Saat ini ijan(xacxazu), lyondra(Kanaya), xacxazu(ijan), dan Kanaya(lyondra) sedang berkumpul di rumah Kanaya tidak ada pembicaraan apa-apa di antara ke-empat orang di sana masih saja diam tidak ada niatan untuk membuka obrolan terlebih dahulu hingga lyondra kesal dengan keadaan sekarang dan membuka obrolan terlebih dulu.
"Mau sampek kapan kita diem-dieman? Kita semua udah kumpul" Ucap lyondra dengan nada sedikit meninggi.
"Sabar ege" Ucap xac seraya mengusap punggung lyondra.
"Hah.... Kita harus cari cara gimana biar kita balik ke tubuh semula, makin hari gue makin gak nyaman ada di sini, gue takut Kanaya jadi korban orang-orang yang berurusan sama gue" Ucap lyondra yang di angguki oleh Kanaya.
"Di lain sisi gue juga gak mau kak lyo selalu kena masalah karna masalalu gue" Ucap Kanaya.
"Gue udah terbiasa di tubuh ini, 2tahun udah gue ada di tubuh anak ini dan sekarang? Apa perlu gue balik ke tubuh gue?" Ucap xac.
"Kayaknya harus kak, papanya kakak mau kakak jadi pembisnis sedangkan aku mau jadi guru kak" Ucap ijan seraya menundukan kepalanya.
"Sebenernya gue juga mau jadi guru jan" Ucap xac, membuat ijan kini menatap xac di depannya.
Kembali hening tidak ada yang berbicara apapun lagi setelah pembicaraan mereka barusan, hingga suara langkah kaki dari kamar luis terdengar.
"Kak aya, luis sama ala mau nginep di rumah pak dokter ganteng boleh?" Tanya luis saat sudah sampai di dekat kakaknya, namanya anak kecil gak tau situasi lagi tegang emang, bisa aja memecah ketegangan di antara 4 orang yang sedang mengalami pindah raga itu.
Mendengar ucapan luis lyondra menatap Kanaya lalu mengangguk saat melihat Kanaya juga menganggukkan kepalanya.
"Iya boleh sayang, tapi inget gak boleh nakal gak boleh nyusahin pak dokter ya" Ucap lyondra yang di angguki oleh luis di sana.
"Iya kak, makasih sayang kak aya" Ucap luis kemudian mencium pipi sang kakak dan kembali ke kamarnya untuk menyiapkan keperluan yang harus ia bawa.
Sepeninggalan luis lyondra menelfon Xavier untuk datang menjemput kedua adeknya, sedang Kanaya hanya mengulum senyum melihat kedekatan adeknya dengan kakak barunya itu.
.
.
.
Di lain tempat seorang anak laki-laki tengah menatap sebuah foto seorang gadis yang tengah tersenyum pada kamera, anak laki-laki itu tersenyum membelai halus foto itu sebelum akhirnya ia meremas nya kuat hingga foto itu kusut dan tidak terbentuk lagi.
"Mau di tubuh siapapun lo, gue pastiin jiwa lo yang bakal mati, transmigrasi? Hahaha bualan anak kecil, gue gak percaya ada yang namanya berpindah raga lyondra avarta xazzana, but kalopun itu ada gue pastiin lagi lo bakal mati" Ucap nya seraya menatap banyaknya foto yang tertempel pada dinding dalam kamarnya itu.
"Mau sampek kapan lo terobsesi sama orang yang sama selama bertahun-tahun?" Pertanyaan itu hanya mendapat gedikan bahu dari anak itu, menatap nyalang pada anak laki-laki dibelakangnya.
"Obsesi membunuh lo itu udah melampaui batas ndo, gak lebih baik lo lupain dia? Udah berapa taun lo ada rencana buat bunuh dia? Rencana doang tapi hasilnya mana? Gak ada, malah dia bunuh diri dan pada akhirnya apa? dia transmigrasi ke tubuh bocah SMA" Ucap anak lainnya dan itu membuat pisau melayang kearah dirinya beruntung dengan cepat sang anak menghindar dan itu membuat marah.
"Gila lo? Mau bunuh adek lo sendiri lo?" Ucap anak itu dan itu membuat senyuman di bibir juando mengembang.
"Sekali lagi lo ngomongin lyondra gue pastiin lo mato sebelum lyondra" Ucap juando membuat kedua anak laki-laki merotasi matanya lalu pergi dari kamar penuh dengan perencanaan pembunuhan anak SMA itu.
