16#Edward

33 4 0
                                    

"Okkhh.... Akhhh.... Sshhh.... Uhuk.... Uhuk....." Pekikan sakit itu terus terdengar di sebuah ruangan yang jauh dari pemukiman warga dan jauh dari padatnya kota, dari yang didengar oleh sang korban sepertinya dia ada di sebuah hutan yang dekat dengan mata air karna dapat dia dengar suara air yang mengalir di sekitaran sana.

"Bagaimana Kanaya apakah rasanya enak? Masih ingatkah kamu dengan suara ini?" Suara berat dari belakangnya itu membuat sang empu menatap kearah suara itu.

Menaikan alisnya dan menampilkan wajah bingung, ya memang dia tidak mengenal orang itu karna kan yang di dalem tubuh Kanaya lyondra bukan Kanaya.

"Siapa lo? Tunjukin muka lo, gak usah sok misterius ya anjing" Ucap lyondra, taukan mulut lyondra kalo lagi kumat gak bisa di rem? Ya kek gitu.

Mendengar ucapan lyondra membuat orang yang dia tatap itu berjalan menghampirinya dengan perlahan, lyondra yang melihat itu hanya bisa diam karna badannya sudah tidak bisa di gerakan setelah mendapat banyaknya pukulan dari orang-orang suruhan.

Sesampainya di depan tubuh yang tungkurap seraya menatapnya itu laki laki itu membuka tudung jaketnya dan itu membuat lyondra menyerengit ngeri saat melihat wajah orang itu penuh luka sayatan dan luka tusukan.

"Anjir muka lo ngapa cok? Ngeri gue liatnya, tutup lagi muka lo pake entu bangsat lo ahh" Desah anjing, eh.

Plak

"Bangs―"

"INI SEMUA SALAH LO BAJINGAN" Teriak orang itu yang membuat lyondra terlonjak kaget dengan mata membulat lucu.

Plak

"LO MASIH MAU PURA-PURA GAK INGET HA? SIALAN LO" Ucapnya dan akan kembali menampar wajah Kanaya namun lyondra yang sudah berhasil melepaskan diri memegang tangan orang itu yang membuat orang itu tidak kalah kaget dengan perbuatan lyondra.

"Nih ya pak dengerin, kalo itu emang salah gue? Gue minta maaf, dan kalo lo minta duit gue bakal kasih kok gak usah kek gini" Ucap lyondra seraya melepaskan ikatan di kakinya.

.

.

.

Malam tadi saat sedang berjalan pulang lyondra memperlihatkan senyumannya pada siapa pun yang ia lihat seraya mengingat wajah adiknya yang manis-manis itu di rumah yang sudah siap menyambutnya pulang dan makan bersama nanti.

Anggap saja kesialan entah untuk lyondra atau Kanaya saat sudah hampir sampai di rumah tetiba ada segerombolan orang dengan badannya yang besar-besar menghalangi jalannya untuk pulang.

Sempat melawan saat orang-orang itu menyerangnya namun walau bisa mendominasi lyondra tetap kalah karna kalah jumlah jika saja ada yang bisa membantunya pasti dia tidak akan kalah.

Saat terdesak ada salah satu orang yang dia kenal datang membantu dan untuk sesaat mereka bisa kembali mendominasi namun sial salah satu dari mereka memukul kepala undo hingga undo pingsan, dan setelah itu orang-orang itu membawa paksa lyondra yang memberontak namun mau bagaimana pun dia tetap kalah karna kekuatannya dan orang itu berbeda.

Setelah masuk kedalam mobil lyondra sudah tidak mengingat apa-apa lagi karna dia pingsan bangun-bangun dia sudah di hajar habis-habisan oleh orang-orang itu.

.

.

.

Di rumah sakit berdiri 4 orang yang memandang satu orang lainnya yang tengah tertidur sejak malam tadi dan sampai sekarang masih belum bangun sama sekali.

LITTLE  GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang