Pagi bukanlah batasan waktu bagi Sanemi untuk mengganggu Giyuu. Belum apa-apa Giyuu sudah ngambek karena diganggu olehnya. Menurut Sane, bukan hidup jika tidak mengganggu istrinya ini.
"Yuu jangan ngambek dong" bujuk Sanemi dengan nada mengejek. Giyuu yang dibujuk malah makin menyudutkan dirinya di pojok dinding. Tapi semakin lama Sanemi malah berjalan mendekati Giyuu.
"Gausah deket-deket" Giyuu menolak. Pasalnya sewaktu Giyuu menonton Shaun the Sheep, Sanemi malah sengaja mencabut colokan tv tersebut. Hingga Giyuu harus melewatkan sebagian aksi dari Shaun, karakter favoritnya.
"Masa kamu marah cuma gara-gara aku matiin?" Sanemi bertanya tanpa rasa bersalah. Ia malah tersenyum kearah Giyuu.
"Terserah." Giyuu menutup pembicaraan, diikuti dengan Sanemi yang pergi ke kamarnya.
Ketika pintu benar-benar tertutup, Giyuu menghadap kebelakang, memastikan bahwa manusia menyebalkan itu tak ada disekitarnya. Lalu Ia kembali mencolokan tv dan menonton.
Tapi seiring berjalannya waktu, dia sendiri merasa kesal karena Sanemi tidak membujuknya. Padahal dia sudah sengaja membesarkan suara tv agar Sanemi iseng dan kembali mematikannya.
Dia tak tahan, ia membuka pintu kamar Sanemi. Giyuu melihat Sanemi yang lagi tersenyum saat memandang video di handphone. Dengan cepat Giyuu mengambil handphone Sane dan melihat isinya. Tapi sebelum Giyuu melihatnya, Sane sudah lebih duluan mematikan layar kaca itu.
Giyuu mencoba membukanya dan tak bisa-bisa. Matanya menatap iris mata Sanemi dalam-dalam.
"Ih.. kamu nonton apa sih..?" Rengeknya.
"Urusan kamu apa?" Sanemi tersenyum menatap mata Giyuu.
"Kan a-aku.. istri kamu .." Suarany mengecil diakhir kalimat. Matanya mulai berair, Sanemi melihat Giyuu yang berada di batasan kasurnya dengan tersenyum.
"Jangan senyum." Giyuu benci saat Sanemi tersenyum melihatnya menangis. Ia mengelap air matanya.
"Urusan kamu apa?" Tanya Sanemi lagi dengan nada yang lebih mengejek.
"Iya ya? aku mah apa dimata kamu" Giyuu mengelap air matanya dan berbalik badan, ingin menuju keruang tv.
Dengan cepat Sanemi menarik tangan Giyuu, menaikan Giyuu keatas tubuhnya dan memeluk Giyuu dengan erat. Giyuu yang didalam pelukan Sanemi membantah untuk dipeluk. Tapi bukannya meregangkan pelukannya, Sane malah mengeratkan Giyuu di badannya hingga Giyuu terdiam menangis.
"Apa sih?" Sesak Giyuu dengan tangisannya.
"Urusin aja handphone kamu, aku mah bukan siapa-" omongan Giyuu terhenti, ketika lelaki berambut putih keabu-abuan ini mencium pucuk kepalanya lembut.
"Kan kamu istri aku?"
"Bebas dong kalo kamu mau ngatur aku" Sanemi berbicara demikian."Yaudah. Kamu gaboleh lihat handphone lagi!" Isak Giyu sambil menarik ingusnya.
"Lah, gapapa dong"
"Tuh kan..hiks" tangis Giyuu balik lagi.
"Emang kamu tau apa yang aku lihat di handphone?" Giyuu yang ditanya, mengatakan tidak secara spontan.
"Kan... yang aku lihat itu kan foto kamu."
"Bohong" Giyuu tak percaya.
Sanemi meraih handphonenya, membuka password, dan menunjukan bahwa yang dilihatnya adalah
foto ketika Giyuu mandi.
![](https://img.wattpad.com/cover/319157834-288-k295253.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sanemi giyuu are terrible
Fantasysanemixgiyuu Giyu tersenyum kala melihat Sanemi, berharap bahwa suatu saat nanti akan ada kehadiran anak diantara mereka yang akan membuat rumah tangganya lebih hangat. Tapi sayang kepalang sayang, banyak kejadian menyedihkan yang harus ia lewati, m...