"Mau sampek gue tua sekalipun gue bakal cari keberadaan lyondra dan akan membunuh dia dengan tangan gue sendiri" Ucap juando lalu pergi dari kamar itu untuk pergi kamarnya sendiri.
.
.
.
"Transmigrasi buat gue gak bisa ngehindarin satu orang yang selama ini udah gue coba hindarin, selama hampir 10 tahun gue coba ngehindarin dia tapi hari ini gue ketemu dia lagi walau dia sama sekali gak liat gue" Ucap lyondra, saat ini kedua adiknya sudah tidak ada di rumah dan Xavier tidak bisa berlama-lama di rumah Kanaya karna dia harus kembali ke rumah sakit lagi.
"Sebenernya juando itu siapa sih kak?" Tanya Kanaya membuat lyondra menghela nafas sedikit panjang kemudian menatap Kanaya dan ijan bergantian.
"Juando adalah orang yang terobsesi sama gue, obsesi dia adalah ngebunuh gue, selama gue belum dia bunuh obsesi dia bakal terus ada buat gue kecuali kalo gue udah mati dia bakal cari target baru dan bakal lupain gue" Ucap lyondra yang di angguki oleh xacxazu namun membuat dua anak lainnya membelalakan matanya tidak percaya.
"Dan karna itu gue gak mau kalo Kanaya kenapa-napa karna gue" Lanjut lyondra seraya menatap Kanaya lekat.
"Percaya sama gue kak gue gak bakal kenapa-napa, jangan lupain gue anak mantan petarung jalanan dan tarung bebas" Ucap Kanaya namun lyondra hanya tersenyum lalu kembali menekuk wajahnya.
"Sekuat apapun lo juando lebih kuat dari lo, dia cowok sedangkan lo? Lo cewek gak mungkin lo bisa semudah itu buat ngalahin juando" Ucap lyondra.
"Kalo gitu kita liat aja nanti dia bakal berhasil bunuh salah satu dari kita atau nggak selama kita selalu sama-sama" Ucap Kanaya membuat senyuman lyondra mengembang.
"Punya rencana ni anak pasti" Batin xacxazu.
"What them plan?" Batin ijan.
.
.
.
"Gue masih curiga kalo xac itu orang lain, xac itu bukan introvert but 2tahun terakhir ini dia kek introvert banget gitu, what happen? Kalo dia bukan xac so? Who is that? Dia tau semua tentang keluarga mahendra gak mungkin kan kalo dia bukan xacxazu? Akhh udahlah pusing gue" Ucapan seorang gadis yang saat ini berada di kamarnya, berada di luar negri tanpa adanya teman lama itu rasanya aneh, itulah yng di rasakan Alia saat ini berada di Chicago tanpa adanya xacxazu membuat dirinya merasa sendiri walau banyak kenalan yang dia kenal di sana.
"Pengen pulang ke Indonesia juga, haaaa mama papa Alia kangen" Ucap Alia seraya bangkit dari acara tidurannya mengambil ponselnya lalu menghubungi orang tuanya yang berada di indonesia sana.
"Jan? Selama gue di tubuh lo tolong jaga papa sama mama gue ya" Ucap xac seraya memegang pundak ijan.
"Sorry kak karna gue nyokap sama bokap lo berubah" Ucap ijan membuat xacxazu menyerengit bingung.
"Maksudnya?"
"Mereka sekarang sama sekali gak peduli sama lo karna gue kak"
"Ohh itu udah biasa, pokoknya jaga mereka buat gue ya" Ucap xac yang mendapat anggukan mantap dari ijan di sana.
Setelah itu ke-3 orang itu pergi dari rumah Kanaya untuk pulang ke rumah masing-masing karna waktu semakin sore dan itu membuat mereka harus segera pulang ke rumah masing-masing.
.
.
.
༶•┈┈⛧┈♛11.01.23♛┈⛧┈┈•༶
Ngeh kan maksud saya di chapter 22?😁
Pasti ngeh lah ya masa enggak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE GIRL
Teen Fictionseorang gadis cantik bernama lyondra avarta xanzzana yang harus menerima kenyataan bahwa dirinya tidak dibutuhkan oleh keluarga nya mencoba bunuh diri namun lyondra terbangun pada tubuh gadis dari keluarga sederhana bernama Kanaya axialana vahjaxind...