09#Master

60 6 0
                                    

"Ughk....uhuk"

"Jangan kasar kepadanya kasian" Ucapan mengejek itu membuat lyondra menatap siapa orang yang saat ini berdiri di hadapannya.

Menatap sengit yang membuat orang itu dengan kasar menampar pipi lyondra dengan keras yang membuat lyondra memalingkan tatapan agar tidak mendapat tamparan itu lagi, pipi kanan lyondra panas sangat panas rasanya seperti ada yang keluar dari sudut bibirnya.

"Gue udah lunasin utang-utang gue?, kenapa lo masih ganggu gue?" Pertanyaan itu hanya mendapat sebuah tatapan tidak suka dari master yang saat ini berjongkok di hadapan lyondra yang tengah tengkurap karna ulah anak buah nya.

Tidak suka dengan nada bicara lyondra sang master bersiap untuk kembali menampar pipi lyondra namun lyondra mampu mencekal nya setelah melepaskan diri dari tali yang mengikat kedua tangannya, melihat itu sang master membelalakan matanya tidak percaya.

"Jangan bercanda sama mantan petarung jalanan dan mantan pemegang sabuk putih taekwondo, lo gak ada apa-apa nya sama gue"

Bugh

Satu pukulan telak di dapat oleh sang master yang membuat tubuh sang master terhuyung dan hampir terjatuh.

"Gue tau siapa lo, itu sebabnya gue berani sama lo, lo seumuran sama gue, buka topeng lo" Ucap lyondra, karna tidak Terima akan perlakuan lyondra master itu menyuruh anak buahnya untuk menyerang lyondra namun tidak perlu waktu lama untuk lyondra membuat orang-orang itu tumbang.

"Linda Lovelace Christanty buka topeng lo" Ucap lyondra membuat mau tidak mau master itu harus membuka topengnya dan ya dibalik topeng itu adalah Linda anak yang sering membully nya saat di sekolah.

"Kenapa? Kaget gue di balik ini semua? Gue akuin lo hebat bisa ngenalin gue dengan begitu mudah, tapi yang sebenernya itu bukan gue"

"Gue tau master yang sebenernya, emang bukan bukan lo tapi salah anggota keluarga xazzana. iyakan? Gue gak bakal nyebut namanya yang pasti lo tau dia siapa." Mendengar ucapan itu membuat mata Linda membulat bagaimana tidak? Keluarga xazzana adalah keluarga yang di lindungi nama baiknya tapi anak yang berada di hadapannya saat ini? Dia tau mengenai keluarga itu?.

"Ohh satu lagi lo adalah anak pungut yang menggantikan posisi anak kedua dari xazzana. Ahh betapa jahatnya lo?, gara-gara lo anak itu bunuh diri mati dan tidak tau ada di mana sekarang mayatnya" Ucap lyondra dan itu lebih membuat Linda tidak percaya akan kebenaran yang diketahui oleh anak yang selama ini ia bully.

.

.

.

"Pak dokter kak aya kenapa suruh bapak bawa kita?" Tanya luis membuat Xavier yang menyetir mobil memberhentikan mobilnya di rasarea dekat rumah sakit tempatnya bekerja.

"Pak dokter juga gak tau tapi kita tunggu kak aya telfon dulu ya baru kita pulang" Ucap Xavier yang hanya di angguki oleh luis dan ala di dalam mobil itu.

Ketiganya turun dari mobil masuk ke rasarea mencari tempat bermain anak2 dan setelahnya mereka bermain dengan Xavier yang melihat mereka dari jarak yang sedikit jauh disana.

"Ada apa sebenarnya? Tadi saat dia berbicara padaku rasanya itu bukan Kanaya itu orang lain" Batin Xavier seraya menatap kedua anak yang tengah bermain dengan senangnya di sana.

Sementara di tempat lain ke-4 teman Kanaya tengah berusaha menghubungi Kanaya karna mereka sudah ada janji akan bergi bersama, mendatangi rumahnya namun Kanaya tidak ada di rumah, di telfon sama sekali tidak ada koneksi merasa khawatir mereka bertanya kepada orang-orang di sekotaran rumah Kanaya namun mereka sama sekali tidak tau dimana Kanaya saat ini.

"Gimana sekarang kemana kita nyari Kanaya?" Tanya ijan kepada ketiga temannya.

"Kita juga gak paham jan, kita juga udah berusaha hubungin dia dari tadi tapi gak ada hasilnya" Ucap mahendra seraya mengusak kepalanya frustasi tidak tau dimana keberadaan Kanaya saat ini.

"Tadi kan ada yang bilang kalo kanaya sempet nitipin adek-adeknya ke dokter? Ada yang kenal dokter mana gak?" Kali ini undo yang bertanya kepada ke-3 temannya yang sekarang menatapnya.

"Keknya gue kenal" Ucap mahendra yang mendapat respon dari ke-3 temannya berupa tatapan bertanya.

"Mungkin kenalan Kanaya? Soalnya mereka akrab banget apalagi ala adeknya naya dia bener-bener dekat sama dokter itu. Kalo gak salah namanya? Xavier, iya Xavier itu namanya, tapi gue gak tau dia beroperasi di rumah sakit mana?" Lanjut mahendra saat melihat pandangan teman-temannya itu.

"Tau nama lengkap nya gak?" Dan sekarang giliran orvinta yang bertanya.

"Xavier galaxi mehenputra, kalau gak salah sih itu" Ucap mahendra yang di angguki oleh orvinta.

"Rumah sakit umum mentari" Setelah mendapat tempat praktek Xavier ke-4 anak itu nelajukan kendaraan masing-masing kerumah sakit itu.

.

.

.

"Kenapa diem? Iya ya? Bener ya ucapan gue? Sampek diem gitu! Hmm gue gak nyangka ya sama lo padahal lo anak dari keluarga terpandang loh, tapi bisa lakuin ini semua, Hebat!" Ucap lyondra seraya bertepuk tangan yang membuat Linda mengepalkan tanganya marah.

"Hmm? Apa perlu gue bongkar ya? Ada disini semua, semuanya dari lo ngakuin siapa lo dan ucapan gue yang lo benerin ada semua di sini, sekali gue sebarin apa reaksi orang, hahaha gue gak bisa bayangin jadinya, ck." Ucap lyondra seraya menunjukan semua rekaman yang membuat Linda tidak bisa berbuat apa-apa lagi, anak buahnya sudah di buat pingsan semua oleh lyondra.

"Apa mau lo?" Akhirnya pertanyaan yang ditunggu oleh lyondra keluar dari mulut Linda.

"Apa lo bisa kasih ke gue?" Tanya balik lyondra dengan senyuman di bibir nya namun di mata Linda itu adalah sebuah senyuman yang akan membuatnya tidak bisa apa-apa.

"Uang, berapapun lo minta gue pasti kasih tapi jangan sampek rekaman itu nyebar atau gue bisa habis sama mereka, liat anak meraka mati karna meraka kan?" Ucap Linda membuat senyuman di bibir lyondra menghilang dengan sekejap digantikan oleh tatapan tidak suka dari mata biru laut itu.

"Berapa uang yang bisa lo kasih ke gue?" Tanya lyondra dia sama sekali tidak peduli dengan ucapan Linda yang menyuruhnya untuk tidak menyebarkan rekaman itu.

"Berapa mau lo? 1M 3M at―"

"20M" Potong lyondra saat Linda sibuk bicara di depannya.

"Lo mau morotin gue? 20M? Lo gila ha?"

"Ya or rekaman ini kesebar?"

"Oke oke 20M no rekening cepetan" Setelah mendapat nomor rekening lyondra dengan cepat Linda memberikan uang yang di inginkan oleh lyondra, setelah uang masuk lyondra pergi dari sana setelah melempar headphone pada Linda.

Menatap kepergian lyondra dengan tatapan membunuh Linda menghela nafas karna barang bukti berada di tangannya dihancurkannya headphone itu kemudian Linda pergi dari tempat yang saat ini sudah tidak bisa yang ada membuatnya menarik.

.

.

.

»»————>07.01.23<————««


Gabut beut sumpah gak ada kerjaan╥﹏╥

LITTLE  GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang