07. UNA?

227 11 0
                                    

HALLO GUYS!

AKU UP LAGI NIH!
SEKARANG AKU LAGI USAHA BUAT RAJIN UP, JADI DOAIN YAW!

TANDAI TYPO!
PART INI DI PUBLISH TANPA REVISI ULANG

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA!

HAPPY READING!♡

07. UNA?

" Kiri, Pak! "

Angkutan kota itu berhenti sesuai dengan permintaan penumpangnya. Sang supir menunggu seseorang turun. Gadis yang masih memakai seragam sekolah turun dan membayar dengan uang berwarna kuning. " Ini, Pak. Terimakasih "

Setelahnya, angkutan kota itu melaju meninggalkan gadis bernama Una di pinggir. Di seberang jalan terlihat sebuah cafe yang lumayan besar. Disitulah tempat Una mencari uang.

Cafe tempat Una bekerja selalu ramai pengunjung apalagi di jam istirahat. Karena kebetulan cafe nya bersebelahan dengan sebuah Universitas bernama 'Bintang Tiga University'. Salah satu Universitas terkenal di kota bahkan di negara ini.

Itu juga salah satu universitas impian Una. Karena selain pendidikannya yang berkualitas, Universitas Bintang Tiga terkenal dengan beasiswanya yang terbilang banyak. Una berharap bisa menerima beasiswa ke Universitas ini di tahun depan.

Beralih dari pembahasan Universitas. Una sudah memasuki cafe tempat ia bekerja yang bernama 'Dreamer Cafe'. Di dalam, Una disambut baik oleh beberapa rekan kerjanya. " Tumben on time, Na "

" Iya, Ly. Soalnya pulang cepat " jawab Una kepada Serrly, atau yang biasa dipanggil Lily.

Serrly mengangguk, lalu berkata. " Langsung ganti baju aja, Na. Nanti langsung layanin mereka yang baru datang "

Una mengacungkan jempolnya, lalu berjalan meninggalkan Serrly yang masih harus bekerja di meja kasir. Ia berjalan menuju loker dan tempat berganti baju khusus karyawan. Setelah selesai mengganti baju nya, Una mulai melayani beberapa pengunjung restoran.

--

Cewek dengan setelan seragam pelayan cafe itu berlari mengejar seseorang yang baru saja keluar dari cafe. Di tangannya ada sebuah handphone dan kacamata yang lupa dibawa oleh salah satu pengunjung.

" Tante! " panggil Una masih berusaha mengejar wanita itu hingga akhirnya wanita itu berhenti di parkiran.

Dengan cepat Una menahan wanita itu yang akan masuk ke dalam sebuah mobil. " Maaf, menganggu waktunya " ucap Una dengan napas yang masih terengah.

" Kenapa ya, Nak? " tanya wanita itu seraya menunggu Una menormalkan napasnya.

" Ini ponsel dan kacamata punya Tante--Kakak? " tanya Una diakhiri dengan kebingungan.

Sungguh, Una bingung ingin memanggil wanita ini dengan sebutan Tante atau Kakak. Karena dilihat dari pakaiannya seperti sudah berumur sedangkan wajahnya--Entahlah Una bingung.

" Lho, iya. Itu punya saya " sahut ibu itu seraya melihat tasnya. " Ini saya kebalikan, K-- "

" Panggil tante aja. Karena saya sudah pasti jauh lebih tua dari yang kamu pikirkan "

Una tersenyum kikuk, lalu memberikan ponsel serta kacamatanya. " Kamu seperti anak saya. Oh, Iya, Namamu siapa? "

" Aruna, Tan. Panggil aja Una "

" Nama yang bagus, Una. Nama tante Katya, kebetulan tante baru beberapa hari pindah kesini dan first time makan di cafe ini "

Una tersenyum seraya menganggukkan kepalanya. Belum sempat menjawab, Suara Serrly dari arah pintu cafe membuat Una menoleh. " Una! Pengunjung semakin banyak, Takutnya mereka pergi karena gak ada yang melayani "

ARGAUNA [ Cinta dan Rahasia ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang