11#Hansen

55 5 0
                                    

Setelah di permainkan oleh lyondra beberapa hari lalu kini sikap Linda pada lyondra semakin tidak bersahabat makin sering membully lyondra walau selalu mendapat balasan namun Linda selalu dan selalu berbuat di luar otak manusia untuk membully lyondra, hubungan Linda dengan indra sudah berakhir semenjak kejadian beberapa waktu lepas saat Linda memukul kepala lyondra hingga lyondra harus di rawat di rumah sakit namun dari indra maupun Linda keduanya tidak ada niat untuk meminta maaf atas perbuatan mereka waktu itu, bukti yang di serahkan ijan pada guru BK pun hanya di tanggapi sebagai lelucon anak remaja sama sekali tidak ada proses lanjutan.

Saat ini lyondra dan teman-temannya tengah asik duduk di kursi panjang yang berada di rooftop tempat baru mereka berkumpul setelah pensi dari kantin karna selalu mendaoat gangguan berupa anak perempuan gila yang selalu mengganggu mereka saat bersantai, mungkin setelah berpindah tempat ini mereka tidak akan mendapat gangguan itu lagi namun sepertinya dugaan mereka salah.

Brak

"Kabur lo gak elite banget masa ke rooftop? Ya jelas gue tau lah" Ucapan itu sama sekali tidak membuat 5 orang di sana menatap sang empu, seakan sudah terbiasa dengan apa yang di lakukan dan di ucapkan oleh orang yang saat ini menatapnya marah.

"Lo pada percaya setan itu ada gak?" Tanya lyondra tiba-tiba membuat ke-4 temannya reflek menatapnya.

"Gue sih antara percaya sama gak percaya soalnya gue gak liat secara langsung" Ucap orvinta seraya menatap kearah depan mengabaikan orang yang ada di belakangnya saat ini.

"Kalo gue sih percaya, soalnya tadi gue denger suara tapi sama sekali gak ada orangnya" Ucap lyondra disertai sedikit tawa lembut di sana.

Grep!

"Sialan lo" Ucap Linda seraya memutar badan lyondra agar menatapnya.

"Ohh ada orang toh di sini? Kirain tadi suara setan" Ucap lyondra seraya melepas genggaman yang berada di lengannya.

Plak

Satu tamparan mendarat dengan apik di wajah cantik Kanaya saat tiba-tiba tangan berat milik seseorang dari belakang Linda menerpa wajahnya, lyondra tidak terkejut dia hanya tersenyum saat merasa ada sesuatu yang keluar dari sudut bibirnya, berbeda dengan lyondra ke-4 orang temannya melebarkan matanya tak terkecuali Linda yang sama terkejutnya disana.

.

.

.

"Papa lyo mau cium" Ucap seorang gadis berusaha 5tahun itu kepada ayahnya.

Cup!

Satu kecupan mendarat pada hidung mancung milik sang anak yang saat ini memluk lengan sang ayah.

"Udah ya lyondra papa harus kerja sekarang udah telat nih papa" Ucap sang ayah seraya melepas pelukan sang anak pada lengannya.

"Tapi papa janji gak pulang malam"

"Iya sayang papa janji"

"Hehe, lyo sayang papa"

"Papa juga sayang lyo"

Sebuah ingatan yang terus menerus menerpa kepala lyondra di sana membuat dirinya mati-matian menahan tangisnya agar tidak pecah diatas rooftop itu.

Seakan tidak percaya ayah yang dulu sangat menyayangi dirinya kini menampar nya walau bukan wajah asli yang ia gunakan namun jiwa dan perasaan masih lah milik lyondra mendapat perlakuan seperti itu dari sang ayah tentu saja membuat lyondra ingin menangis namun dia tahan sebisa mungkin.

"Perempuan bajingan yang sudah membuat anak saya kehilangan banyak uang itu kamu kan?" Ucap sang ayah membuat lyondra merasa nyeri didalam hatinya.

Dengan senyuman di bibirnya namun luka di hatinya lyondra hanya mengedikan bahunya acuh yang membuat sang ayah mengeram marah, ingin kembali melayangkan tamparan nya namun dengan cepat lyondra menahan tangan besar itu kemudian melayangkan tangannya pada wajah datar itu.

Plak

Kembali mata ke-5 orang itu terbelalak saat tangan lyondra dengan mulusnya menampar wajah milik Hansen vartik xazzana itu, saat selesai menampar wajah sang ayah ada perasaan lega dalam diri lyondra maupun Kanaya disana.

"Lumayan juga gampar ni aki-aki perasaan gue sedikit membaik di sini" Batin lyondra lalu tersenyum kemudian mengambil ponsel yang sudah berdiri dengan baik di belakangnya.

"Gimana kalo rekaman ini saya berikan pada media?" Ucap lyondra seraya menaikan alisnya dan mengembangkan senyum disana.

Teman-teman nya yang melihat itu sontak membelalakan matanya tidak percaya, sejak kapan dan di mana lyondra merekamnya dan menaruhnya mengapa mereka tidak melihatnya?.

"Lo gak usah aneh-aneh"

"Linda Linda Linda Linda, gue gak aneh-aneh gue serius kali ini" Ucap lyondra seraya memperlihatkan hasil rekaman yang menunjukan linda yang membuka pintu rooftop kasar mengumpatinya hingga ayahnya menampar dan mencacinya, untuk saat lyondra menampar wajah Hansen itu tidak ada.

"Jalang sialan" Ucap Hansen yang membuat lyondra tersenyum.

"Mudah saja akan saya hack pelaporan media untuk menayangkan video ini di semua saluran televisi dan platform jalanan mudah bukan?"

"Berapa uang yang kau inginkan?"

"Tuan xazzana apa maksud ucapan mu? Sepertinya uang dari anakmu itu cukup kali ini saya akan membuatmu hancur" Ucap lyondra lalu melangkah pergi dari rooftop meninggalkan dua orang anak dan ayah di sana.

.

.

.

"Apa ini? Berita mengenai anak perempuan yang bunuh diri satu tahun lalu itu? Mengapa di sangkut pautkan dengan keluarga xazzana? Apa hubungannya?" Ucap Xavier saat tidak sengaja melihat berita yang tersebar di media ponsel itu.

Ya tanpa sengaja lyondra mengunggah itu karna amarah yang sudah meluap dia tidak sadar dengan apa yang sudah dia perbuat namun walau begitu dia sama sekali tidak peduli yang dia inginkan saat ini hanya lah keluarga xazzana hancur dengan perlahan.

"Nay lo beneran ngunggah itu?" Tanya ijan saat melihat berita yang tiba-tiba muncul di ponselnya.

"Gue benci keluarga itu jan, makanya gue mau hancurin keluarga itu perlahan" Ucap lyondra, saat ini mereka hanya berdua sedang 3 temannya pergi entah kemana setelah turun dari rooftop tadi.

"Nay gue tau lo gak bisa nerima kematian itu tap―"

"Gue gak mati ijan masih ada jiwa Kanaya di dalam tubuh gue dan itu masih mampu buat gue bertahan hidup seenggaknya sampek Kanaya bertahan" Potong lyondra saat ijan memonologkan jika dirinya sudah mati..

"Iya maaf, tapi jangan kaya gini itu keluarga lo gak mungkin kan lo bakal hancurin mereka?"

"Mungkin, masih inget kan cerita gue beberapa hari lalu?" Tanya lyondra dan ijan mengangguk.

Ya ijan tau siapa sebenarnya yang berada dalam tubuh Kanaya, sempat tidak percaya hingga dia di bawa ke rumah sakit tempat tubuh lyondra terbaring tidak berdaya dengan alat medis yang berada di tubuhnya, Kanaya menceritakan semuanya kepada ijan dan meminta ijan untuk tidak membocorkan ini kepada siapa pun dan ijan menyanggupinya.

Dan mulai dari situ kedekatan ijan dan lyondra mulai semakin dekat karna perjanjian yang mereka setujui saat berada di rumah sakit tempo lalu, dan itu sama sekali tidak ada yang tau kecuali kedua anak itu dan Tuhan sebagai saksinya.

.

.

.

»»————>08.01 23<————««

Gabut pisan mau pulang tapi mager. (ᗒᗩᗕ)

LITTLE  GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang