kenapa

236 28 4
                                    

mereka berdua berjalan bersama, denji terlihat lebih  semangat dari yoshida sehingga yoshida seperti dapat melihat mata nya berbinar binar. dia hanya tersenyum manis melihat kelakuan denji.

tanpa sadar ia mengusak rambut denji dengan sangat gemas,denji pun menengok ke arah yoshida dan menampilkan raut wajah seperti bertanya"apa?"

"ahh tidak haha, seperti nya kau suka mau mencoba makanan nya" ucap nya sambil sedikit merona dan menggaruk leher nya yang tak gatal.

"waah boleh?"

"tentu,beli saja"

"horeee dibayarin yoshida" denji pun berlarian ke arah stan. yoshida yang melihat hanya bisa menahan gemas nya.

"ne...yoshida aku boleh beli semua nya?"

yoshida pun mengangguk"semua nya"

"yeaaa,aku mau ambil semua!" denji segera pergi untuk mampir ke segala stan makanan yang ada disana dia tak peduli mau sebanyak apa pun karna yang bayar kan yoshida bukan dirinya.

'rasain nih! bayar semua cumi basi!' ucap batin denji

makanan sudah banyak diatas meja mereka berdua berkat kegigihan denji yang mengumpulkan makanan dari semua stan. yang benar saja itu akan sebanyak ini?.

"aku belum membayar nya bagaimana kau bisa mendapatkan ini?"

"akwu biwang miinwtak saaya paada owwang iteu"
aku bilang minta saja pada orang itu.

"pfftt baiklah aku akan membayar nya kau jangan kemana mana"

yoshida meninggalkan denji sendiri dan pergi untuk membayar segala stan yang di hampiri oleh denji. dia tak masalah baginya kesenangan denji lah yang membuat dia tak segan untuk membayar semua yang diinginkan denji.

ternyata saat berjalan yoshida dikrebuti oleh pedangan yang menagih uang nya. belum lagi dia dikrebuti oleh wanita yang ingin meminta nomor dia sungguh bingung dan pusing.

yoshida berjalan ke arah tempat denji duduk dengan lesu dan baju yang berantakan seperti habis dilabrak oleh cabe cabean. tetapi itu belum seberapa setelah melihat kursi itu kosong. yoshida tersenyum dan hampir pingsan.

dia mencari cari sekitar stan tadi ternyata tidak di temukan lalu ia beralih untuk mengecek ke taman hiburan yang ramai nya bukan main dia sempat menyerah namun tak bisa.

'kenapa aku kesal?' batin yoshida yang masih berlarian kehabisan nafas namun tak dia pedulikan.
'jika terjadi sesuatu aku akan bunuh diriku sendiri'

setelah kaki nya berlarian tanpa henti kini dia menghentikan langkah nya dan berusaha meraup oksigen dengan cepat. kala ia melihat orang yang dia cari tengah mendongak melihat puncak bianglala yang di lengkapi oleh sinar bulan yang cantik.

'syukurlah'

lalu yoshida menghampiri denji dan dia meletakkan kepala nya dibahu denji.wajah nya terlihat lesu, denji yang kaget karna tiba tiba ada sesuatu dipundaknya.

"ah...yoshida maaf kenapa kau kelihatan sangat lelah"

"aku mencari mu"

"benarkah?maaf kan aku padahal kau sudah menyuruh ku untuk menunggu"

"tak apa"

denji mengangguk dan kembali mendongak melihat bianglala yang berputar dengan santai di iringi oleh musik yang mengalun sungguh mengagumkan.

"mau naik?"

"mauuu"

mereka berdua naik bianglala dan menikmati angin yang menerpa mereka sambil melihat sekitar yang begitu indah dimalam hari,cahaya rembulan yang memancar diwajah denji kini membuat yoshida terpana dan sedikit merasa panas dibagian kuping dan pipinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGEROUS [yoshiden]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang