja itu hanya menatap datar kearah nya dengan dahi yang mengerny...