40|•Ujian Kental

156 13 38
                                    

Waktu update:
Minggu, 22 Januari 2023

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Happy Reading




Besok nya [05.30]

KRIING!! KRIING!! KRIING!!

Arloji berbunyi tepat pada waktu yang di tentukan namun, yang berada di ruangan masih terlelap dalam dunia buatannya, sama sekali tidak mendengar suara berisik. Semua itu tak berlangsung lama, hingga pada akhirnya arloji jatuh karena getaran nya sendiri, tepat disamping telinga sang tokoh utama.

"Duh duh duh! Telinga gue!" jerit [Y/N] yang terbangun sembari menepuk telinganya

"Lo apaan sih jerit kek gitu?! Lagi enak mimpi gua tadi!"

"[Y/N] kenapa?" jeritan sang tokoh utama membuat kakak kembar nya terbangun dari dunia buatannya

Tap!

"Noh! Alarm nya gak ada akhlak banget! Masa teriak di telinga gua!" protes [Y/N] sambil memukul jam beker yang tak bersalah itu

"Aneh lu dek, itu benda mati. Mana punya akhlak!" sahut Arsel

"Yayaya~ bla bla bla"

"KYAAAA HAHAHAHA!!"

"Lan, lu kenapa lagi dah!?" tanya Arsel

"Gua tadi mimpi kawin sama crush gua!! AAAAAA!!!" teriak Arlan alay

Bugh!

"Aduh!"

"SADAR! Lo sama dia beda perasaan, itu gak bakal terjadi dan gak akan pernah terjadi!" sarkas [Y/N] yang melempar bantal ke muka Arlan

"Astaghfirullah~ istighfar Arlan, istighfar~ itu setan yang kau kawin kan~" ucap Arsel sambil elus dada

"Tapi.."

"Gak salah lagi kalo lu memang kejebak friendzone" sahut [Y/N] sambil beranjak dari kasur nya

"Lu kalo ngomong suka bikin orang sakit hati, terlampau jujur" sahut Arlan

"Kalo bohong nanti salah~ ini siapa yang mau mandi dulu nih?" tanya [Y/N]

"Kau aja lah yang mandi duluan, [Y/N]" sahut Arsel

"Iya, gua mau lanjut overthinking" sahut Arlan

"Overthinking overthinking. Move on lu, kejar cita-cita, soal jodoh sudah ada yang mengatur, jadi jangan takut tertukar" papar [Y/N] mengambil handuk, pergi ke kamar mandi

"Huft.." Arsel yang melihat kembarannya menghela nafas pun duduk di samping nya

"Benar apa kata [Y/N] buktinya, dia sendiri pernah mengalaminya kan? Dia salah mencintai orang, sampai trauma gitu" ucap Arsel

"Ya tapi kan, kan dia yang mengalami trauma. Bukan gua!" sarkas Arlan

"Justru itu. Dia ngomong kayak gitu, karna dia sayang sama lo, tapi dia nya aja yang terlalu gengsi untuk mengatakannya secara baik-baik. Dia gak mau, kalo lo ikut mengalami nya juga, biar dia sendiri yang merasakan sakit. Jangan biarkan orang yang dia sayang, ikut merasakan nya" ucap Arsel lembut

Benar. Benar apa yang di katakan Arsel dan benar juga bukti yang telah terjadi. Kini Arlan di landai kebingungan, apakah dia tetap mencintai atau berhenti sampai di sini saja. Lalu sebuah tangan menepuk pelan bahu kiri nya.

Secret OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang