04. REY SADBOY

294 13 0
                                    

jangan lupa vote dan komen sebelum membaca!

HAPPY READING!♡

04. REY SADBOY

Una berjalan dipinggir jalan dengan kaki yang sesekali menendang kerikil kecil. Mulutnya tak berhenti mengeluarkan nyanyian kecil. Setelah kegiatannya di sekolah selesai, Una langsung meninggalkan area sekolah.

Jalan kaki adalah pilihan Una karena selain menyehatkan, Una bisa menghemat uang. Suara klakson motor di sampingnya membuat Una lebih menepi dan menoleh. Seorang laki-laki dengan motor vespa membuka helmnya. Una tersenyum karena laki-laki itu seseorang yang ia kenal.  " Mau pulang, Na? "

" Iya, Rey " Ya, Dia Rey. Reynald Brianno.

" Kamu mau pulang juga? " lanjut Una bertanya.

Rey mengangguk, kemudian menatap sekeliling. " Lo pulang naik bus? Setau gue, bus gak ada yang lewat jam segini "

" Aku tau, Kok! Lagi pula, aku pulang jalan kaki " jawab Una, dijawab anggukkan kepala Rey. .

" Pulang sama gue aja, Na " tawar Rey, lalu menunjuk langit. " Takutnya nanti hujan "

Una menggeleng, menolak tawaran Rey. " Tadi udah hujan, tuh! "

" Lo pikir gak akan hujan lagi? Liat, langit aja udah mendung " sahut Rey.

" Gima-- "

BYUR!

" WOI! BISA BAWA MOBIL GAK SIH LO?! " jerit Rey kepada pengendara mobil yang baru saja lewat dengan kecepatan tinggi sehingga mencipratkan air dari lubang jalan.

" Udah gapapa, Rey. Ini masih bisa dicuci " ucap Una seraya mengelap seragamnya.

Rey menatap Una yang masih sibuk membersihkan seragamnya yang kotor. " Lo pake jaket gue aja " ucap Rey seraya membuka jaketnya.

" Gapapa? " tanya Una menerima jaket Rey dengan ragu.

Rey mengangguk, membuat Una langsung memakai jaket itu. " Ayo, gue anter balik! " ajak Rey seraya menyodorkan helm.

Arga, gue pinjem helm lo! ucap Rey dalam hati.

Semoga Arga gak tau! Kalo Arga tau, kalian orang pertama yang gue cari! -Rey.

■■■

" Rey sama Arin balikan? "

" Akhirnya mereka CLBK, Woi! "

" Gue shiper Arey sejati! "

kalimat-kalimat itu terlontar dari bibir murid yang berada di parkiran SMA Dirgantara usai melihat Rey datang bersama Arin.

Rey memasuki kawasan SMA Dirgantara dengan wajah bahagianya. Namun tidak dengan Arin. Gadis itu memasang wajah malas bercampur kesal.

" Pasti abis ini banyak gosip yang gak bener " ucap Arin menduga.

Rey hanya terkekeh seraya melepaskan helmnya. " Bagus dong! Kali aja dengan ini kita bisa balikan. Iya, Kan? "

" Idih! Bagus di lo, tapi gak bagus di gue " sinis Arin, lalu pergi meninggalkan Rey.

Rey hanya tersenyum memandangi punggung Arin yang mulai mengecil dan menghilang di belokan koridor. " Makin nyesel aja gue pernah nyelingkuhin lo, Rin " gumam Rey.

Sedangkan Arin dikelas sudah duduk di kursinya dengan mulut yang terus mengoceh. " Kesel banget gue sama Rey kampret! "

" Pasti abis ini muncul gosip tentang gue balikan sama dia. Gak banget, deh! "

Una berdiri dari kursinya, lalu duduk di samping Arin. " Yakin kamu kesel sama Rey? Kamu udah gak ada rasa suka gitu sama dia? " tanya Una seraya menaik turunkan alisnya.

" Kalo kamu udah gak suka, berarti aku boleh dong deketin dia? " sambung Una dengan nada menggoda.

Arin menoleh dengan tatapan terkejut, tapi dengan cepat ia langsung mengubah ekspresinya menjadi biasa. " Ya-yaudah! Deketin aja, sana! "

" Oke! Jangan nyesel, ya? " goda Una, lagi.

Arin mendesah malas, lalu menelungkupkan wajahnya diatas meja. " Udah, ah! Jadi makin bete gue "

KRING!!!

Bel masuk berbunyi nyaring ke seluruh penjuru dikawasan SMA Dirgantara. Semua murid yang masih berada diluar kelas langsung antre masuk kedalam kelas masing-masing.

" Masuk...masuk...masuk....Jurusan 12 Ipa 3 , ayo masuk! " teriakan Velix diluar kelas yang persis seperti kenek angkot di terminal, membuat murid di kelas menggelengkan kepalanya.

Berbeda dengan Arga, ia sudah duduk manis di samping Una. Laki-laki itu fokus menatap Handphonenya. Namun ketika mendengar Una memanggil seseorang, Arga langsung mengangkat pandangannya.

" Kenapa, Na? " tanya Rey menghampiri Una.

Una mengeluarkan jaket dari dalam tasnya, lalu memberinya pada Rey. " Makasih ya, Rey. Itu udah aku cuci, Kok! "

" Wangi, Na. Thanks, ya "

Arga sedari tadi hanya memperhatikan keduanya dengan tatapan bertanya. Sejak kapan mereka deket?

Sama halnya dengan Arin. Gadis itu terus memperhatikan interaksi Rey dan Una. Jadi Una bener-bener mau deketin Rey?  batin Arin melirih.

" Ngelihatin Una mulu, Ga! Suka lo? " tegur Rey saat menyadari tatapan Arga.

Una langsung menoleh menatap Arga, Lalu memalingkan wajahnya. Ucapan Arga waktu itu masih ada di ingatannya.

" Skip " jawab Arga singkat.

■■■■

" Una! Arin! " panggil Rey seraya melambaikan tangannya.

Una dan Arin yang paham maksud Rey langsung saling menatap dan mengangguk. Keduanya melangkah menuju meja Arga dan kawan kawan yang berada di tengah kantin.

" Bawa bekal, Na? " tanya Rey saat melihat kotak makan ditangan Una.

Una mengangguk, lalu mendudukkan dirinya di samping Arin. " Mau, Rey? "

" Kayaknya enak. Tapi kapan-kapan aja deh " jawab Rey, membuat kekehan Una terdengar.

Sedari tadi, Arin hanya memakan makanannya dengan malas. Entahlah apa yang terjadi pada Arin hari ini. Gadis itu terlihat tidak bersemangat.

" Arin, kamu mau? " tanya Una dan hanya dijawab gelengan oleh Arin.

Una menatap Arin serius, dan kembali bertanya. " Kamu kenapa? " untuk kesekian kalinya Arin menjawab dengan gelengan.

" Apa jangan-jangan kamu cemburu sama aku? Soal jaket tadi pagi? " duga Una, membuat Arin melebarkan kedua bola matanya.

Una terkekeh melihat ekspresi terkejut Arin. " Kemarin aku ketemu sama Rey dijalan, terus di anter pulang. Tadi pagi aku bercanda soal mau deketin Rey " jelas Una dengan bisikan diakhir kalimat.

" Lo cemburu sama gue, Rin? " tanya Rey dengan senyum mengambang.

" Asik! Ada yang mau CLBK, nich! " goda Velix.

Arin mendelikkan matanya, lalu menunjuk dirinya sendiri. " Gue? Cemburu sama lo? " Gadis itu menunjuk Rey. " Gak mungkin dan gak akan mungkin "

Senyum mengembang Rey perlahan pudar dengan tangan yang memegangi dadanya. " Kok dada gue sakit, ya? "

" Sabar ya, Rey " ujar Una dengan tawa yang tertahan.

Arga menepuk pelan pundak Rey, lalu berkata. " Kasian sekali kamu, bujank "

Ray yang sedari tadi diam tersenyum miring melihat kembarannya. " Makanya jangan suka selingkuh " sarkasnya.

-TBC-

Maaf partnya sedikit pendek hihi!

jangan lupa vote dan komen yaw!

ARGAUNA [ Cinta dan Rahasia ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang