Seperti biasanya, Kaveh terbangun dengan wajah yang kusut, rambut yang cukup berantakan dan juga baju yang sama seperti sebelum ia tertidur. Bau alkohol juga masih melekat di tubuhnya. Ia mengucek matanya sambil sesekali menguap.
"Kok gue bisa di rumah ya?" ia bergumam lalu beranjak menuruni kasur untuk pergi ke toilet. Kemana Alhaitham?
Sejauh matanya mencari, ia tidak menemukan keberadaan Alhaitham. Siapa yang akan memberinya sarapan kalau Alhaitham tidak ada? Ia berjalan menuju kamar Tighnari dan Cyno, di sana ia hanya menemukan Cyno yang masih merenung.
Jelas, itu karena Nilou menolak cintanya kemarin. Alasan Nilou pun cukup klasik : ia ingin mendapatkan gelar cumlaude saat lulus nanti.
Kaveh langsung memutar balik otaknya untuk mencari keberadaan teman sekamarnya itu. Belum juga berpaling dari kamar Tighnari dan Cyno, ia melihat Alhaitham sedang di depan pagar kos dengan seorang tukang ojek. Sepertinya Alhaitham baru saja memesan makanan cepat saji.
Begitu Alhaitham melewatinya, ia segera menebak isi bungkusan yang dibawa Alhaitham itu "Pasti bubur ayam!"
"Bukan"
"Jawab iya, napa sih? Tumben lo pesen ojol? Biasanya juga masak"
"Oh ini? Dibeliin Nilou" jawab Alhaitham singkat yang membuat Kaveh sedikit malu tebakannya salah.
"Hahah.. Nilou baik ya?"
Alhaithan menghela napas panjang lalu menepuk bahu Kaveh "Minggir, ini buat Cyno bukan buat gue"
"Lah?"
Saat Kaveh sedang linglung, Alhaitham sudah masuk ke kamar Cyno dan memberikan bungkusan itu. Ternyata baru saja, Kaveh berpikir bahwa Nilou memberikan makanan pada Alhaitham. Tapi justru, Nilou memberikan makanan itu ke Cyno yang tampaknya masih galau usai ditolak.
"NILOUU!!!" teriak Cyno membuat lamunan Kaveh buyar, ia segera melihat kondisi Cyno di kamar. Cyno sedang memeluk sebuah surat.
Mulai deh lebay, batin Kaveh lalu segera pergi ke dapur kosan untuk bertemu Tighnari karena aroma masakan Tighnari yang sangat harum itu. Sepertinya Tighnari menemukan resep masakan baru. Semoga saja itu bukan jamur lagi, pikir Kaveh.
Tetapi begitu tiba di dapur, ia melihat Tighnari sedang menuang masakannya ke sebuah mangkuk besar "Loh? Kaveh? Udah bangun lo?"
"Menurut lo? Itu apa wangi banget"
"Tumis jamur kuping, enoki, sama kancing, gue tambahin sama saus gochujang. Rasanya enak banget loh"
"Gak ada baso atau telurnya gitu?"
"Gak ada. Lagian enak gini kali"
Dasar penggila jamur, lama-lama Tighnari gak waras juga. Kaveh tersenyum lalu segera kembali ke kamarnya. Sambil menyiapkan baju untuk dipakainya ke kampus, Kaveh bernyanyi tanpa menyadari keberadaan Alhaitham.
Alhaitham terdiam melihat teman sekamarnya itu, matanya melihat ke dekorasi kamarnya. Selama ini ia tidak pernah melihat dekorasi kamarnya itu karena kesibukannya, baginya kosan itu hanyalah tempat untuk tidur dan berteduh dari hujan dan panas matahari, tidak lebih. Tapi kenapa hari ini ia justru mengamati setiap detail dekorasi kamarnya?
"Jelek"
Mendengar suara Alhaitham, Kaveh segera berbalik badan dan mendapati Alhaitham sedang mengamati kamarnya seperti orang yang baru saja datang dari perjalanan panjang "Apa maksud lo?"
"Kamarnya jelek"
"APANYA WOY?!"
"Dekorasinya"
"Lo kan gak tau nilai estetika sebuah seni, dan menurut gue, kamar ini adalah sebuah maha karya-"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Roommate - BL (Alhaitham x Kaveh)
Rastgele"𝘐𝘯𝘪 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘯𝘨𝘦𝘬𝘰𝘴 𝘣𝘢𝘳𝘦𝘯𝘨 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘦𝘩 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘭𝘩𝘢𝘪𝘵𝘩𝘢𝘮 𝘱𝘢𝘴 𝘬𝘶𝘭𝘪𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘈𝘬𝘢𝘥𝘦𝘮𝘪𝘺𝘢. 𝘊𝘶𝘬𝘶𝘱 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘢𝘫𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘳𝘰𝘰𝘮𝘮𝘢𝘵𝘦 𝘥𝘪𝘢!! 𝘎𝘢𝘬 𝘭�...