23|•Operasi

202 27 27
                                    

Waktu update:
Sabtu, 13 Agustus 2022

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Happy Reading




Masih di tempat yang sama [12.30]

Alice, Daisy, Rizky dan Liam sudah pulang sejak 30 menit yang lalu dan cuma tersisa keluarga [Y/N]. Bermula dari jam 10.08 hingga kini, dokter serta suster masih belum keluar dari ruang UGD.

Seperti nya luka [Y/N] cukup serius. Belum lagi luka sayatan, luka pukulan, dan luka akibat tusukan paku yang berkarat. Karena menunggu terlalu lama, akhirnya mereka merasa jenuh.

"Heish.. Lama-lama karatan gua jadi nya cuma nunggu mereka keluar doang_-" ujar Alvin

"Tau tuh, sampe tumbuh lumut gua jadi nya_-" ujar Bulan

"Ish.. Diam lah, ngeluh aja kelen" ketus Nathan

"Ntah, ortu nya aja gak kek gitu" ujar Intan

"Dikiranya kita juga gak cemas apa_-" balas Yulia

"Lebih baik kalian melakukan hal yang lebih berguna" ucap Arlan

"Contohnya?" tanya Arsel

"Ngesot dilantai" jawab Arlan

"Mungkin lebih berguna jika duduk diam saja_-" balas Arsel

Krieet~

Pintu ruang UGD pun terbuka, dan dokter serta suster pun keluar dari ruangan tersebut. Dengan segera semuanya berdiri dan Yulia menghampiri dokter tersebut.

"Dokter, gimana keadaan anak saya?" tanya Yulia

"Kondisi pasien kini sangat buruk. Pasien mengalami pecah pembuluh darah di otak. Kaki, lengan dan telapak tangan, punggung, serta pipi nya seperti terkena goresan benda berkarat, itu akan mengakibatkan pasien mengalami Tetanus, jika tidak ditangani dengan cepat. Dan juga terdapat luka robek bagian tangan, kaki dan leher" jawab Dokter tersebut menjelaskan semuanya

"T-tragis" gumam BoBoiBoy sambil menatap ngeri mendengar pernyataan dokter tersebut

"O-oh be-begitu ya Dok" ucap Yulia gugup sambil mengepalkan tangan nya

"Satu lagi, kami meminta izin kepada ibu untuk bisa kami membuka topeng nya pasien, jika topeng itu tidak dibuka, itu akan mempersulit kami melakukan operasi. Apakah ibu mau mengizinkan kami?" tanya Dokter tersebut

Yulia tampak berfikir, dia memang tak ingin wajah anaknya dilihat orang lain. Tapi dikondisi anaknya seperti ini dia bingung, harus kah dia mengizinkan dokter tersebut membuka topeng nya [Y/N]. Tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk pelan baju Yulia.

"Izinkan saja, jika kau bersikeras untuk tidak membuka nya, itu sama saja kau membunuh anak mu sendiri, Yulia" ujar Rio

"Iya bund, [Y/N] membutuh kan operasi bagian kepala, apalagi pembuluh darah di otak nya pecah" ujar Arlan

"Izinkan saja bund, semoga setelah operasi [Y/N] akan terselamatkan" ujar Arsel

Yulia bukan nya tidak mau untuk mengizinkan topeng [Y/N] dibuka, melainkan jika dokter tersebut akan takut melihat wajah anaknya. Sementara disisi lain, ia ingin anaknya selamat dan bangun kembali. Tidak ada cara lain, kondisi [Y/N] sudah seperti sekarat.

"Huftt.. Baik, saya mengizinkannya" ujar Yulia terpaksa sambil menghembuskan nafas kasar

"Baiklah Terima kasih ibu, telah memberikan saya izin. Kami ingin beristirahat sejenak, dan beberapa menit lagi, kami akan kembali memindahkan pasien ke ruangan operasi" ujar Dokter tersebut

Secret OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang