Cahaya matahari masuk melalui tirai beige, mengganggu seorang lelaki dari tidurnya yang nyenyak. Ia mengucek-ngucek mata birunya, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina mata miliknya. Badannya bergerak, berjalan lunglai keluar dari kamar. Iris matanya mendapat Sanemi sedang memasak didapur, diikuti dengan celemek kuning milik giyuu. Hal itu membuatnya tersenyum kecil tanpa sadar, dirinya mendekatkan diri ke arah sanemi dan memeluknya dari belakang.
"Morning, Hunn" sapa Sanemi sambil memegang tangan putih halus yang mengitari pinggangnya. Giyu tak menjawab, ia masih sibuk mendusel-duselkan kepalanya ke punggung Sanemi yang harum mint bercampur garam laut.
"Harum" gumam giyuu pelan, Sanemi hanya tersenyum kecil mendengar pujian itu.
"Ada maunya nih" tawa kecil Sanemi terdengar di telinga Giyu, mendengar ocehan Sanemi, Giyu langsung mencubit abs Sanemi yang tertutup kaos putih itu. Bukannya mengerang kesakitan, Sanemi malah merasa geli dan mematikan kompornya. ia menghadap kebelakang, meraih pinggang Giyu dan menggendongnya ke atas meja makan."Apa?" Giyu menyipitkan matanya sambil menatap Sanemi curiga. Tanpa aba-aba Sanemi langsung menarik Giyu kepelukannya sambil mengelus-elus rambut hitam pekat tersebut. Ia menangkup pipi Giyu dan mencium pucuk hidungnya sekilas. tangan besarnya menyelip kebagian punggung Giyu dan mengelusnya keatas dan kebawah. Semburat merah tercipta diwajah Giyu, canggung dengan suasana yang tercipta, Giyu mengalihkan pandangannya ke arah lain.Melihat Giyu yang mengalihkan pandangannya, Sanemi tersenyum nakal. Didekatkannya kepalanya pada leher Giyu dan menghela nafas.
"Takut?"
Dapat Sanemi rasakan tubuh Giyu sedikit bergetar, walau hal itu tetap tak membuat Giyu melihat dirinya. Dalam sekejap Sanemi menggigit leher Giyu. "Nani?!" Giyu mendorong dada Sanemi karena merasa kaget. Yang ditanya hanya tersenyum lugu kearah korban sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Kenapa? kan udah biasa juga." mendengar balasan enteng Sanemi, Giyu langsung memerah dan turun dari meja. "HAHHHHHH?!" amuk Giyu sambil memukul dada Sanemi. Hal yang faktanya adalah sia sia.
"Oi Oi" Sanemi terus berjalan mundur untuk menghindari amukan Giyu, tapi amukan Giyu pun tak membuat senyuman nakal itu menghilang dari wajahnya. Ia justru menikmati ekspresi kesal yang ditimbulkan oleh lelaki pendek didepannya ini. Ia terus berjalan mundur hingga mentok ke dinding.
"Ngeselin ba-"
switch positions
Belum juga Giyu menyelesaikan omongannya, Sanemi sudah menyudutkannya kedinding dengan kedua tangannya yang di pin ke atas kepala. Giyu melihat Sanemi seolah tak percaya.
"NANII WHAT THE FU-" Sanemi mencium Giyu dalam, pernafasan airnya yang tak sempat disiapkan membuat Giyu merasa lemas, Sanemi menggigit bibir bawah Giyu, tak membiarkan pria pendek didepannya ini mengambil nafas dalam.
Bisa Sanemi rasakan Giyu bergetar ditempat, kakinya terlihat lemas, Sanemi menempatkan kakinya ditengah kedua paha Giyu, Kelakuan Sanemi yang mendadak dan sengaja mengenai bagian bawah Giyu, malah membuat lenguhan kecil keluar dari bibir Giyu
"Ahn!!" Sanemi melepaskan pagutannya dan menatap Giyu yang terlihat lemas. Dirinya tersenyum puas melihat bibir Giyu yang terlihat basah dan bengkak oleh karenanya. Giyu menarik nafas berat, baru ia sadari bahwa pernafasan airnya tak terlalu berguna dalam hal seperti ini, karena Sanemi terus menciumnya tanpa henti dan meraup nafasnya.
"Gila." Giyu bergumam sambil terus menarik nafas, Sanemi tertawa kecil. la menggendong Giyu dan menggendongnya ke kasur.
"Masih pagi, jangan mulai deh.." Protes Giyu, Sanemi menaikkan kedua Alisnya. "Lho? berarti siang boleh? sore? malam? subu-" Giyu menutup mulut Sanemi, seiiring dengan itu Sanemi meletakan Giyu di kasur. Ia meniduri badan Gitu dan mengecup semua bagian wajah lelaki didepannya ini. Giyu tertawa kecil karena merasa geli, hingga akhirnya terdiam kala merasa tangan kekar Sanemi masuk merayap dibawah baju abu-abu bergambar Shaun The Sheep miliknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/319157834-288-k295253.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sanemi giyuu are terrible
Fantasysanemixgiyuu Giyu tersenyum kala melihat Sanemi, berharap bahwa suatu saat nanti akan ada kehadiran anak diantara mereka yang akan membuat rumah tangganya lebih hangat. Tapi sayang kepalang sayang, banyak kejadian menyedihkan yang harus ia lewati, m...