Saat ini lyondra sedang sedikit berdebat dengan mahendra yang ngebet pengen nganterin dia pulang sedang lyondra sudah berkali-kali bilang kalo dia bakal pulang sama undo sekalian ketemu sama mamanya undo untuk membicarakan pekerjaan yang diminta oleh lyondra beberapa waktu yang lalu.
"Hen udahlah kan udah gue bilang gue mau ke rumah undo dulu" Ucap lyondra.
"Gak tetep bareng gue lo naik sini" Ucap mahendra.
"Ap―"
"Permisi" Ucapan itu membuat mereka terdiam dan menatap orang yang baru saja datang ke sekolah mereka.
"Kak sahuda?" Panggil lyondra sahuda hanya mengangguk.
"Ketemu lagi di sini, kok tau sekolah Kanaya ada di sini?" Tanyanya lagi yang membuat sahuda tersenyum disana.
"Tadi liat di ig kamu ada kamu nge-tag SMA tempat kamu sekolah mumpung aku tau jadi aku kesini" Ucao sahuda seraya berjalan menghampiri kanaya yang berdiri sedikit jauh dari dirinya.
"Kamu bisa ikut aku dulu gak sebentar, nanti aku anter kamu ke tempat tujuan kamu kok, gak usah khawatir aku cuma mau ngajak kamu kerumah sakit dideket sini" Ucap sahuda yang membuat lyondra berfikir sejenak.
"Kakak mau ngakak kanaya kemana? Jangan-jangan tubuh gue? Apa gue belum mati ya? Ikut aja lah kepo gue jadinya" Batin lyondra kemudian mengangguk dan naik ke jok motor sahuda.
"Gue sama kak sahuda aja kalian boleh pulang duluan, ayo kak" Ucap lyondra lalu menepuk pundak sahuda duakali dan motor itu melaju dengan kecepatan sedang diatas jalanan aspal yang mengeluarkan aroma karna terkena air hujan tadi.
Tidak lama sampainya mereka di sebuah rumah sakit sederhana di belakang hotel yang cukup terkenal di sana.
"Kita ngapain ke sini kak? Kakak lagi sakit?" Tanya kanaya kepada sahuda yang menampilkan wajah datarnya.
"Gue mau ngasih liat lo sesuatu, gak usah banyak nanya ikut gue aja" Ucap sahuda.
"Sial bahasanya udah beda sahuda setan" Batin lyondra dia sebenarnya takut tapi dia juga penasaran dengan apa yang akan sahuda tunjukan kepada dirinya.
"Apa? Dia beneran lyondra? Atau bukan tapi dari pandangan cara bicara dan perawakan itu lyondra hanya wajah dan suara yang berbeda, jika ini lyondra lalu siapa anak yang terbaring di atas brankar alat medis itu?" Batin sahuda saat mengingat tubuh adeknya yang saat ini terbaring lemah di atas brankarnya.
.
.
.
"Udah satu tahun lebih dia ada disini setelah gue nemuin dia jatuhin dirinya dari gedung lantai 79, tapi hebatnya dia dia masih bertahan sampai sekarang walau dia gak sadarkan diri kek gini" Ucap sahuda membuat lyondra memejamkan matanya.
"Kenapa gak mati aja sih tuh badan, gue seneng gue ketemu sama badan dan tau keadaan gue tapi gue suka liat itu" Batin lyondra kesel.
"79 kak?" Tanya lyondra pura-pura terkejut namun wajahnya sangat menyakinkan, mendengar itu sahuda mengangguk singkat.
"Harusnya jatuh dari ketinggian itu semua orang pastinya gak akan selamat, tapi? Adeknya kakak hebat dia bisa bertahan sampai saat ini" Ucap lyondra memegang pundak sahuda yang membuat sahuda menatap dirinya lekat.
"Lo selalu ngingetin gue ke adek gue itu na, dia selalu manja ke gue dulu hiks" Isakan itu lolos begitu saja dari mulut sahuda yang membuat lyondra yang berada di sana menjadi sedikit tersentuh.
"Kak? Kakak yakin aja kalo adeknya kakak bakal bangun lagi, bakal manja lagi sama kakak" Ucap lyondra yang bahkan saat ini sudah menjatuhkan airmatanya.
Greb
"huhuhu...gue kangen banget sama dia na, udah satu tahun dia sama sekali gak buka matanya buat gue, terakhir kali kita berkomunikasi juga dia pamitan sama gue na hiks gue mau dia ngomong lagi sama gue" Ucap sahuda seraya memeluk badan kanaya disana.
Lyondra yang melihat kakaknya untuk pertama kalinya menangis untuk dirinya sedikit tersentuh namun dia harus tetap profesional dengan perannya sebagai kanaya.
"Kakak jangan nangis dong nanti aku juga ikut nangis, akutu gak bisa di giniin kak" Ucap lyondra seraya melepas rangkulan dari sahuda.
"Aku boleh masuk nemuin adeknya kakak kak?" Tanya lyondra lalu sahuda mengangguk dan lyondra masuk ke dalam ruangan itu.
Menatap tubuh lemah miliknya yang sekarang tengah terbaring tidak berdaya dengan alat medis yang terpasang di seluruh tubuhnya itu.
"Hai kalo disini ada naya tolong respon ya" Ucap lyondra yang membuat tubuh nya sedikit bergetar namun sedetik kemudian tubub itu berhenti bergetar.
"Makasih gue udah tau kalo lo ada di tubuh gue, bangun ya jangan gak bangun tapi nanti kalo gue udah selesai sama tugas gue gue ambil lagi tubuh gue" Ucapan itu tidak mendapat respon apa-apa dari tubuhnya dan jiwa kanaya dan itu berarti kanaya tidak setuju dengan ucapannya.
"Ya udah gapapa yang penting selama gue jagain tubuh lo lo juga jagain tubub gue ya nay" Ucap lyondra lalu mengecup keningnya dan berlalu keluar dari ruangan itu.
.
.
.
"Kakak" Panggilan itu membuat lyondra menatap kearah sang adek yang berlari menghampiri dirinya.
Greb
"Aduh hati-hati dong kalo jatuh gimana? Pasti kamu nangis kan nanti" Ucap lyondra seraya menggendong adek perempuan nya.
"Adek lo?" Tanya sahuda kemudian menatap kearah satu anak yang keluar dari rumah.
"Kak Aya telat sini keningnya" Ucap luis seraya berkacak pinggang sok marah.
Lyondra tertawa kemudian membungkukkan badannya agar adeknya bisa menggapai keningnya.
Tuk
Satu sentilan di dapat oleh kening lyondra sedikit mendesis karna sentilan adeknya tidak main sakit coy rasanya.
"Sakit kak?" Tanya luis kepada sang kakak.
"Sakit" Ucap lyondra seraya mempoutkan bibirnya yang membuat luis menyuruh kakaknya untuk kembali membungkuk dan itu di sanggupi oleh lyondra setelah lyondra membungkuk luis mencium kening kakaknya yang ia sentil tadi.
Lyondra tersenyum lalu mengecup hidung adeknya itu dan kembali menatap sahuda yang menatapnya disana.
"Kak udah waktu makan malam mampir dulu ya aku masakin" Tawar lyondra yang hanya di angguki oleh sahuda, kemudian ke-4 anak itu masuk kedalam rumah dengan luis yang di gendong oleh sahuda, memasak sebentar kemudain mereka makan bersama disertai tawa yang dari kedua orang dewaa itu dikala luis bercerita ataupun ala yang nyerocos disana.
Layaknya keluarga kecil yang bahagia kebersamaan dan kehangatan ini baru pertama kali lyondra rasakan selama hampir 19 tahun hidup di keluarga xazzana.
.
.
.
»»————>05.01.23<————««
Bab 7 saya ambil dari kejadian beberapa malam lalu untuk saya, bedanya jika di dalam ceritanya mereka makan berempat saya makan berdua bersama kakak angkatan saya, beliau ini seorang laki-laki kami bertemu tidak sengaja di halte bus saat saya akan pulang bekerja dan dia memberikan tumpangan pada saya kebetulan sampai di mans itu pukul 7 malam dari tempat tadi dan kita juga belum makan jadi saya ajak beliau untuk makan terlebih dulu sebelum pulang.
Udah segitu aja Terima kasih sudah mampir ~chu
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE GIRL
Teen Fictionseorang gadis cantik bernama lyondra avarta xanzzana yang harus menerima kenyataan bahwa dirinya tidak dibutuhkan oleh keluarga nya mencoba bunuh diri namun lyondra terbangun pada tubuh gadis dari keluarga sederhana bernama Kanaya axialana vahjaxind...