Kaveh dan Tighnari sedang duduk bersama di bangku warkop biasanya, Tighnari menatap ke arah Kaveh lalu mulai bertanya "Ada apa?"
"Panjang ceritanya"
"Beda lagi sama yang lo ceritain kemaren?"
"Beda, Haitham nembak gue"
"Terus? Lu... Terima kan?" Tighnari bertanya dengan sangat hati-hati.
Kaveh menggelengkan kepalanya pelan "Gw tolak"
"Kok..? Bukannya selama ini lo pengen jadi pacarnya? Terus kenapa lo tolak? Gemes gue"
"Iya lo bayangin aja, kalo gue jadian sama dia, terus pihak Akademiya tau, apa Haitham bakal baik-baik aja? Bayangin, dia gak suka sama cewek, ada yang montok, seksi, cakep, bohai kayak Nilou aja ditolak, malah sama boti kayak gue? Kan kesannya... Duh.. pasti gak enak banget sih"
"Gak enak gimana? Karena lo boti?"
"Stop sebut gue boti, tapi... yang pasti jadi bahan Ri, kayak lo gak tau aja si admin lamtur Akademiya aja, bahasannya udah tajem kayak silet"
"Lo... Mikirin reputasinya Haitham jadi lo nolak dia?"
"Betul, gue gak mau kalo seandainya gue resmiin hubungan gue sama Haitham, terus disorot sama pihak Akademiya dan Haitham dipecat? Gajinya lumayan gede, kalo dia dipecat terus gimana?"
"Lo mikir kepanjangan, sebenernya lo itu beneran sayang sama dia gak sih?!"
"Kamu nanya aku sayang Haitham atau tidak? Iyeah?! Ya sayang lah, tapi juga gue masih mikirin itu"
Tighnari mengangguk paham "Iya gue paham, sekarang fokus dulu sama skripsi lo. Toh sekarang lo udah tau kan Haitham gimana? Jadi gue pikir, lebih baik gini dulu. Tapi inget, lo harus kasih tau Haitham soal ini"
"Iya, makasih ya Ri, udah dengerin gue. Emang cuma lo bestie gue"
"Hahaha kayak sama siapa aja lo"
"Gimana soal Cyno?" tanya Kaveh membuat Tighnari terdiam. Melihat reaksi Tighnari tersebut, Kaveh menepuk bahunya dan memahami keadaan Tighnari "Gue gak akan spoiler kok, itu chapter lo dan Cyno"
Sedangkan di kampus, Alhaitham yang sedang rapat dengan petinggi lainnya hanya diam. Ia tidak bisa fokus pada rapat kali ini. Pikirannya sangat kacau.
Bahkan beberapa hari setelah Kaveh menolaknya, ia masih belum mendapatkan jawaban yang valid dari Kaveh soal alasan ia ditolak.
"...Gue normal, gue gak gay kayak lo"
Jawaban Kaveh yang patut dicurigai, karena saat menjawab, Kaveh bahkan tidak menatapnya sedikit pun. Alhaitham yakin ada yang disembunyikan oleh Kaveh. Tapi ia juga tidak berani memaksa seniornya itu untuk berkata yang sebenarnya di saat ini.
"sekarang bukan waktunya Kaveh buat terus terang soal perasaannya, skripsinya harus selesai tepat waktu" batin Alhaitham lalu melanjutkan rapat sampai malam hari. Sebelum kembali ke kosnya, Alhaitham mengirim pesan ke Kaveh, menanyakan makanan apa yang ingin dimakannya malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Roommate - BL (Alhaitham x Kaveh)
Random"𝘐𝘯𝘪 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘯𝘨𝘦𝘬𝘰𝘴 𝘣𝘢𝘳𝘦𝘯𝘨 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘦𝘩 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘭𝘩𝘢𝘪𝘵𝘩𝘢𝘮 𝘱𝘢𝘴 𝘬𝘶𝘭𝘪𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘈𝘬𝘢𝘥𝘦𝘮𝘪𝘺𝘢. 𝘊𝘶𝘬𝘶𝘱 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘢𝘫𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘳𝘰𝘰𝘮𝘮𝘢𝘵𝘦 𝘥𝘪𝘢!! 𝘎𝘢𝘬 𝘭�...