"Karnaa...karna itu seperti apa yang Sakura katakan di kantin tadi"
Akhirnya Naruto menajwab pertanyaan Sai dengan sangat lirih, namun masih mampu di dengar oleh Sahikamru dan juga Sai.Syok!!!!?????
Shikamaru dan juga Sai sangat syok saat mendengar jawaban yang Naruto berikan pada mereka, itu benar-benar sesuatu yang sangat mengagetkan bagi mereka berdua.
"Kau tidak sedang bercandakan, Naruto?"
Tanya Sai dengan saat tidak percaya, akan jawaban Naruto untuk pertanyaannya itu."Hm, iya aku tak bercanda Sai, aku serius...aku sudah memendamnya saat Sasuke dipaksa ikut kedua orang tuanya untuk pindah ke kota oto"
Balas Naruto sambil memandang wajah Sasuke, yang sama terkejutnya seperti Shikamaru dan Sai, akan jawabannya itu.Shikamaru hanya terdiam setelah mampu mengendalikan dirinya dari rasa terkejut.
"Jika memang itu sudah kemauanmu, kami bisa apa? Kami hanya bisa mendukung dirimu saja, Naruto"
Ucap Shikamaru dengan keyakinan yang begitu besar pada dirinya tentang perasaan Naruto yang berbeda pada Sasuke, murid baru di sekolah mereka."Shikamaru!!!"
Panggil Sai dengan tidak percaya akan ucapan Shikamaru yang mendukung Naruto akan perasaanya pada Sasuke.
"Mana mungkin bisa seperti itu, shikamaru? Ini salah, ini jelas sangatlah salah"
Bantah Sai sambil meremat kedua tangannya yang saling bertautan dengan cukup kuat."Memang apa yang bisa kita lakukan, Sai? Jika memang ini sudah kemauan Naruto, kita hanya dapat mendukungnya saja, apa itu salah? Naruto teman kita, kau tau itukan? Maka dukunglah dia, sama seperti aku yang mendukungnya"
Jelas Shikamaru yang berharap Sai dapat mengerti maksud dari perkataanya sambil mengambil alih kedua tangan Sai agar tak menyakiti dirinya sendiri.Sai bungkam, ia hanya mampu meremat kedua tangan Shikamaru yang menggenggam tangannya sambil menggit bibir bagian dalam.
"Tidak hiks...tidak, Shika hiks...ini salah hiks...ini salahhh"
Lirih Sai terus bergumang kata salah didalam kalimatnya dengan kepala yang menggeleng terus menerus."Aku tau apa yang kau rasakan saat ini, Sai. Tapi kita harus mendukung Naruto, karna dia adalah teman kita"
Ucap Shikamaru dengan intonai suara yang cukup lembut pada Sai."Aku tau kau masih mengingat hal-hal di masa lalu kita. Tapi bukan berarti kita dapat menjatuhkan perasaan teman kita sendiri, Sai. Aku mohon padamu, mengertilah"
Lanjut Shikamaru meminta dengan sangat pada Sai untuk ikut dirinya yang mendukung perasaan Naruto pada Sasuke.Sai perlahan menatap mata Shikamaru yang menatapnya dengan lembut. Namun Sai masih saja merasakan takut pada dirinya untuk mendukung Naruto.
"Tapi Shika, it-"
"Sai!!!"
Potong Shikamaru yang tak mau mendengar Sai kembali mengungkit masa lalu mereka berdua yang sudah lalu itu.Sai yang mendapat tatapan memohon di dalam mata Shikamaru tak dapat melakukan apapun lagi selain mengikuti dirinya untuk mendukung Naruto.
"Hm, aku mengerti, Shika"
Jawab dan anggukkan kepala Sai berikan sebagai jawaban dengan senyuman yang kembali terukir di wajah pucatnya itu. Shikamaru hanya membalasnya dengan senyuman pula."Terimakasih, Sai. Terimakasih"
Ucap Naruto berterima kasih, karna Sai sudah mau ikut mendukung perasaannya ini pada Sasuke."Tapi ingatlah, Naruto. Kau tak boleh melakukan sesuatu yang dapat membuatmu menyesal nantinya dan jangan salahkan satu orangpun jika kau sudah merasa menyesal nanti"
Pinta dan jelas Sai yang tak suka dengan sifat Naruto yang suka menyalahkan orang lain jika ia menyesal nantinya."Hm, aku paham itu, Sai"
Balas Naruto dengan sangat yakin.
"Dan Sasuke? Bagai mana denganmu? Kau mau tidak menerima perasaanku ini?"
Lanjut Naruto bertanya pada Sasuke yang masih saja terdiam memperhatikan mereka bertiga yang sedari tadi berbicara.Sasuke dengan perlahan menggelengkan kepalanya untuk kembali kealam nyata.
"Apa kau yakin dengan perasaanmu itu, Naruto?"
Tanya Sasuke yang masih tak percaya akan perasaan Naruto padanya."Iya Sasuke, perasaan ini supaya saat aku masih berada di kelas 5 sd, saat dimana kau sudah tak ada di sekelilingku lagi, Sasuke"
Jelas Naruto akan perasaannya pada Sasuke yang sudah terpendam sejak dirinya masih berumur sebelas tahun saat dirinya duduk di kelas lima, dimana saat itu Sasuke dan keluarganya sudah pindah ke kota oto."Sejak kau pindah saat itu aku baru sadar bahwa perasaan nyaman yang aku rasakan bersama dirimu adalah rasa suka padamu, Sasuke!!!!...karna itulah aku tak suka kau disakitu atau dikatai oleh orang lain seperti Sakura tadi...maaf jika aku sudah menyukai dengan kancang sepertiini, Sasuke. Tapi semua ini sudah tak bisa kutahan"
Lanjut Naruto dengan wajah sendu takut Sasuke menolak perasaannya ini. Yang mana ekspresi yang Naruti keluarkan mampu membuat hati Sasuke bergetar."Tapi kenapa? Kenapa harus aku, Naruto? Kenapa tidak yang lainnya saja?"
Tanya Sasuke kembali dengan perasaan yang campur aduk di dalam hatinya."Aku juga tidak tau Sasuke, yang aku tau aku mencintaimu dari dulu hingga sekarang, hanya itu yang aku tau"
Jawab Naruto dengan sangat yakin akan perasaan yang ia miliki untuk Sasuke."Tapii...Naruto, ini sang-"
"Beri aku kesempatan, Sasuke?, kumohon beri aku kesempatan, aku akan membuktikan kalau aku benar-benar menyukaimu dari lubuk hatiku yang paling dalam"
Potong Naruto yang tak mengharapkan penolakan dari Sasuke akan perasaannya.Sasuke terdiam bingung akan jawaban apa yang akan ja berikan pada Naruto atas ungkapan sukanya itu.
'Aku harus menjawab seperti apa sekarang? Aku benar-benar bingung'
Batinya dengan perasaan yang gundah."Bagai mana, Sasuke? Apa kau mau menerima perasaan Naruto pada dirimu?"
Tanya Sai dengan tidak sabaran menunggu jawab yang akan Sasuks berikan atas perkataan Naruto itu."Kau akan menerimanya atau tidak? Jawablah Sasuke jangan membuat Naruto jadi gelisah seperti itu, karna menunggu jawabmu"
Lanjut Sai yang tak mendapat balasan dari Sasuke atas pertanyaannya.Sasuke bingung dan juga bimbang akan perkataan yang pas untuk menjawab pertanyaan yang Sai berikan atas pernyataan perasaan Naruto pada dirinya.
"Aku...aku...""Aku apa, Sasuke? Yang jelas dongg"
Ucap Sai yang masih saja memaksa Sasuke untuk segera menjawab perkataan perasaan Naruto."Sai, cukup, lihatlah kau membuatnya kebingungan sekarang"
Lerai Shikamaru yang sudah tak tahan dengan sifat pemaksa dalam diri Sai."Abisnya dia membuat aku geram, Shikaaa"
Rajuk Sai sambil menunjuk Sasuke yang masih saja menutup mulutnya tampa mau menjawab perkataan dirinya dan juga Naruto."Maka berikan dia waktu, Sai"
Jelas Shikamaru akan keterdiamna Sasuke yang sudah sangat Sahikamru pahami, karna Sai dulu juga seperti itu saat dirinya melakukan hal yang seperti yang Naruto lakukan sekarang.Sai hanya bisa menurut setelah melihat tatapan intens dari Shikamaru, yang seakan-akan menyuruhnya memberi waktu untuk Sasuke, agar bisa menjawab pertanyaan Naruto tanpa adanya jeda dan kekeliruan didalam perkataannya.
"Ahmm...Naruto!!!!....akuu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Light For The Moon (Cahaya Untuk Bulan)
Teen FictionMaaf aku bikin ulang, karna akun sebelumnya hilang🚫 silakan yang mau baca ulang kalo gak, gak apa' kok🤔 tetap menulis hingga akhir Bab📖 terima kasih🙏